Menelisik literasi sejarah Presiden dan Pemerintah Indonesia serta melihat inovasi sistem literasi, tidak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (16/7).
Kunjungan Asisten Deputi Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara disambut baik oleh Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpusnas, Joko Santoso.
"Perpusatakaan Nasional saat ini mempunyai koleksi lebih dari 3,7 juta buku dan terbesar nomor dua setelah India, " ujar Joko membuka pertemuan.
Joko menerangkan bahwa Perpusnas terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap hari termasuk akhir pekan.
"Setiap warga negara Indonesia secara exclusive mempunyai hak untuk mendapatkan layanan perpustakaan. Literasi ini merupakan sebuah gerakan sosial yang dapat diakses oleh masyarakat luas, setiap hari pengunjung Perpusnas dapat menyambangi Perpusnas sekalipun di akhir pekan, " jelas Joko.
Joko menambahkan kesadaran akan literasi saat ini tidak hanya digalakkan oleh Perpusnas saja tetapi juga oleh Pemerintah Daerah termasuk Permerintah Desa. "Nampaknya kesadaran soal literasi ini tidak hanya digalakkan oleh Pemerintah di pusat, tapi juga pemerintah daerah, dulu kalau perpustakaan hanya untuk menulis skripsi tetapi sekarang tidak," katanya.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Perpusnas pada tanggal 26 September 2017 lalu, Joko kembali menyampaikan bahwa kehadiran Perpusnas untuk meningkatkan kesejahteraan melalui ilmu pengetahuan. "Harapannya melalui Perpusnas kami dapat membangun sebuah ekosistem masyarakat berbasis pengetahuan serta dapat meningkatkan kesejahteraan dengan ilmu pengetahuan yang semakin inovatif dan kreatif," terangnya.
Setali tiga uang dengan Joko, Eddy Cahyono Sugiarto selaku Asdep Humas Kemensetneg mengajak Perpusnas untuk berkolaborasi dengan Kemensetneg guna terus meningkatkan ekosistem masyarakat yang berbasis pengetahuan . "Kunjungan Humas Kemensetneg kali ini tidak hanya sebatas berkunjung biasa ke Perpusnas, tapi lebih dari itu ingin mengajak kolaborasi untuk mensukseskan Visi Indonesia, utamanya peningkatan kualitas SDM Unggul melalui penguatan literasi informasi program- program Pemerintah sebagai tanggung jawab moral dalam terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia unggul menuju Indonesia maju sebagaimana visi Presiden , " ujar Eddy.
Eddy menambahkan Kemensetneg dan Perpusnas dapat menjalin kerjasama dalam bentuk Join Program Kunjungan Mahasiswa/Pelajar yang bermanfaat dalam penguatan literasi informasi . "Humas Kemensetneg secara rutin menerima kunjungan dari Mahasiswa berbagai Universitas di Indonesia, pelajar dan dan kelompok masyarakat lainnya, sehingga ajang rutin ini dapat kita manfaatkan bersama dan diharapkan Perpusnas dapat berpartisipasi dalam meningkatkan penguatan literasi informasi tentang Presiden," dan kerja kerja pemerintahan," ajak Eddy.
Joko Santoso menyambut sangat baik dan terbuka ajakan Asdep Humas. "ini sebagai concern kami tentang manfaat perpustakaan dan membaca, kalau ingin maju pintu masuknya adalah membaca, kebetulan Perpusnas membangun situs web presiden di www.kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id. Mendokumentasikan segala hal tentang Presiden Republik Indonesia dari presiden pertama sampai sekarang terakhir berupa foto-foto, kegiatan yang telah dilakukan selama menjadi presiden, foto keluarga presiden dan lain-lain, " ungkap Joko.
Diakhir acara, Asdep Humas di ajak berkeliling Perpusnas RI untuk melihat berbagai macam ruangan seperti Ruangan Teater yang berkapasitas 225 orang serta Gedung Cagar Budaya. (ART - Humas Kemensetneg)