Catatan
yang pertama berkaitan dengan stabilitas harga kebutuhan pokok yang
harus terus dijaga dan dikalkulasi dengan baik. Mengingat kenaikan harga
kebutuhan pokok akan meningkatkan biaya hidup masyarakat dan garis
kemiskinan sebuah negara.
"Ini
akan membuat kenaikan pendapatan penduduk miskin kita, baik petani
maupun buruh bangunan menjadi kurang berarti," ujar Presiden.
Selain
itu, dalam rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan bahwa Kepala Negara juga meminta agar program-program pemerintah dapat
menjangkau 40 persen lapisan masyarakat terbawah. Sehingga program
tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan pendapatan dan
daya beli mayoritas rumah tangga miskin yang bekerja di berbagai sektor.
Utamanya sektor pertanian yang mendapatkan alokasi subsidi dari
pemerintah dalam tiga tahun terakhir.
"Saya
ingin program subsidi yang dialokasikan dari Kementerian Pertanian bisa
tepat sasaran serta mampu menaikkan nilai tukar petani. Kita telah
mengalokasikan dana desa tiga tahun yang lalu Rp20 triliun, tahun yang
lalu Rp47 triliun, dan tahun ini Rp60 triliun. Ini juga harus berdampak
dalam menyejahterakan masyarakat yang kurang mampu," ungkapnya.
Terakhir,
Presiden memerintahkan jajarannya untuk melakukan inovasi terkait
penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Mulai dari Kartu Indonesia
Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan, hingga Kartu
Keluarga Sejahtera. Inovasi tersebut penting dilakukan agar penerima
bantuan sosial tepat sasaran dan membantu pemerintah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kurang mampu.
"Agar
tepat sasaran, data harus betul-betul akurat, mutakhir, satu, dan
terpadu. Jangan menggunakan data sendiri-sendiri. Dan saya ingatkan
jangan bekerja linier, lakukan perubahan baik dalam sistem pendataan,
sistem penyaluran. Dan juga perlu saya ingatkan salah satu reformasi
bantuan sosial yang kita gulirkan adalah penerapan sistem bantuan pangan
non-tunai dengan kartu sehingga bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran
dan mengurangi kebocoran," ucap Presiden mengakhiri arahannya. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?