Seri Inovasi: Three Wonderful Journey, Implementasi Inovasi Hutan Kota Kemayoran

 
bagikan berita ke :

Senin, 04 Maret 2019
Di baca 3330 kali

Pengembangan dan pembangunan hutan kota Kemayoran dari hutan kota pasif menjadi hutan kota aktif masih terus berlanjut sejak dimulainya pada tahun 2016 lalu oleh Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran). Hutan Kota Kemayoran, yang sering disebut sebagai The Last Piece of Land di Ibu Kota Jakarta, dibangun dan dikembangkan guna memberikan tiga manfaat bagi masyarakat ibukota, yaitu sebagai sarana rekreasi, sarana edukasi berupa laboratorium flora dan fauna serta sarana konservasi khususnya untuk pelestarian vegetasi mangrove.

 

Di sisi lain, kehadiran hutan kota Kemayoran ini juga berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat mengurangi degradasi lingkungan perkotaan dan mendukung peningkatan daya tampung waduk sebagai penanggulangan banjir di sekitar kawasan Kemayoran serta ikut memelihara keseimbangan ekosistem.

 

                         

Pengembangan hutan kota Kemayoran dilakukan berdasarkan 3 konsep Wonderful Journey yaitu perencanaan, pengembangan, dan pembangunan yang mengusung pemanfaatan hutan secara partisipatif oleh masyarakat dengan menyesuaikan tiga karakteristik utama hutan Kemayoran.

 

Ketiga karakteristik tersebut yaitu hutan, rawa, dan waduk yang ditata sebagai suatu wadah kawasan biodiversitas dalam vegetasi maupun penggunaan hutan. Konsep ini juga akan memanfaatkan hutan menjadi jalur hutan (forest trail), memanfaatkan rawa menjadi ekspedisi mangrove (mangrove expedition), dan memanfaatkan waduk menjadi taman bermain air (water playground). Kawasan ini terdiri atas rawa dengan luas sekitar 4,6 Ha, waduk sekitar 2,6 Ha, dan hutan kota sekitar 4,4 Ha.

              

 

Pembangunan fasilitas di hutan Kemayoran terdiri atas dua tahap. Pembangunan tahap 1 meliputi lima Zona: A, B, C, dan D. Zona A meliputi pembangunan gerbang pintu masuk dan jembatan penghubung. Zona B mencakup pembangunan panggung pertunjukan terbuka (amphitheatre), panggung apung (floating stage), menara pandang (viewing tower), dan jembatan penghubung. Zona C meliputi pembangunan jembatan gantung, menara pandang, plaza, serta area parkir. Zona D meliputi floating deck, penangkaran burung, penangkaran kupu-kupu, dan plaza bunga. Selanjutnya,  pembangunan tahap 2 fokus pada Zona E yaitu pembangunan gedung penerima, Orchidarium, Plant Nursery, labirin, dan menara pandang.

 

Tantangan pada proses implementasi inovasi 3 Wonderful Journey ini kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sehingga menyebabkan rusaknya fasilitas serta keberagaman hayati dan hewani di wilayah hutan kota Kemayoran. Oleh karena itu, PPK Kemayoran melakukan sosialisasi dengan mengajak partisipasi masyarakat dalam bentuk kegiatan penanaman dan perawatan berkala vegetasi di hutan kota Kemayoran. (LNP – Humas Kemensetneg)

 

                

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0