Kehadiran Komisioner KPU di Istana Merdeka tersebut untuk melaporkan tugas yang telah dikerjakan selama lima tahun pada tahun 2012 hingga 2017. Dalam pertemuan tersebut, Komisioner KPU menyerahkan lima buku yang masing-masing berisikan tentang pemilihan legislatif 2014, pemilihan presiden dan wakil presiden 2014, pilkada serentak 2015-2017, inovasi yang sudah dilakukan oleh KPU periode 2012-2017 dan pemilu dalam gambar atau dalam foto yang mencerminkan bagaimana pemilu diselenggarakan di seluruh Indonesia.
Â
“Jadi lima buku itulah yang menjadi cerminan atau gambaran dari apa sudah kami lakukan selama lima tahun terakhir. Dan itu menjadi laporan kami kepada pemerintah, kepada DPR, dan kepada Presiden,†ucap Ketua KPU Juri Ardiantoro saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden.
Â
Berdasarkan rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan hal lain yang disampaikan kepada Presiden adalah persiapan Pilkada 2018 dan persiapan Pemilu serentak 2019. “Karena baik Pilkada 2018 yang akan diselenggarakan di 171 daerah dan diantaranya adalah provinsi-provinsi besar, maupun Pemilu 2019 tahapannya akan dimulai sejak tahun ini tahun 2017,†ucap Juri.
Â
Dalam pertemuan itu, Juri mengatakan bahwa Presiden memberikan apresiasi kepada KPU yang sudah menjalankan tugasnya selama 5 tahun terakhir dengan baik dan menjalankan seluruh Pemilu Pilkada dengan baik. Walaupun, lanjut Juri, Presiden memberi catatan yang menjadi pekerjaan rumah untuk perbaikan pemilihan umum di masa mendatang. “Presiden memberikan catatan dan memberikan masukan-masukan untuk perbaikan Pemilihan mendatang,†ucap Juri.
Â
Sebagai informasi, dari tujuh orang Komisioner KPU periode 2012-2017, terdapat dua nama yang terpilih menjadi Komisioner 2017-2022, yakni Arief Budiman dan Hasyim Asy’ari. (Humas Kemensetneg)
Â