Tapi ada yang tak biasa dengan profesi yang diperankan oleh anak-anak ini. Rabu (15/3) lalu, sekitar 14 anak-anak dari KidZania berkunjung ke Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk belajar mengenai pemerintahan. Mereka berperan sebagai Anggota Dewan Legislatif Kota KidZania (KidZania CongreZZ).
Â
Usia anak-anak ini tergolong masih cukup muda, berkisar antara 8-15 tahun, namun mereka sudah bisa berperan seperti anggota legislatif yang berfikir kritis dan aktif bertanya. Penyambutan pun dilakukan layaknya kunjungan kerja “Anggota Dewanâ€, mereka disambut oleh beberapa pejabat Kemensetneg di Ruang Sidang Kabinet Paripurna.
Â
Diceritakan saat itu Kota KidZania sedang berkunjung ke Indonesia untuk belajar mengenai Kemensetneg, dan berkesempatan menanyakan seputar kenegaraan, Mereka diterima langsung oleh Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Komunikasi Politik dan Kelembagaan Nicolaus Teguh Budi Harjanto, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Hukum Alexander Lay, dan Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Dadan Wildan.
Â
Jika sebelumnya para pejabat Eselon 1 ini, hanya melihat para Menteri yang duduk berjajar di kursi Ruang Sidang Kabinet, kali ini yang mereka temui adalah anak-anak yang berperan sebagai Anggota Legislatif. Mereka terbagi ke dalam beberapa komisi, diantaranya: Komisi Ekonomi, Komisi Komunikasi, Komisi Keamanan, Komisi Sosial, Komisi Kesehatan, dan Komisi Pendidikan.
Â
Presiden Suka ke Mall Mana?
Â
Banyak celetukan pertanyaan-pertanyaan lugu dan polos yang terucap dari anak-anak ini. Salah satu pertanyaan yang tak kalah menambah hangatnya suasana, muncul dari salah seorang peserta dari Komisi Keamanan. Ia menanyakan mall mana yang sering dikunjungi oleh Presiden. “Presiden suka pergi belanja nggak? Biasanya suka ke mall mana? Terus, kalau pergi suka bawa bodyguard nggak?†Hal ini sontak membuat orang-orang yang berada di dalam ruangan Sidang Kabinet Peripurna tertawa lepas.
Â
Alexander Lay dengan senyum memberikan pengertian kepada para peserta, bahwa kemanapun Presiden pergi ia pasti mendapatkan pengawalan. Namun ada pengawalan yang terbuka dan ada yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. “Pak Presiden sering pergi untuk menemani anaknya belanja, namun kadang dia tidak suka dikawal dengan pasukan yang berbaris begitu banyak dan terbukaâ€, tuturnya kepada anak-anak tersebut. Sesi diskusi berlangsung begitu interaktif. Para pemateri menjawab beragam pertanyaan dari Anggota KidZania CongreZZ.
Â
So Unbelievable Thing
Â
Salah satu peserta, Stephen Yang, masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar dan sebagai peserta paling muda di KidZania CongreZZ, menceritakan bahwa banyak ilmu yang didapat dari hasil kunjungan yang mereka lakukan. Ia menceritakan bahwa dirinya sangat senang sekali mengikuti kunjungan tersebut, meskipun sebelumnya ia baru saja selesai ujian dan hanya sempat berganti baju agar tidak terlambat mengikuti acara KidZania CongreZZ dengan para pejabat Kemensetneg.
Â
Peserta lainnya, Jonathan, yang juga terpilih menjadi anggota KidZania CongreZZ meluapkan kegembiraannya mengikuti kegiatan tersebut. “It’s unbelievable bisa ada disini, bisa duduk di kursi tempat biasa Pak Menteri rapat,†ungkapnya berulang kali, seperti dia masih tak percaya bisa bertemu dengan para pejabat negara di tempat yang tak semua orang bisa masuk di dalamnya.
Â
Siswa SMP tersebut bahkan sempat dikatakan pembohong oleh teman-temannya ketika dia memposting pernyataan, bahwa ia akan mengunjungi Istana dan akan bertemu dengan para pejabat negara. “Aku sudah foto sama Pak Nicolaus,†ungkapnya dengan muka semringah. Dia bermaksud mengunggah foto tersebut pada sosial media yang dimilikinya, agar teman-temannya tahu bahwa ia tidak berbohong kepada mereka.
Â
Saat mengikuti kunjungan, Jonathan juga dibuat terkagum oleh para pemateri, “Bapak-bapaknya keren banget. Orangnya itu bisa ngomong panjang banget, padahal mereka itu nggak bawa kertas. Cuma dengerin doang mereka bisa ngomong sampe 15 menit,†ceritanya dengan sangat antusias.
Â
Siswa kelas VII, yang juga bertugas sebagai pembuka sidang KidZania CongreZZ mengatakan, dari penjelasan para pemateri ia menyimpulkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang cukup damai. Meskipun banyak agama, banyak daerah, Indonesia tidak mempunyai konflik-konflik seperti negara lain, dan yang paling penting dirinya ingin menerapkannya juga di kota KidZania.
Â
Tersanjung Sambutan Hangat
Â
Melihat para pesertanya begitu gembira dengan kunjungan yang telah dilakukan, ucapan terimakasih disampaikan khusus oleh ketua pelaksana KidZania CongreZZ. Ia mengungkapkan bahwa ia sangat berterimakasih telah disambut dengan sangat hangat oleh pihak Kemensetneg. “Sambutan yang begitu hangat. Kami berterimakasih kepada pihak Kemensetneg, terlebih Staf Khusus yang hadir tidak hanya satu orang, dan dibantu juga oleh Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan langsung.†ungkapnya.
Â
Lindung Artha Mahendra, Ketua Pelaksana KidZania CongreZZ menceritakan bagaimana para pemateri menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan begitu lugas dan dapat diterima oleh anak-anak seusia mereka. Ia juga terlihat begitu senang.
Â
Sekilas KidZania
Â
Kota KidZania, begitulah nama kota kecil tersebut. Kota KidZania bukanlah sebuah kota sungguhan, namun sebuah kota yang diusung oleh Taman Bermain KidZania Indonesia sebagai tempat bermain anak-anak indoor, yang dikonstruksikan layaknya sebuah kota sungguhan dengan berbagai macam profesi pekerjaan layaknya di sebuah kota sungguhan. Warga kotanya berumur antara 2 sampai dengan 16 tahun.
Â
KidZania CongreZZ periode 2016-2018, beranggotakan anak-anak yang sebelumnya telah terpilih melalui seleksi ketat dengan wawancara dan FGD, bersama 300 lebih pendaftar KidZania CongreZZ yang lainnya. (DAR-ZAM-RVI, Humas Kemensetneg)
Â