Presiden menyebut para warga yang hadir merupakan warga yang beruntung. Karena mereka menjadi bagian dari target 19 juta bidang tanah di Jawa Barat yang harus diberikan sertifikatnya oleh pemerintah.
"Adalah yang sangat beruntung karena sudah diserahkan kepada Bapak, Ibu, semuanya sertifikat itu," ungkapnya.
Presiden pun menjelaskan sejumlah hal yang harus diperhatikan para penerima sertifikat. Salah satunya sertifikat harus disimpan dengan baik dan di tempat yang aman, seperti dilansir dalam rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Masukkan simpan baik-baik, tetapi sebelumnya difotokopi. Jadi kalau hilang ada simpanan fotokopi dan bawa ke BPN supaya diterbitkan lagi," kata Presiden.
Di samping itu, Presiden juga menyampaikan pesan terkait penggunaan sertifikat tersebut untuk hal-hal yang bersifat produktif. Mengingat berdasarkan laporan yang diterimanya, saat ini nilai agunan sertifikat di Jawa Barat sudah mencapai Rp180 triliun.
"Kalau dapat (pinjaman) dipakai untuk modal, investasi, mesin. Jangan dipakai untuk hal-hal yang bersifat kenikmatan (sementara). Jangan sampai sertifikat hilang," tuturnya.
Tak lupa, Presiden juga menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan Tanah Air. Keankeragaman suku, agama, bahasa, dan budaya yang dimiliki Indonesia harus selalu disyukuri dan dijunjung tinggi.
"Saya titip hati-hati semua. Jangan sampai perbedaan membuat kita mudah dipecah belah,"
Apalagi memasuki tahun politik, di mana pemilihan kepala daerah akan dilakukan di seluruh pelosok Tanah Air. Presiden berpesan agar masyarakat tetap berfikir jernih dan menggunakan akal sehat dalam menggunakan hak pilihnya.
"Saya ingatkan pilihan politik hanya 5 tahun sekali. Sudah coblos, sudah. Jangan dipanas-panasi. Enggak boleh kehidupan sehari-hari kita terganggu karena itu. Jangan gampang dikipas-kipasi. Pakai akal jernih, rasional kita memilih pemimpin terbaik. Jangan sampai diadu domba," tegas Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut di antaranya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?