Setelah Rabu (24/10), Sosialiasai mengenai PIAWAI (Portal Informasi Kinerja Pegawai) dilakukan, Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Sekretariat Negara menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan PIAWAI untuk seluruh Pejabat dan Pegawai di Lingkungan Kemensetneg bertempat di Gedung III Kemensetneg, Jakarta.
Bimtek yang dilakukan selama dua hari ini dimulai dari tanggal 25 sampai dengan 26 Oktober 2018 yang dibagi menjadi tiga sesi. Hari pertama Bimtek dilakukan untuk para unit kerja di lingkungan Sekretaris Kementerian, Kedeputian, dan Sekretariat Militer, dan hari kedua bagi unit kerja di lingkungan Sekretariat Presiden dan Sekretariat Wakil Presiden.
Masa percobaan sistem PIAWAI akan mulai dioperasikan terhitung mulai tanggal 1 November 2018 hingga 31 Desember 2018. Selama masa percobaan diharapkan Pejabat dan Pegawai agar berperan aktif dan mulai membiasakan melaporkan aktivitas harian dan terus melakukan memperbarui sasaran Kerja Pegawai (SKP).
Bimtek PIAWAI
Memulai Bimtek, Andie Nugroho, Kepala Bagian Perencanaan, Informasi, dan Kinerja Sumber Daya Manusia menjelaskan manfaat dari PIAWAI ini. Manfaat penilaian kerja pada PIAWAI adalah mengukur kinerja pegawai setiap bulan, dasar perhitungan Analis Beban Kerja (ABK), penentuan kebutuhan pegawai, penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN), mutasi pegawai, talent pool (kelompok suksesi), dan terakhir sistem merit,” jelasnya.
Andie menerangkan ada 6 fitur yang terdapat di dalam PIAWAI. “Di dalam PIAWAI terdapat fitur membuat SKP, melakukan penilaian prestasi kerja pegawai, aktivitas harian, riviu perilaku (360 derajat), cuti online, dan penghitungan tunjangan kinerja,” terangnya.
Bisnis proses dari PIAWAI ini dimulai dengan menyusun tugas pokok dan memasukkan tugas tambahan kedalam SKP yang dilakukan diawal tahun, lalu menginput aktivitas harian sesuai tugas pokok dan tambahan dilanjutkan dengan menyetujui (validasi) atau menolak aktivitas serta memberi nilai kualitas. “Terus setiap bulan lakukan riviu perilaku kerja 360 derajat, dan di akhir tahun kualitas serta nilai perilaku kumulatif dari nilai setiap bulan,” ujar Andie.
Dalam PIAWAI terdapat rumusan penilaian kinerja dan tunjangan kinerja. “Sesuai dengan Peraturan Kepala (Perka) Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Kebutuhan Pegawai, mengamanatkan bahwa Waktu kerja efektif yaitu per hari selama 300 menit atau 5 jam, dan per bulan selama 6000 menit,” jelas Andie.
Pejabat serta pegawai yang mengikuti bimtek ini melakukan uji coba penilaian kinerja. Untuk mengakses PIAWAI dapat membuka https://piawai.dev.setneg.go.id. PIAWAI dapat juga diakses melalui smartphone dengan cara unduh F5 accsess di Playstore, masukkan username dan password single sign on, dan pilih connect. “Setelah connect, buka browser ketik url PIAWAI tadi, masukkan kembali username dan password single sign on, lalu muncul halaman awal, pilih bar kiri lalu pilih menu, contohnya klik menu input aktivitas, dan input contoh aktivitas, lalu nanti muncul kalender dan didalamnya ada warna-warna yang menandakan apakah PIAWAI ini sudah diisi, sudah lewat pengisiannya ataui masih menunggu validasi,” ujar Abduh Hidayatullah, Kepala Subbagian Pengelolaan Informasi dan Kinerja Sumber Daya Manusia.
Andie berharap dengan diterapkannya PIAWAI dapat dijadikan referensi dalam menilai dan mengukur capaian kinerja pegawai agar terlaksananya pemberian tunjangan kerja secara obyektif serta terlaksananya sistem merit sebagaimana kedua hal tersebut sudah menjadi amanat dan dilindungi oleh Undang-undang.
“Tentunya sistem ini akan sangat membantu kami dalam melakukan pembobotan. sistem inilah yang menjadi referensi yang tidak terpaku dari absensi saja. Karena absensi belum menjamin tidak cukup menjamin pegawai tersebut benar-benar bekerja atau tidak. PIAWAI ini akan dievaluasi per akhir bulan. Kami akan melihat selama dua bulan ke depan bagaimana sistem ini berjalan di lingkungan Kemensetneg. Harapannya pada bulan Januari 2019 sudah terlihat," jelas Andie.
PIAWAI di mata Peserta Bimtek
Khrisna Dwi Wresnimurti, Kepala Subbagian Pembayaran dan Pembukuan, Bagian Dana Operasional dan Bantuan Presiden, Biro Pengelolaan Istana, Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana, Sekretariat Presiden mengungapkan bimbingan teknis penggunaan sistem PIAWAI sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman dalam mengoperasikan sistem dan pentingnya sistem ini diterapkan di lingkungan Kemensetneg.
Menurut saya sistem ini baik karena sistem ini menekankan seharusnya ada perbedaan antara pegawai yang berprestasi dan pegawai yang tidak begitu. Selama ini kan perbedaannya hanya dapat dilihat melalui absensi kehadiran dan keterlambat. Sistem ini menurut saya sudah user friendly, tampilannya menarik sehingga menurut saya lebih mudah digunakan dan bahkan bagi orang yang tidak terbiasa menggunakan teknologi seharusnya dapat cepat beradaptasi dan belajar apalagi sistem ini memberikan kemudahan yang dapat diakses melalui mobile phone," jelas Khrisna.
Tidak dipungkiri, sebelum PIAWAI ini dibuat, Biro SDM telah melakukan benchmarking ke Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah seperti Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Kota Bandung. Karena PIAWAI merupakan sistem baru yang akan diterapkan di lingkungan Kemensetneg, segala masukan dan saran akan sangat diterima oleh Biro SDM untuk kemanjuan Kemensetneg yang lebih baik kedepannya. (NDA, ART- Humas Kemensetneg)