Terima Kunjungan Mahasiswa Universitas Pertiba, Kemensetneg Gaungkan World Water Forum

 
bagikan berita ke :

Rabu, 17 Januari 2024
Di baca 863 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) menerima kunjungan Delegasi Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Hukum Universitas Pertiba, Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Dalam kegiatan penerimaan kunjungan ini, Kemensetneg perkenalkan World Water Forum (WWF) 2024 Indonesia serta membahas peran strategi Kementerian Sekretariat Negara dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, Senin (15/1).

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara, Eddy Cahyono Sugiarto di Ruang Rapat Lantai 4 Gedung 3, Kemensetneg. Dalam sambutanya, Eddy menyampaikan terima kasih kepada Jajaran dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Hukum serta narasumber yang turut hadir.

“Kami di Kemensetneg merasa senang sekali pagi ini teman-teman dari program studi magister hukum Universitas Pertiba bisa hadir di tengah-tengah kami. Ini merupakan komitmen kami Kemensetneg untuk terus mengembangkan strategi melalui pendekatan multi-stakeholder engagement, jadi artinya kami selalu membuka diri untuk berduskusi dengan seluruh elemen masyarakat tidak hanya dengan mahasiswa, tapi juga organisasi sosial dan komunitas  anak-anak muda," ujar Eddy membuka kegiatan.

Lebih lanjut Eddy juga menyampaikan bahwa Kemensetneg menjadi pintu terakhir sebelum diserahkan kepada presiden, baik itu laporan kinerja lembaga maupun berbagai program kerja pemerintahan, demikian juga dengan peraturan perundang-undangan yang nantinya  ditandatangani presiden, serta menyinggung terkait event besar yang akan dilaksanakan di Indonesia yaitu World Water Forum (WWF) 2024.

Rektor Universitas Pertiba, Suhardi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama Biro Humas Kemensetneg yang telah menyambut mereka dengan ramah dan pelayanan yang luar biasa.


“Hari ini sangat luar biasa disambut dengan hangat dan kami sangat berterima kasih atas apresiasinya dalam menyambut kedatangan kami di lingkungan Istana Kepresidenan,” tutur Suhardi.

Kegiatan berlanjut dengan sesi pemaparan oleh narasumber pertama yang disampaikan oleh Analisis Kebijakan Madya, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Yenung Secasari yang membahas tentang Isu Strategi Pemerintahan dalam Perhelatan World Water Forum (WWF) 2024 di Indonesia.

“Latar belakang kenapa kita melaksanakan World Water Forum 2024 yaitu terkait dengan perubahan iklim yang menyebabkan krisis air sejak tahun 2000. Datapun menunjukkan bahwa tiga per empat bencana alam yang terjadi dunia berhubungan dengan air, bahkan akhir- akhir ini mungkin dapat kita lihat berita bencana di tanah air seperti di Bandung dan beberapa lokasi di indonesia sudah mulai banjir," tutur Yenung.

World Water Forum 2024 Indonesia ke-10 akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, dengan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity”. Isu air menjadi fokus utama para kepala negara saat ini karena Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan ada tiga milyar orang mengalami kelangkaan air bila suhu bumi naik 20°C sehingga COP 28  mendesak negara dan pihak lain untuk mempercepat tindakan upaya pencegahan.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber kedua yaitu Pranata Humas Ahli Madya dari Biro Humas Kemensetneg, Faisal Fahmi. Dalam pemaparanya Faisal memberikan materi terkait peran strategi Kemensetneg dalam penyusunan peraturan perundang- undangan.




“Deputi Bidang Perundang-undangan dan Administrasi Hukum ada di Kemensetneg dan menjadi salah satu core bisnis Kemensetneg sebab peraturan perundang-undangan seperti undang-undang, keppres,  perpres termasuk perppu sebelum masuk ke presiden wajib final dalam artian sudah clear, tidak ada typo, dan  tidak ada lagi ketidakharmonisasian antara  peraturan perundang-undangan satu dengan lainnya," ujar Faisal Fahmi.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan aktifnya para peserta bertanya terkait materi yang disampaikan oleh para narasumber. (FFA-ART/Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0