Dalam rangka menglorifikasikan beragam inovasi Kemensetneg khususnya inovasi kehumasan di lingkungan lembaga Kepresiden RI, Program Setneg Mantul (Mantap Betul) virtual menyambangi Universitas Diponegoro Semarang guna berbagi tips kepada mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran, pada Rabu (18/11).
Program Setneg Mantul di presentasikan oleh Asdep Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto dalam Kuliah Umum yang diikuti 102 perwakilan mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran UNDIP.
Dalam paparannya Eddy menjelaskan beragam inovasi Kemensetneg khususnya terkait dengan transformasi kehumasan di era Artificial Intelligence dalam mendukung pengembangan profesionalisme kehumasan, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya Kemensetneg dalam mengoptimalkan dukungan kerja kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam mendukung tugas-tugasnya menyelenggarakan pemerintahan negara.
Strategi komunikasi yang tepat, berdasarkan pengemasan materi dan data dukung yang berkualitas melalui beragam channeling komunikasi kekinian, menjadi isu strategis yang perlu dikembangkan oleh kalangan kehumasan dalam perbaikan tata kelola komunikasi.
“Transformasi kehumasan menjadi suatu keniscayaan di tengah perubahan pola komunikasi di era 4.0 yang berlangsung dengan cepat, kalangan kehumasan tidak bisa lagi hanya puas dengan menyebar press release atau sekadar membuat konferensi pers, harus dikembangkan pola kekinian memanfaatkan kemajuan teknologi, digitalisasi, dialog dan kolaborasi, humas harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman,” ujar Eddy.
Humas memiliki peran strategis dalam membantu menglorifikasi dan mengamplifikasi pesan terkait dengan kerja kerja pemerintah, membangun optimisme masyarakat, dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan kalangan kehumasan Presiden Joko Widodo sering kali mengingatkan pentingnya mengisi ruang publik dengan komunikasi harapan yang mengedepankan optimisme.
“Upaya-upaya peningkatan profesionalisme Kehumasan, khususnya dalam mengkomunikasikan data dan informasi terkait dengan kerja-kerja pemerintah menjadi langkah strategis dalam membangun optimisme bangsa untuk maju. Sampaikan pesan dengan cara-cara baru, kekinian, manfaatkan perkembangan teknologi digital,” ucap Eddy.
Seperti diketahui, dalam visi Indonesia Maju terdapat lima pilar sebagai tahapan besar yang perlu disukseskan implementasinya, agar Indonesia Maju lebih produktif dalam menghadapi perubahan-perubahan dunia. Lima hal tersebut adalah pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, reformasi birokrasi, reformasi birokrasi, dan menggunakan APBN dengan fokus serta tepat sasaran.
Transformasi Kehumasan di Lembaga Kepresiden RI antara lain berupaya memberikan informasi positif secara cepat, banyak, beragam, tepat, kolaboratif dan kreatif guna membangun optimisme bagi masyarakat. Di tengah masa pandemi, pemanfaatan digitalisasi merupakan lompatan besar yang “memaksa” perubahan dengan cara-cara kerja yang baru.
“Intinya bagaimana Humas dapat menjadi mata dan telinga dan menginformasikan kerja kerja untuk membangun optimisme Indonesia Maju, humas perlu terus mengembangkan beragam strategi komunikasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna membangun kepercayaan dan menjadi rujukan informasi yang valid bagi publik. Itulah yang terus kami upayakan di Kemensetneg,” kata Eddy.
Program pengembangan inovasi di Kemensetneg tidak hanya kehumasan namun juga terus diupayakan pada seluruh satuan satuan organisasi yang ada, guna memudahkan kerja sehingga lebih bermakna, inovasi ditempuh melalui deregulasi, debirokratisasi, digitalisasi, penyederhanaan bisnis proses, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
Sesi yang terakhir adalah sesi tanya jawab yang berlangsung tak kalah menariknya, ditandai dengan antusias mahasiswa mendalami beragam inovasi dan transformasi kehumasan di Kemensetneg, acara ditutup dengan pemberian bundel Majalah Inovasi Kemensetneg yang diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi mahasiswa dalam mengembangkan inovasi dan kreatifitas di medan pengabdiannya masing-masing. (DEW-Humas Kemensetneg)