Bertempat di Gedung I Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Selasa (6/11), Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkungan Kemensetneg menyelenggarakan wawancara akhir peserta seleksi pengisian JPT yang telah lolos tahap Assessment Center sebelumnya. Kegiatan wawancara akhir ini telah berlangsung sejak kemarin, Senin, 5 November 2018.
Dari 32 peserta yang lolos seleksi Assessment Center, 20 peserta dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tahapan wawancara akhir dan dipilih untuk mengisi lima formasi jabatan yaitu Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden; Staf Ahli Bidang Hukum, HAM, dan Pemerintahan; Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Sekretariat Wakil Presiden; Kepala Biro Umum, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden; dan Kepala Biro Administrasi Pejabat Pemerintahan, Deputi Bidang Administrasi Aparatur.
Wawancara merupakan metode yang digunakan oleh Pansel JPT untuk menggali lebih dalam kemampuan teknis, kompetensi, dan integritas para peserta. Saat ditemui, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kemensetneg, Andri Kurniawan mengungkapkan proses wawancara akhir sebenarnya hampir sama di setiap kegiatan seleksi terbuka pengisian JPT. Dalam tahap wawancara akhir, Pansel akan bertanya terkait kompetensi peserta untuk dapat menduduki suatu jabatan. “Kalau saya lihat tidak ada perubahan secara signifikan dalam proses wawancara. Semua jabatan akan memiliki standar kompetensi masing-masing. Oleh karena itu, dalam sesi wawancara ini pertanyaan akan berkembang sesuai dengan standar kompetensi suatu jabatan,” kata Andri.
Salah satu peserta wawancara Herwin Meiliantina yang saat ini menduduki jabatan Kepala Bagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun Pejabat Negara, Biro Administrasi Pejabat Negara, mengungkapkan wawancara akhir merupakan kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman kerja. Ia melamar sebagai Kepala Biro Umum, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden.
“Alhamdulillah saya dapat menjawab semua pertanyaan sesuai dengan pengetahuan saya. Saya juga ditanya kenapa mau mendaftar padahal berbeda bidang dengan pekerjaan saya saat ini, tentu itu challenge tersendiri bagi saya,” ujar Herwin. Menurutnya, dengan wawancara peserta memiliki kesempatan yang sama dalam mengeskplorasi kompetensi perorangan artinya calon pemimpin di Kemensetneg harus sama-sama berjuang.
Lain lagi dengan Samidi Fahrudin, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemensetneg yang mendaftar sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden. Ia mengatakan, “Menurut saya, pribadi seorang sekretaris itu adalah untuk memberikan dukungan administrasi. Pertama, dukungan administrasi logistik yang menyangkut tentang kepegawaian, anggaran, dan program. Kedua, dukungan administrasi subtantif yang memberikan data untuk kebutuhan Dewan Pertimbangan Presiden,” kata Samidi menceritakan jawabannya saat menjalani wawancara.
Para peserta wawancara akhir berharap dapat lolos masuk tiga besar pada masing-masing jabatan yang dibuka. Hasil akhir seleksi pengisian JPT di lingkungan Kemensetneg akan diumumkan melalui situs resmi Kemensetneg www.setneg.go.id dan juga pada aplikasi SENOPATI (Sistem Online Pengisian Calon Pejabat Pimpinan Tinggi) pada laman https://senopati-dua.setneg.go.id, selambat-lambatnya tannggal 14 November 2018 mendatang. (NDA/KAN – Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?