Di hadapan para kepala daerah, dalam rangka memenangkan persaingan sekaligus menciptakan keunggulan suatu daerah maupun negara, tidaklah cukup hanya mengandalkan faktor produktivitas dan efisiensi semata. Di era perubahan seperti sekarang ini, dibutuhkan hal yang lebih untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan.
Â
"Dulu, baik negara, baik perusahaan, baik provinsi, baik kabupaten, baik kota, kalau ingin menang dalam persaingan harus lebih efisien dan lebih produktif. Tapi itu dulu. Sekarang kalau saudara-saudara memiliki kabupaten yang produktif dan efisien saja, itu tidak cukup untuk memenangkan kompetisi. Tidak cukup, butuh lebih dari itu," ujarnya saat memberikan sambutan.
Â
Menurut Presiden, setidaknya terdapat tiga hal penting yang harus ditanamkan dan dijalankan untuk menjadi yang terdepan dibanding lainnya. Tiga hal tersebut ialah inovasi, kreativitas, dan jiwa entrepreneur, sebagaimana dilansir dalam rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Â
"Sekarang ini kalau kita ingin memenangkan persaingan, negara atau daerah harus punya tiga hal yang sangat penting, yakni inovasi dalam segala hal, kreativitas yang terus menerus, dan entrepreneurship. Tiga hal inilah yang menjadi kewajiban kita semuanya, pemerintah pusat dan daerah, untuk menyiapkan agar kita memenangkan persaingan," tuturnya.
Â
Ketiga hal tersebut diyakini Presiden sebagai sebuah modal awal untuk bersiap dan mengarungi masa perubahan yang sedemikian cepatnya. Perubahan-perubahan inilah yang harus segera diantisipasi oleh bangsa agar tidak semakin tertinggal.
Â
"Saya melihat perubahan itu cepat sekali. Sangat cepat sekali. Inilah yang harus kita antisipasi," Presiden menegaskan.
Â
Terkait dengan itu, Presiden Joko Widodo meminta tiap daerah untuk mulai menyiapkan sebuah wadah untuk menumbuhkan tiga kunci utama tadi. Karena cepat atau lambat, perubahan yang mempengaruhi segala aspek akan segera datang.
Â
"Daerah-daerah harus menyiapkan inkubator-inkubator kecil untuk menyongsong ini. Percaya saya, ini sudah tidak bisa dibendung. Ini akan segera datang," ucapnya.
Â
Daerah juga diminta kesiapannya untuk melakukan reformasi kebijakan secara cepat, salah satunya dalam hal perizinan dan investasi. Bahkan menurutnya, sekarang ini bukan lagi waktunya berbicara soal mempersiapkan perizinan yang cepat. Bangsa Indonesia seharusnya sudah mampu menatap perubahan yang lebih jauh lagi.
Â
"Itu sudah tidak kita bicarakan lagi seharusnya. Itu sudah wajib ada. Kalau kita masih bicara izin cepat, itu sudah harus. Di semua daerah, jangan bicara lagi memberikan izin sampai berbulan-bulan, apalagi ada yang bertahun-tahun," ujarnya.
Â
Harapan Presiden untuk Kepala Daerah
Â
Selain tiga hal utama yang telah disinggung sebelumnya, dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo juga mengharapkan perubahan dari masing-masing diri kepala daerah. Sekali lagi ia meminta agar tidak lagi terjebak pada rutinitas belaka. Sebaliknya, semua pihak dituntut untuk berani melakukan sejumlah terobosan.
Â
"Saya hanya ingin agar saat pulang dari Jakarta ini semuanya betul-betul mengeluarkan tenaga untuk perubahan-perubahan agar negara kita ini lebih baik. Sehingga yang terjadi adalah sebuah lompatan kemajuan untuk mendahului negara-negara yang lain. Kita ini memiliki semuanya," kata Presiden.
Â
Secara pribadi, Presiden Joko Widodo percaya, bahwa kemajuan suatu daerah salah satunya ditentukan oleh para pimpinan daerah beserta jajarannya.
Â
"Selama ini di panggung kita, terutama panggung politik kita, terlalu banyak didominasi oleh jiwa-jiwa yang kosong, jiwa-jiwa yang kering," ujar Presiden.
Â
Oleh karenanya, di penghujung sambutan, ia berharap agar jajarannya dapat menjaga integritas dan etos kerja yang baik untuk bersama-sama membangun bangsa.
Â
"Kita harus menyadari, sadarlah bahwa sekarang ini dibutuhkan jiwa-jiwa yang mulia. Jiwa-jiwa yang memiliki integritas, kejujuran, etos kerja, moralitas, disiplin, dan akal budi yang baik. Untuk apa? Untuk mengantarkan bangsa dan negara yang kita cintai ini, Indonesia, maju dan sejahtera," tutupnya.
Â
Tampak mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Umum APKASI yang juga Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming
Â
Acara dihadiri pula oleh Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian serta para bupati dari seluruh Indonesia. (Humas Kemenseteng)
Â
Â