Transformasi Digital Kunci Mengoptimalkan Peran Pranata Humas di Era Revolusi 4.0
Peran strategis humas pemerintah sebagai garda terdepan untuk menyampaikan informasi publik terkait kerja kerja positif pemerintah, perlu terus ditingkatkan dengan mempercepat transformasi humas pemerintah menuju digitalisasi, sehingga dapat berkontribusi terhadap upaya membangun kepercayaan, reputasi dan branding organisasi pemerintah,. keberhasilan kinerja pemerintah tidak hanya diukur dari hasil pembangunan fisik semata, namun juga dilihat dari sejauh mana kepercayaan dan keterlibatan publik terbangun dengan baik.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto, mengatakan hal tersebut saat menyampaikan paparan sebagai narasumber dengan tema “Peran Pranata Humas dalam Mengawal Kebijakan Pemerintah di Era Digital", pada Selasa (31/8) dalam salah satu sesi pada Konvensi Nasional Pranata Humas 2021, yang digelar oleh Ikatan Pranata Humas (Iprahumas).
Dalam membangun kepercayaan publik, setidaknya Humas Pemerintah harus memiliki lima kemampuan strategis yakni kompetensi, pemahaman tren, kolaborasi, personalisasi konten, dan integritas. Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama sehingga disrupsi di Era Revolusi 4.0 dapat kita kapitalisasi utamanya dengan mengakselerasi transformasi digital menuju Humas 4.0” ujar Eddy.
Dalam acara yang diselenggarakan secara daring tersebut, dihadiri lebih dari 500 orang, Eddy menekankan kembali arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, terkait humas pemerintah terutama perihal keaktifan humas dalam berkomunikasi kepada masyarakat dan pentingnya keterlibatan publik dalam pengambilan keputusan
Di era Revolusi Industri 4.0 dengan disrupsi yang terjadi diberbagai sendi kehidupan menuntut adanya daya adaptasi dan kelincahan Pranata Humas dalam menjawab peluang dan tantangan yang ada, menurut Eddy, Pranata Humas perlu terus mengembangkan inovasi kerja dan kolaborasi dengan semua K/L, BUMN Perguruan Tinggi dan elemen masyarakat untuk menyebarluaskan kerja kerja positip pemerintah sehingga kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan pemerintah dapat diterima, dipahami, dan dirasakan kehadirannya oleh masyarakat.
"Intinya adalah bagaimana kita menghilangkan sekat-sekat ego sektoral dan silo mentality membangun gotongroyong bertransformasi diri menjadi Humas 4.0 dengan menjadikan inovasi, digitalisasi debirokratisasi sebagai derap langkah transformasi kehumasan sehingga bisa bekerja sama untuk satu visi besar menuju Indonesia Maju 2045," lanjut Eddy.
Revolusi industri 4.0., dan pandemi Covid-19, selama lebih dari satu tahun belakangan ini, memaksa perubahan yang sangat radikal dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk kehumasan yang telah mengalami disrupsi dalam menjalankan pelayanan, dimana sebelumnya praktik humas konvensional dengan aktivitas utama konferensi pers, press release, peliputan dokumentasi, menyebarkan release kepada wartawan-wartawan, kini telah berubah, dengan mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi, internet of things dengan inovasi kerja cara kerja baru kekinian dalam menyampaikan pesan .
“Tantangan kita adalah bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan big data, bagaimana berkomunikasi secara langsung dengan narasi tunggal, memanfaatkan media kekinian , cara-cara kerja baru, inovasi pemanfaatan seluruh kanal-kanal dan SDM yang kita miliki, sehingga terbangun kepercayaan reputasi serta engagement publik, untuk bisa tahu bagaimana sentimen publik terhadap isu-isu yang kita kelola," ujar Eddy.
Paparan ditutup dengan pemutaran video singkat terkait transformasi kehumasan Kemensetneg dan penjelasan beragam inovasi yang telah dikembangkan Kemensetneg, yang mendapatkan apresiasi yang tinggi dai para peserta Konvensi Nasional Pranata Humas 2021 ditandai dengan beragamanya pertanyaan yang diajukan dari berbagai peserta baik K/L pusat dan daerah. (SAL/LDS/KHA/FFA-Humas Kemensetneg)