Dalam penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara kepada Presiden Joko Widodo, BPK secara cepat dan cermat telah memeriksa dan menyampaikan 1.180 laporan hasil pemeriksaan 2019, memberikan 36.060 rekomendasi kepada pemerintah, dan memerintahkan penyetoran ke kas negara senilai Rp1,39 triliun.
Pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPRRI dan DPD RI yang digelar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI pada Jumat (14/8), tugas internal yang berat di tengah berbagai kesulitan teknis selama pandemi tidak mengganggu agenda BPK untuk melanjutkan perannya sebagai pemeriksa eksternal pada badan-badan internasional, serta keanggotaannya pada Independent Audit Advisory Committee di bawah PBB.
Demikian pula halnya Mahkamah Agung yang menjamin kecepatan pelayanan persidangan di era pandemi. Penyediaan layanan persidangan virtual dengan menggunakan aplikasi e-court dan e-litigasi telah mempercepat persidangan di luar persidangan terbuka dan tatap muka.
Presiden menjelaskan bahwa keberhasilan MA tersebut juga berkat dukungan dari Komisi Yudisial (KY) sesuai kewenangannya. Pengusulan calon Hakim Agung, calon Hakim ad hoc Tipikor, dan calon Hakim ad hoc Hubungan Industrial tetap berjalan lancar. Demikian pula halnya dengan pelaksanaan program peningkatan kapasitas hakim, pemantauan persidangan, investigasi, dan advokasi hakim.
Di sepanjang tahun 2019 hingga Juni 2020, KY telah menangani 1.584 laporan masyarakat dan merekomendasikan 225 penjatuhan sanksi. Untuk kecepatan dan kecermatan, Mahkamah Konstitusi (MK) juga sangat patut diapresiasi. MK juga terus memperbaiki tata kelola dan meningkatkan pemanfaatan layanan elektronik untuk melayani masyarakat dalam mencari keadilan.
Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
“Masih banyak langkah-langkah besar yang harus kita lakukan. Masih tersedia waktu 25 tahun lagi bagi kita untuk menyiapkan seabad Indonesia merdeka, untuk membangun Indonesia yang kita cita-citakan. Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi,” ucap Presiden.
Joko Widodo menekankan bahwa krisis saat ini memberikan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan transformasi besar dengan melaksanakan strategi besar. Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk memecahkan masalah fundamental yang dihadapi.
“Kita lakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan. Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini. Menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju. Menjadikan Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” pungkas Presiden Joko Widodo. (DEW-Humas Kemensetneg)