Tidak Hanya Arsitektur Megah, Wapres Tegaskan Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban Islam

 
bagikan berita ke :

Jumat, 25 Agustus 2023
Di baca 612 kali

Masjid, selain sebagai tempat untuk menunaikan ibadah bagi umat Islam, juga menjadi pusat dakwah dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, di luar dari arsitekturnya yang bagus, fungsi masjid yang sesungguhnya sebagai pusat kegiatan umat dan pembangunan peradaban Islam harus diutamakan.

"Jadi mari dimakmurkan, diramaikan dan juga bukan hanya tempat ibadah tapi juga pusat pembinaan yaitu pembangunan peradaban Islam, itu yang dilakukan," tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat meresmikan Masjid Syarif Abdurachman di Komplek Sunan Gunung Jati, Jl. Alun-alun Ciledug, Kecamatan Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/08/2023).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, untuk menjalankan fungsi masjid ini, peran dari ulama dan masyarakat sangat diperlukan. Sehingga, masjid tidak hanya berarti sebuah bangunan saja, tetapi memberikan maslahat bagi umat manusia.

"Jangan sampai seperti orang membangun keranda, membangunnya mau tapi begitu jadi nggak ada yang mau masuk, ditawarin tidak ada yang mau masuk jadi jangan seperti masjid seperti membangun keranda," papar Wapres menganalogikan.

"Jadi mari dimakmurkan, diramaikan, dan juga bukan hanya tempat ibadah tapi juga pusat pembinaan yaitu pembangunan peradaban Islam, itu yang dilakukan," pesannya.

Seperti yang dilakukan para Wali Sembilan (Wali Songo) di masa lalu, Wapres mengungkapkan, melalui pendekatan budaya, religi, dan pemberdayaan, para Wali membuktikan fungsi masjid yang sesungguhnya dam membangun peradaban Islam.

"Melalui masjid ini, para leluhur kita memang membangun dengan pendekatan-pendekatan yang mengena di hati masyarakat, baik dari arsitekturnya sehingga orang melihat masjid dengan itu tidak aneh. Karena antara budaya-budaya Hindu, Budha, itu dengan masjid yang dibangun itu tidak aneh. Seperti ini saya lihat di sini nih jadi bukan bangunan yang aneh. Jadi mereka masuk ke masjid enak saja. Ya tentu sesuai dengan budayanya dan dengan cara-cara yang santun dengan cara yang baik," imbuh Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres pun berharap agar Masjid Syarif Abdurachman ini ke depannya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk semakin membangun peradaban Islam yang mengikuti perkembangan zaman.

"Semoga masjid ini, yang indah ini, menjadi pemancar kesejukan, kedamaian, kemajuan, bagi seluruh rakyat Cirebon khususnya, dan bagi nusantara pada umumnya," pungkas Wapres.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman, memaparkan tentang proses pembangunan Masjid Syarif Abdurachman. Ia pun menceritakan sedikit filosofi di balik arsitektur masjid ini.

"Tadinya ada 2 trap (undakan). Kemudian ada 3 trap. Karena dalam Islam ada syariah, ada akidah, dan ada akhlak. Akidahnya dulu, kepercayaannya dulu, keimanannya dulu, keIslamannya dulu, ketiganya akhlak," ungkap Dudung.

Sebagai informasi, pembangunan Masjid Syarif Abdurachman memakan waktu selama 15 bulan, dimulai sejak bulan Mei 2022. Masjid didirikan di atas tanah seluas 2.8 hektar, dengan luas bangunan masjid 1.800 meter persegi dan diperkirakan dapat menampung sekitar 1.750 jemaah.
 
Adapun penamaan masjid terinspirasi dari sejarah seorang tokoh penyebar Islam ternama di Nusantara, yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sedangkan Abdurachman diambil dari nama Syekh Abdurachman yang merupakan paman sekaligus guru dari Sunan Gunung Jati yang mempunyai makna hamba yang pengasih.

Hal menarik lainnya dari Pembangunan Masjid Syarif Abdurahman ini bahwa perancang arsitektur Masjid Syarif Abdurahman ini adalah Brigjen TNI I Nengah Wiraatmaja yang beragama Hindu yang sekaligus bertugas sebagai pimpinan pembangunan masjid tersebut. Hal ini menunjukan bahwa toleransi beragama di wilayah Cirebon sangat tinggi.
 
Selain Kepala Staf Angkatan Darat, hadir dalam acara ini di antaranya, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhalum Ulum, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Agus Subiyanto.
 
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wakil Presiden Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, M. Azis, Robikin Emhas, Zumrotul Mukaffa, dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (NN/SK-BPMI, Setwapres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0