Beragam ekspresi terpancar dari wajah anak-anak tersebut. Ada yang sangat antusias dan gembira, ada raut wajah yang pucat pasi begitu memasuki ruangan untuk dikhitan. Ada juga raut wajah ketakutan dan berteriak memanggil orangtuanya sehingga menimbulkan rasa panik pada anak yang akan dikhitan selanjutnya. Namun tidak sedikit juga ada anak yang sudah siap tanpa sedikitpun terpancar rasa takut.
Salah satu peserta yang pernah mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan PPK Kemayoran pada tahun 2013 lalu tetapi batal karena takut, sekarang ikut lagi karena  mengaku senang dan sudah berani dikhitan. “Sudah tidak takut lagi sekarang, sudah lega,†akunya ceria.
Terdapat juga beberapa anak yang mengalihkan rasa tegang dan khawatirnya dengan memainkan smartphone-nya. Dengan memainkan smartphone, seorang anak tampak santai seolah ia tidak sedang dikhitan. “Loh, sudah selesai ya Pak Dokter,†ujarnya surprised ketika diberitahu sudah selesai dikhitan.
Sebelum dikhitan, para peserta khitanan massal diarak terlebih dahulu dengan menggunakan delman dan diringi oleh kesenian tradisional Betawi, Ondel-ondel mengelilingi kawasan Kemayoran. (Humas PPK Kemayoran – Humas Kemensetneg)