Tingkatkan Pengelolaan Arsip Kepresidenan, Kemensetneg dan ANRI Terima Delegasi NAK dan KOICA
Selasa (26/2), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menerima delegasi dari National Archive of Korea (NAK) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) di Gedung Utama Kemensetneg. Kunjungan kali ini bertujuan untuk mengadakan pre-survey dan pembahasan lanjutan mengenai Training on Presidential Records/Archives Management.
Training on Presidential Records/Archives Management adalah salah satu bentuk kerja sama Kemensetneg bersama ANRI dengan NAK dan KOICA dalam pengelolaan arsip khususnya arsip kepresidenan yang memiliki nilai sejarah, informasi, dan ilmu pengetahuan mengenai Republik Indonesia.
“Pengelolaan arsip kepresidenan menjadi perhatian utama dari Kemensetneg dan Arsip Nasional RI. Kerja sama ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk menyelamatkan arsip-arsip kepresidenan,” ucap Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama.
Hal senada disampaikan oleh Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden, Rika Kiswardani yang turut hadir pada acara kunjungan tersebut.
“Tingginya dinamika kegiatan Presiden, kadang kala pengelolaan kegiatan arsip sedikit terlupakan. Maka perlu perhatian khusus dalam permasalahan tersebut,” jelas Rika.
Salah satu hal yang menjadi fokus adalah sumber daya manusia yaitu Arsiparis. Untuk memberikan pemahaman kepada Arsiparis perlu adanya pembelajaran demi meningkatkan kualitas pengelolaan arsip.
“Kemensetneg mempunyai kemampuan yang berbeda dalam pengelolaan arsip. Untuk itu, kerja sama dengan Korea sangat penting dan harus segera dilakukan," ujar Sari Harjanti selaku Kepala Biro Tata Usaha Sekretariat Kemensetneg.
Kepala Bagian Kerja Sama dan Evaluasi ANRI, Kahim Sundjaja mengatakan bahwa ANRI menyambut baik kerja sama dengan Korea. Harapannya, ANRI dan Kemensetneg dapat belajar bersama dalam pengelolaan arsip kepresidenan yang baik. Mengingat ANRI mempunyai kepentingan yang sama khususnya dalam mengelola arsip kepresidenan.
Perwakilan dari NAK, Kim Myeong-Ok dalam kunjungan kali ini sangat antusias dengan kerja sama dalam pengelolaan arsip kepresidenan ini. “Perlu perencanaan yang lebih matang, saya harap kita meraih hasil dan kerja sama yang baik selama 3 tahun berikutnya dalam kerja sama ini," ucap Kim Myeong-Ok.
Menutup sambutannya, Setya Utama berharap melalui training oleh NAK dan KOICA, Kemensetneg dan ANRI dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia dalam hal teknik digitalisasi, reservasi, keamanan, dan akses arsip serta implementasi teknologi dan informasi bagi pengelolaan arsip kepresidenan.
“Dengan melihat langsung pengelolaan arsip di NAK, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bagi peserta (pegawai di Kemensetneg dan ANRI) dan menginspirasi penyelenggaraan pengarsipan di Kemensetneg dan ANRI,” tutup Setya Utama. (GIE - Humas Kemensetneg)