Senin (30/5), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (KTLN) menyelenggarakan Sosialisasi Produk Publikasi Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) Indonesia, yang diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) dan diikuti lebih dari 50 peserta dari berbagai kementerian/lembaga (k/l).
Seiring dinamika global, Publikasi yang selama ini telah disusun Tim Koordinasi Nasional (Kornas) KSS merupakan salah satu bukti penting yang merekam konsistensi dan komitmen kuat Pemerintah RI untuk terus berkontribusi dalam pembangunan global melalui KSS, meskipun di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.
“Pertemuan Sosialisasi hari ini merupakan forum yang tepat bagi kita semua untuk bersama-sama merefleksikan seberapa jauh capaian-capaian yang telah kita peroleh dalam pelaksanaan KSS. Publikasi yang setiap tahunnya disusun oleh Tim Kornas KSS tentunya menjadi salah satu sumber referensi kita untuk melihat dinamika perjalanan KSS Indonesia dari tahun ke tahun,” kata Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sekaligus Ketua Tim Pelaksana Tim Kornas KSS Indonesia, Maria Renata Hutagalung, saat memberi sambutan.
Tim Kornas KSS juga mencatat beberapa produk publikasi KSS Indonesia, dalam paparannya, Kepala Biro KTLN, Noviyanti menyampaikan beberapa bentuk publikasi kegiatan KSS Indonesia yang pernah dibuat mulai dari Newsletter, Laporan Tahunan, Buku Rekam Jejak KSS Indonesia sampai dengan Buku Kompendium.
Noviyanti juga menjelaskan secara umum bahwa publikasi KSS Indonesia bertujuan menyediakan informasi pelaksanaan KSS, meningkatkan ownership pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KSS Indonesia, dan sebagai institutional memory pelaksanaan KSS Indonesia.
Terdapat ide baru dari publikasi kegiatan KSS Indonesia tahun ini yang diusung Kemensetneg sebagai anggota Tim Kornas KSS yaitu Rebranding Publikasi KSS Indonesia melalui South-South & Triangular Cooperation of Indonesia’s Program in Practice (SSTC INSPIRE) dengan re-arrangement rubrik, fokus pada sharing informasi best practice/program unggulan (tematik) serta lesson learned, dan sharing tacit knowledge dari emminent person.
Untuk pengumpulan data KSS tahun 2021 guna disajikan dalam SSTC INSPIRE, Kemensetneg juga telah berkirim surat untuk meminta data dan informasi terkait kegiatan KSS yang telah dilakukan k/l. “Harapan kami pada minggu kedua Juni kita tunggu. Kiranya bisa kita percepat untuk bisa kita terbitkan segera SSTC INSPIRE ini,” ujar Noviyanti.
Selain Penyusunan Publikasi Best Practice, Co-chair Working Group III bekerja sama dengan Universitas Indonesia melakukan Penyusunan Buku Satu Dekade KSS Indonesia. Kepala Pusat Strategi Kebijakan Multilateral, Kemenlu, Rio Budi Rahmanto menerangkan penyusunan buku merupakan analisa strategis kebijakan yang dilakukan dengan menelaah capaian KSS Indonesia selama satu dekade (2010-2021) dalam pencapain agenda global, khususnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
Terdaftar lebih dari 50 peserta sosialisasi berpartisipasi aktif mengikuti dan mengajukan pertanyaan, saran, serta masukan pada sosialisasi tersebut. “Alhamdulillah, sudah banyak catatan dari Bapak Ibu semua dan merupakan tugas kita untuk bersinergi bahwa publikasi ini adalah bagian dari strategi komunikasi besar KSS Indonesia di mana saat ini kita memposisikan publikasi ini sebagai upaya kita menunjukan bahwa Indonesia merupakan part of the solution dari SDGs yang memang kita refleksikan melalui SSTC Programme,” pungkas Noviyanti mengakhiri sosialisasi. (DEW- Humas Kemensetneg)