Tingkatkan Kesejahteraan Pegawai, Kemensetneg dan BNI Gelar Sosialisasi Konsumer

 
bagikan berita ke :

Jumat, 20 September 2019
Di baca 9686 kali

Untuk meningkatkan kesejahteraan serta merencanakan pensiun dengan cemerlang, Biro Sumber Daya Manusia Kementerian Sekretariat Negara (Biro SDM Kemensetneg) bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) menyelenggarakan sosialisasi Program Konsumer BNI 46 bertempat di Aula Serbaguna Gedung III Kemensetneg, Selasa (17/9).

Mewakili Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Andri Kurniawan, Kepala Biro SDM dalam sambutannya mengatakan acara sosialisasi ini untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para pegawai di lingkungan Kemensetneg. “Acara ini untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para pegawai di lingkungan Kemensetneg, selain itu ada sosialisasi pengelolaan keuangan yang akan dilakukan oleh narasumber bu Prita Gozhie, kemudian juga bapak, ibu sudah melihat disekeliling ada dua belas developer yang dipilih oleh BNI dalam rangka untuk mewujudkan hunian bagi pewai di lingkungan Kemensetneg,” kata Andri.




Program Konsumer BNI 46 ini diramaikan oleh dua belas perusahaan pengembangan perumahan yang dipilih oleh BNI. Tidak hanya itu, pada sosialisasi ini juga dijelaskan tentang berbagai produk yang dimiliki oleh BNI salah satunya adalah BNI e-form yang dimana dapat diakses melalui aplikasi BNI Mobile Banking.

Sosialisasi ini juga menghadirkan salah satu financial planner ternama, yaitu Prita Gozhie. Membuka pemaparan, Prita, sapaan akrabnya, menjelaskan tentang betapa pentingnya merencanakan keuangan. “Survey mengatakan yang membuat orang stress itu bukan pasangan tapi gak punya uang, 46 persen dari masalah hidup anda adalah masalah keuangan, dan untuk orang Indonesia kebanyakan masalah hidup anda adalah gengsi dan gaya hidup, contoh biaya menikah,” jelas Prita.

Bertemakan Cerdas Finansial Sejak Usia Muda, pada sosiasilisasi ini Prita memberikan tips kepada peserta bagaimana menjaga keuangan yang tidak termakan gengsi dan bagaimana merencanakan keuangan menjelang pensiun.
“Riset mengatakan 85 persen dari masyarakat di Indonesia itu tidak siap pensiun, jadi bukan Cuma ngomongin finansial tapi juga ngomongin soal emosi dan juga kesehatan, jadi itu yang terjadi di Indonesia, kalau ibu ingin tetap sejahtera tidak bisa tuh langsung bikin kos-kosan jika ingin pensiun, jangan dipikir punya kos-kosan langsung sejahtera nantinya” ungkap Prita.

Prita juga mengatakan bagaimana cara cerdas finansial. “Sebaiknya keuangan itu terencana, gimana caranya cerdas finansial, pertama yaitu cek kondisi kesehatan dompet kita, kerap kali kita berusaha terlihat pura-pura kaya depan orang padahal kita gak ada uang,” sambungnya.




Diakhir paparan Prita memberikan tips membagi pengeluaran bulanan dengan konsep ZAPFIN. “Jadi pada saat kita mendapatkan penghasilan bulanan sebaiknya kita pertama melakukan memberi dulu kepada yang lain atau yang biasa disebut zakat, zakat itu wajib, belum wajib zakit jika penghasilan kita kurang dari delapan puluh juta setiap tahunnya, yang kedua adalah Assurance, Assurance itu dana darurat, dana darurat apa itu asuransi, beda orang beda juga kebutuhan asuransinya,” ujar Prita.

Yang ketiga adalah Present Consumption. Present consumption adalah segala hal yang dibutuhkan setiap harinya seperti makan. “Jadi jangan sampai makan harian, pengeluaran harian kita itu dilakukan dengan berhutang, sedangkan jika kita ingin sesuatu seperti elektronik, lebih baik kita mengumpulkan dan aku nyebutnya Future Spending, di masa depan kita akan spent sesuatu, terakhir yaitu investasi, jadi ZAPFIN itu lengkap banget,” ucapnya.

Di akhir acara Prita membagikan dua buku hasil karyanya bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Dan acara ini ditutup dengan pembagian hadiah kepada beberapa peserta yang hadir. (ART, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
4           1           0           0           1