Selamat Jalan Tokoh Penjaga Terdepan Kebhinekaan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 17 Maret 2017
Di baca 850 kali

Usia 72 menjadi akhir perjalanan hidupnya. Padahal, sehari sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat bertolak ke Malang untuk menjenguk. Ditemani sang istri Ibu Iriana, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Suhartono, dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan. Didampingi pula Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat membesuk.

 

Sosok Kiai Hasyim yang karismatik menyimpan kenangan pribadi di benak Presiden Jokowi. “Bangsa ini kehilangan salah satu ulama, guru, penjaga terdepan kebhinekaan. Seorang tokoh yang sebagian hidupnya didedikasikan untuk agama dan bangsanya,” ungkap Presiden usai meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau di Kalimantan Barat.

 

Jenazah alim ulama yang lahir pada 8 Agustus 1944 itu diterima oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. “Jenazah akan dimakamkan secara militer di Tanah Makam Pondok Pesantren Al-Hikam Depok," ujar Pratikno.

 

Upacara persemayaman di Base Ops Halim Perdanakusuma terasa lebih khusyuk. Terlebih, langit Jakarta saat itu tidak seterang biasanya. Mendung mengiringi berpulangnya alim ulama yang akrab disapa Abah Hasyim oleh para santrinya itu.

 

Beberapa tokoh turut hadir untuk melepas kepergian KH Hasyim, di antaranya Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menag Lukman Hakmi dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil. Turut hadir Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Hadiningsih dan beberapa anggota yaitu Yusuf Kartanegara, Rusdi Kirana dan Suharso Monoarfa.

 

Hingga akhir hayatnya, Kiai Hasyim masih menjabat sebagai anggota Wantimpres. Figurnya sebagai negarawan sekaligus ulama yang tak henti mengampanyekan moderasi Islam memiliki banyak tempat di hati masyarakat.

 

Ayah enam orang anak itu meneruskan estafet kepemimpinan NU setelah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU pada 1999 dan menjabat hingga 2010. Pada era pemerintahan Jokowi, ia kemudian ditunjuk sebagai anggota Wantimpres sejak 19 Januari 2015.

 

Usai upacara persemayaman, jenazah dibawa ke Tanah Makam Ponpes Al-Hikam Depok. Di sana, pelayat yang dominan mengenakan baju serba putih telah menanti KH Hasyim di tempat peristirahatan terakhirnya. Alunan zikir mengantar keranda yang membawa tubuh KH Hasyim memasuki kompleks Ponpes Al-Hikam Depok.

 

Kiai yang suka berkelakar saat menyampaikan ceramahnya kini sudah menunaikan tugasnya di dunia. Selamat jalan KH Hasyim, tokoh penjaga terdepan kebhinekaan. Tokoh pemersatu dalam segala lapisan. Tokoh yang akan selalu terkenang. (RRO – Humas Kemensetneg)

           

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0