Bertempat di Taman Air Mancur Kementerian Sekretariat Negara, Asisten Deputi Hubungan Masyarakat (Asdep Humas) menyelenggarakan Setneg Mantul (Mantap Betul) Seri 2 yang kali ini membahas inovasi di Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (Biro KTLN), Selasa (29/1). Acara yang dikemas dalam program “Setneg Mantul” (Mantap Betul) Seri 2 dalam bentuk bincang-bincang santai ini digelar pukul 08.00 s.d. 10.00 WIB.
Diskusi informal di ruang terbuka kali ini mengusung tema “SIMPEL: Inovasi Percepatan Pelayanan Perjalanan Dinas Luar Negeri”. Dengan menitikberatkan pada umpan balik bagi peningkatan kualitas pelayanan publik oleh Biro KTLN, para pemangku kepentingan dan pengguna layanan memberikan masukan dan membagikan pengalamannya terkait kerja sama teknik luar negeri.
Setneg Mantul dibuka oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, mengungkapkan apresiasi kepada seluruh hadirin yang datang dalam acara Setneg Mantul ini. “Terima kasih telah menyempatkan hadir pada MANTUL Sesi Kedua dengan pembahasan inovasi di Biro KTLN, Kemensetneg. Biro KTLN merupakan salah satu dari enam Biro yg ada di Kemensetneg, banyak inovasi dari Biro KTLN yang bisa di-share, dan dipilih yang paling Mantul yaitu SIMPEL, SIMPRO, dan Beasiswa Luar Negeri,” ujar pria yang akrab disapa Tomo ini.
Hadir pula Dadan Wildan, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, menambahkan bahwa Biro KTLN dulu sibuk dengan perizinan dinas luar negeri dari berbagai daerah dan kementerian yang sangat banyak dan manual. “Karena disibukkan perjalanan dinas luar negeri, maka dilakukan inovasi dengan digitalisasi sehingga tidak perlu lagi repot-repot membawa berkas ke Biro KTLN,” ujar Dadan.
Acara Setneg Mantul Seri 2 dihadiri sekitar 150 peserta dari Humas Kementerian/Lembaga, perwakilan dari organisasi internasional, dan penggiat media sosial, dari pegawai Kementerian Sekretariat Negara.
Setneg Mantul merupakan wadah sharing informasi secara berseri dengan seluruh satuan kerja di lingkungan Kemensetneg dengan para awak media dan penggiat media sosial sebagai target audiens.
Seperti sebutannya, Setneg Mantul memberikan informasi yang akurat langsung dari pemangku kepentingan di Kemensetneg terkait capaian kinerja. Dengan konsep yang informal, Setneg Mantul juga dijadikan ajang mendapatkan umpan balik dari target audiens guna perbaikan kerja bagi unit kerja di lingkungan Kemensetneg.
SIMPEL, SIMPRO, dan Beasiswa Luar Negeri
Bincang santai menjadi konsep yang diusung dalam Setneg Mantul Sesi 2 kali ini. Berlatar Taman Air Mancur Kementerian Sekertariat Negara undangan diajak untuk duduk lesehan sembari berbincang dan menikmati hidangan yang disediakan. Kesan santai dan nyaman membuat undangan antusias dalam mendengarkan paparan narasumber.
Sebagai moderator Asisten Deputi Hubungan Masyarakat, Eddy Cahyono Sugiarto membuka diskusi tentang SIMPEL, SIMPRO, dan Beasiswa Luar Negeri yang dilanjut oleh Mukhammad Fahrurozi, Kepala Bagian Kerja Sama Teknik Multilateral dan Organisasi Internasional Non Pemerintah yang memaparkan tentang SIMPEL terlebih dahulu.
“Kini kantor KTLN tidak lagi dipenuhi orang-orang yang sedang mengajukan berkas izin perjalanan dinas luar negeri. Sejak Biro KTLN mengembangkan SIMPEL, pegawai yang ingin mengajukan izin dinas tidak perlu datang langsung dan membawa berkas. Pemohon hanya perlu mengunggah berkas-berkas melalui SIMPEL yang dapat diakses melalui website dan smartphone,” jelas Fahrur.
SIMPEL merupakan aplikasi perizinan daring untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam penerbitan surat persetujuan pemerintah atas perjalanan dinas luar negeri (PDLN) yang dilakukan Pejabat Negara, Pejabat Lainnya, PNS, Pegawai BUMN/BUMD, dan Tenaga Indonesia yang ditugaskan oleh Lembaga Negara atau Instansi Pemerintah yang didanai oleh APBN/APBD maupun oleh mitra kerja sama teknik.
Manfaat dari SIMPEL ini telah dirasakan langsung oleh beberapa kementerian/lembaga seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Arif Hindarto perwakilan dari Biro Umum Kemenkeu mengatakan bahwa Kemenkeu terbantu sekali dengan adanya SIMPEL. “Dulu membutuhkan waktu 5 hari untuk mengurus izin perjalanan dinas luar negeri, tetapi sekarang hanya 2 hari saja,” ujarnya.
Adi Nuryanto sebagai Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri Kemendikbud melanjutkan tahun 2017-2018, Kemendikbud telah melakukan lebih dari 4.500 perjalanan dinas luar negeri. “Dengan adanya SIMPEL kami sangat terbantu untuk proses perizinan jadi lebih cepat”, sambungnya.
Selain SIMPEL, Biro KTLN sebagai koordinator kerjasama teknik juga membangun Sistem Informasi Proyek Kerjasama Pembangunan (SIMPRO). Melalui SIMPRO KTLN berusaha membangun data knowledge management agar semua data terkait mitra asing yang memberikan bantuan ke Indonesia dapat terintegrasi dengan baik dan lengkap. “Mitra asing yang memberikan bantuan ke Indonesia itu banyak sekali, disini SIMPRO berguna sebagai database yang nantinya data tersebut dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan,” jelas Fahrur.
Fahrur menambahkan SIMRPO memuat data terkait nama NGO, proyek yang dilaksanakan, lokasi proyek, serta estimasi dana bantuan yang diberikan. “SIMPRO berguna untuk menghindari adanya duplikasi program bantuan yang dilakukan antara NGO satu dengan yang lain dan selain itu SIMPRO berguna tidak hanya untuk Biro KTLN tetapi juga berguna untuk Lembaga Negara yang memiliki kerjasama dengan mitra asing,” tambahnya.
Dinur selaku Senior Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) menanggapi sangat baik pembuatan SIMPRO. “Dengan adanya SIMPRO dapat membuat kerja dan perencanaan program bantuan lebih baik,” katanya. Dinur menekankan konektifitas sistem antara kementerian-kementerian dan Kemensetneg dapat terjalin lebih baik dan cepat dengan adanya SIMPRO.
Terakhir, sebagai upaya dari peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Biro KTLN memiliki program beasiswa yang bekerjasama dengan beberapa mitra asing, salah satunya dengan Australia Awards Indonesia (AAI).
Daniel Hunt, Program Director AAI menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang selama ini telah berjalan antara Pemerintah Australia dengan Biro KTLN dalam penyelenggaraan program beasiswa AAI di Indonesia. “Sebagai pilar pelaksana program, kami merasa sangat beruntung ada pihak di Kementerian Indonesia seperti Biro KTLN Kemensetneg yang sangat efisien dalam mendukung program kami dan selalu memiliki inovasi,” ujar Daniel.
Selain diskusi, pemaparan, dan tanya jawab terkait dengan SIMPEL, SIMPRO, dan Beasiswa juga beberapa undangan yang hadir sharing tentang pengalaman mendapat beasiswa atau short course di luar negeri, dan terakhir Setneg Mantul Edisi II ditutup dengan sesi foto bersama. (Humas Kemensentneg)