"Ini perumahan yang
disubsidi oleh pemerintah baik yang disubsidi uang muka maupun yang
disubsidi bunga, jadi ini rumah dengan DP 1 persen betul-betul," kata
Presiden kepada jurnalis.
Menurut Presiden, sebanyak 500 unit rumah tapak telah dibangun di proyek perumahan bernama Pesona Bukit Batuah ini dari total target 4000 unit rumah.
"Harganya tadi saya tanyakan ke pembeli Rp.128-135 juta, cicilannya tergantung kalau tadi 10 tahun Rp.1,3 juta kira-kira, kalau 15 tahun Rp.1,050 juta, kalau 20 tahun Rp.780 ribuan. Ini perbulan jadi untuk masyarakat saya kira subsidi yang kita berikan ini sangat membantu," ujar Presiden lebih lanjut.
Presiden menekankan, program serupa juga ada dan akan dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia. "Ini memang setiap tahun akan kita tambah terus tergantung kebutuhan lapangan," ucapnya.
Sementara itu, dalam rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan untuk mengurangi adanya penyimpangan, Presiden menegaskan bahwa akan dilakukan pengecekan yang menyeluruh kepada pembeli proyek rumah tersebut agar penerimanya merupakan masyarakat yang memang membutuhkan.
"Dicek penerimanya siapa karena sekali lagi ini ada subsidi dari pemerintah jadi income mereka, pendapatan mereka semuanya dicek, kerja dimana, semuanya dicek, semuanya," tegas Presiden.
Terkait kualitas rumah yang dipertanyakan, Presiden Jokowi memastikan bahwa setiap unit yang dibangun layak huni. "Lumayan baik. Dengan harga seperti itu jangan anukan (bandingkan) dengan rumah mewah kan beda. ini seiring berjalan ini akan menjadi rumah tumbuh bisa diperbaiki sendiri bisa diperluas sendiri," tutur Presiden.
Dalam proyek pengadaan rumah murah ini, pemerintah bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai Bank BUMN yang khusus bergerak di bidang kredit kepemilikan rumah. Untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah yang diusung Pemerintah sejak bulan April 2015, hingga Juni 2017, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk sekitar 1,44Â juta unit dengan nilai total Rp156 triliun.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Dirut BTN Maryono. (Humas Kemensetneg)
Menurut Presiden, sebanyak 500 unit rumah tapak telah dibangun di proyek perumahan bernama Pesona Bukit Batuah ini dari total target 4000 unit rumah.
"Harganya tadi saya tanyakan ke pembeli Rp.128-135 juta, cicilannya tergantung kalau tadi 10 tahun Rp.1,3 juta kira-kira, kalau 15 tahun Rp.1,050 juta, kalau 20 tahun Rp.780 ribuan. Ini perbulan jadi untuk masyarakat saya kira subsidi yang kita berikan ini sangat membantu," ujar Presiden lebih lanjut.
Presiden menekankan, program serupa juga ada dan akan dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia. "Ini memang setiap tahun akan kita tambah terus tergantung kebutuhan lapangan," ucapnya.
Sementara itu, dalam rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan untuk mengurangi adanya penyimpangan, Presiden menegaskan bahwa akan dilakukan pengecekan yang menyeluruh kepada pembeli proyek rumah tersebut agar penerimanya merupakan masyarakat yang memang membutuhkan.
"Dicek penerimanya siapa karena sekali lagi ini ada subsidi dari pemerintah jadi income mereka, pendapatan mereka semuanya dicek, kerja dimana, semuanya dicek, semuanya," tegas Presiden.
Terkait kualitas rumah yang dipertanyakan, Presiden Jokowi memastikan bahwa setiap unit yang dibangun layak huni. "Lumayan baik. Dengan harga seperti itu jangan anukan (bandingkan) dengan rumah mewah kan beda. ini seiring berjalan ini akan menjadi rumah tumbuh bisa diperbaiki sendiri bisa diperluas sendiri," tutur Presiden.
Dalam proyek pengadaan rumah murah ini, pemerintah bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai Bank BUMN yang khusus bergerak di bidang kredit kepemilikan rumah. Untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah yang diusung Pemerintah sejak bulan April 2015, hingga Juni 2017, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk sekitar 1,44Â juta unit dengan nilai total Rp156 triliun.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Dirut BTN Maryono. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?