Terima Menlu Bosnia Herzegovina, Wapres Harapkan Kerja Sama Konkret Kedua Negara Diperkuat
Kerja sama antara Indonesia dan Bosnia Herzegovina (BiH) telah terjalin selama lebih dari 30 tahun. Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berharap, kedua negara dapat meningkatkan kerja sama pada berbagai sektor industri secara konkret.
“Kedua negara punya hubungan yang kuat, tapi perlu diperkuat dengan kerja sama yang konkret,” ujar Wapres Wapres saat menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Bosnia Herzegovina (BiH) Bisera Turković, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No.2, Jakarta, Senin (13/06/2022).
Kepada Menlu BiH, Wapres menekankan, perlunya kerja sama people to people (P2P) contact. Hal ini disambut positif oleh Menlu HiB dengan rencana pertukaran pelajar serta dialog antaragama.
“Saya sepenuhnya setuju untuk menguatkan hub bilateral, untuk memiliki lebih banyak kontak antar warga. Kami memikirkan mengenai pertukaran pelajar. Juga mengenai dialog antaragama,” ujar Bisera Turkovic.
Lebih lanjut, Wapres dan Menlu BiH berbincang tentang keragaman agama di kedua negara. Penduduk BiH 50% memeluk agama Islam, 30% ortodoks, 17% katolik roma. Melihat tingkat keberagaman dan kerukunan di Indonesia yang cukup baik, Menlu BiH mengatakan bahwa negaranya tertarik untuk belajar dari negara Indonesia.
“Terkait hubungan kerja sama keagamaan, Indonesia mempunyai Kementerian Agama dan majelis ulama, untuk mengembangkan Islam moderat. Itu [kerukunan] adalah hal yang kami harapkan juga,” ujar Wapres.
Di sisi lain, BiH tertarik untuk mengembangkan kerja sama dengan Indonesia di sektor industri. Menlu BiH mengatakan, sebelum ke Jakarta, ia dan rombongan telah bertemu dengan industri Biofarma di Bandung. Ia berharap Indonesia dapat membangun pabrik mie di Bosnia.
“Kami juga tertarik, sekiranya Indonesia dapat membuka produksi mie sehingga dapat menolong pabrik yang sudah ada di Serbia. Mie memiliki pasar di Bosnia dan kawasan Barat Balkan,” urai Bisera Turkovic.
Menanggapi hal tersebut, Wapres pun menuturkan, rencana pembangunan pabrik mie nantinya akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Selain itu, Wapres mengungkapkan, Indonesia juga memiliki beberapa produk tranportasi yang dapat dijadikan peluang investasi di BiH.
“Baik, nanti bisa lebih lanjut dengan Kementerian Luar Negeri kami. Kami juga mempunyai pabrik kereta api, PT INKA, di Madiun. Serta perusahaan konstruksi yang membangun jalan tol di luar negeri,” pungkas Wapres.
Hadir mendampingi Wapres dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Satya Arinanto, Plt. Deputi Bidang Dukjak Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Lukman Hakim Siregar, serta Plt. Direktur Jenderal Amerika Eropa I Gede Ngurah Swajaya. (DMA/SK-BPMI, Setwapres)
Kategori : |