Hari ini, Senin (18/12), bertempat di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Menteri Sekretaris Negara selaku Pengguna Anggaran (PA) pada Bagian Anggaran 007 (Kementerian Sekretariat Negara), Pratikno menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Unit Organisasi dan Satuan Kerja (Satker) di lingkungan Kemensetneg Tahun Anggaran 2018 (TA 2018) kepada seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang ada pada masing-masing Unit Organisasi dan Satker di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Pada Hari Rabu, 6 Desember yang lalu, Kemensetneg telah menerima penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2018 dari Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.923.622.827.000,- di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Hal itu berarti alokasi anggaran tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 7,56% dari APBN-Perubahan Tahun 2017.
“DIPA ini sudah menjadi dasar pelaksanaan kegiatan di masing-masing kementerian/lembaga juga di daerah”, ujar Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama saat membuka acara yang dihadiri oleh para pimpinan satuan kerja dan juga para Direktur Utama Badan Layanan Umum yang berada di bawah koordinasi dan tanggung jawab Kemensetneg.
Dalam sambutannya, Pratikno kembali mengingatkan terkait ucapan Presiden untuk membenahi sistem tata kelola dan administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar lebih efektif dan efisien baik dari sisi perencanaan, penganggaran maupun implementasi pelaksanaannya. Presiden juga menghimbau kepada seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, untuk terus melakukan penyederhanaan dalam pelaksanaan APBN sehingga orientasinya adalah hasil, bukan prosedur, dan fokus dalam melakukan perencanaan serta penganggaran.
“Kita fokus pada perencanaan, fokus kepada output melalui proses yang akuntabel dan efisien dengan cara yang inovatif”, ujar Pratikno. Menurutnya, perencana itu harus berpikir beyond budget. “Planning is more than budgeting, tetapi harus tetap dilaksanakan secara akuntabel”, kata Pratikno.
Walaupun jumlah alokasi anggaran pada DIPA TA 2018 mengalami penurunan, Pratikno meminta kepada seluruh pejabat di satuan kerja lingkungan Kemensetneg untuk tetap fokus kepada output (Output Oriented yang kuat), karena output merupakan pelayanan yang diterima oleh user. Bila ada program-program strategis yang tidak bisa dibiayai oleh anggaran Setneg, bisa minta dukungan/kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lain. “Mimpi untuk mewujudkan Istana sebagai ultimate showcase of Indonesian art & designs, architectures, dan lain-lain tidak dibatasi oleh keterbatasan anggaran Setneg”, lanjut Pratikno.
Pratikno juga menyampaikan terima kasih atas kinerja dari seluruh pimpinan di lingkungan Kemensetneg yang sudah berjalan dengan baik. Berbagai inovasi yang telah dilakukan Kemensetneg juga telah didokumentasikan di dalam Majalah dan Buku Inovasi Kemensetneg. “Dalam Buku Inovasi Kemensetneg itu kita mendokumentasikan apa yang kita lakukan, kita mengapresiasi diri kita sendiri dan mendorong diri kita untuk terus komitmen berinovasi sekaligus menjadi inspirator bagi banyak inspirasi di Indonesia” ucap Pratikno menghimbau para pejabat yang hadir untuk bekerja lebih keras di tahun 2018 mendatang. (DEW, IDE - Humas Kemensetneg)