Raih Penghargaan, Inovator Kemensetneg Berbagi Konsep Inovasi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 10 April 2018
Di baca 2125 kali

Berbagai upaya Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dalam mendorong satuan kerja di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk memberikan inovasi baru dan menjaga eksistensi di era revolusi industri 4.0 menuai hasil. Terobosan-terobosan inovatif muncul untuk menyelesaikan segala permasalahan terutama pada birokrasi, digitalisasi, dan sumber daya manusia.

Hari kesepuluh di bulan April 2018, Gedung Krida Bhakti Kementerian Sekretariat Negara dipenuhi ratusan pegawai Kemensetneg yang diundang untuk mengikuti rangkaian acara Anugerah Inovasi 2017. Gemerlap cahaya lampu mulai menerangi ruangan, para petugas peliputan sudah berdiri di posisi masing-masing untuk menyiarkan secara langsung melalui media sosial Youtube Kementerian Sekretariat Negara RI. Acara Anugerah Inovasi 2017 ini merupakan bentuk apresiasi dari Mensesneg kepada inovator satuan kerja yang telah mengusulkan inovasi terbaiknya.

Pemberian penghargaan tersebut tentunya melewati proses yang panjang. Namun, Mensesneg berpesan kepada Tim Penilai Inovasi untuk fokus dalam debirokratisasi, digitalisasi, dan pengembangan Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2017 terdapat 106 usulan inovasi. Dari 106 inovasi tersebut kemudian dilakukan penyaringan dengan melihat judul yang diajukan dan melihat kebaruan inovasi tersebut serta manfaatnya untuk Kemensetneg. “Setelah difilter kemudian kami (tim penilai inovasi) melakukan voting. Terpilihlah 45 inovasi yang kami sudah dielaborasi,” ujar Abdul Azis, Ketua Tim Penilai Inovasi.

Ada yang berbeda dari Anugerah Inovasi tahun 2017 ini dengan tahun sebelumnya. Para inovator expose di depan tim penilai sehingga dapat mengetahui konsep, proses dan tokoh inovasinya. Dari 45 inovator yang terpilih terbagi menjadi tujuh kategori umum dan satu kategori khusus. Ketujuh kategori itu adalah Bidang Keuangan, Organisasi, Infromasi, Pelayanan Eksternal, Pelayanan Internal, Pelayanan Eksternal dan Internal, Pengembangan SDM, dan satu kategori khusus yaitu ketegori Pengelolaan Lingkungan. Setelah melalui proses penilaian secara ketat, 22 inovasi terpilih untuk mendapatkan Anugerah Inovasi 2017 ditambah 5 penghargaan khusus kepada pejabat yang telah berperan membangun inovasi-inovasi di Kemensetneg.

Inovator-inovator terpilih dalam Anugerah Inovasi 2017

Anugerah Inovasi 2017 merupakan wadah untuk memberi penghargaan kepada unit kerja yang telah mengusulkan inovasi terbarunya. Beberapa inovasi yang telah dipilih secara matang sudah diseleksi oleh Tim Penilai Inovasi.

Muhammad Farid Zeno, Kepala Subbidang Perencanaan dan Akademik, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemensetneg berhasil mendapatkan piala penghargaan di acara Anugerah Inovasi 2017 dengan inovasi POSTER. POSTER (Portal Asesmen Terpadu) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk uji kompetisi teknis para pegawai di Kemensetneg. “Kalau dulu ujian kan terpisah ya, ketik sendiri, semua serba sendiri dan terpisah. Nah, sekarang tinggal menggunakan satu portal dan bisa langsung dilihat hasil ujiannya serta lebih menghemat anggaran untuk mengerjakan ujian karena tidak lagi menggunakan kertas sebagai lembar jawaban,” ujar pria yang kerap disapa Zeno.

POSTER merupakan inovasi kedua yang dilakukan oleh Zeno dan Yudi dengan perencanaan yang baik dan matang. Sistem PINTAR dan POSTER adalah bentuk inovasi yang sangat berguna untuk kemajuan Pusdiklat Kemensetneg. “Saya membuat PINTAR dan POSTER ini dengan rekan saya Yudhi Ardinal. Jujur, saya senang diapresiasi, ini adalah kerja tim dan ke depannya bisa untuk menjadi motivasi,” kata Zeno.

Selain Zeno, ada Ellis Indrawati dari unit kerja Biro Organisasi Tata Laksana dan Akuntabilitas kinerja (Ortala AK). Ellis meraih piala penghargaan di Bidang Organisasi yaitu E-ABK. “Alhamdulillah dengan adanya inovasi ini bisa digunakan untuk banyak hal ya. E-ABK merupakan dasar kebijakan SDM pada saat membuat peta jabatan dan pengangkatan jabatan. Hal itu sangat berguna sekali untuk standar kompetisi yang dikerjakan kurang lebih selama satu bulan,” ujar Ellis.

Selain E-ABK, Biro Ortala-AK juga membuat EVGA DAN E-Anjab yang juga merupakan inovasi. “Semua desain sendiri, bentuk, isi, record-nya itu kita desain dan kita kolaborasi dengan ahli pembuat sistem,” kata Ellis. Untuk pembuatan sistem yang ada di Biro Ortala AK, Ellis menuturkan bahwa pengerjaan semua sistem dibantu oleh Andie Nugroho selaku Tim Pembuat Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIMSDM).

Andie Nugroho juga mendapatkan penghargaan sebagai salah satu inovator terbaik dalam acara ini. Andie yang telah merancang SIMSDM sejak tahun 2012 ini menyampaikan bahwa SIMSDM ini merupakan sistem yang paling banyak dikunjungi oleh para pegawai di Kemensetneg. “Sistem ini banyak dikunjungi oleh pegawai, maka dari itu fitur di sistem ini selalu diperbarui sesuai dengan kebutuhan para pegawai, termasuk adanya E-ABK dan E-Anjab dalam SIMSDM,” ujar pria yang biasa dipanggil Andie ini.

Andie merasa beryukur mendapatkan penghargaan yang diraihnya hari ini, Selasa (10/4). “Alhamdulillah bersyukur karena apa yang kita kerjakan diapresisasi. selain itu, sistem ini memang dibuat untuk membantu orang seperti fitur helpdesk dan konseling ,” kata Andie.

Ke depannya, Andie menuturkan akan ada pengembangan lagi di Bidang SDM. “Nanti akan ada merit sistem di SIMSDM, dan kami juga sedang mendesain satu sistem baru untuk mengukur kinerja pegawai,” ucap Andie.

Berbagai inovasi yang diraih tidak semata-mata membuat para inovator berhenti berinovasi. Para pegawai masih terus berkarya membuat terobosan baru untuk kemajuan Kemensetneg. Tidak hanya untuk para inovator peraih penghargaan, semangat berinovasi juga dirasakan para pegawai yang telah bekerja keras dalam memberikan kontribusinya untuk Kemensetneg. (YUA, ART-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0