Seperti yang sudah diketahui masyarakat luas, Indonesia memiliki enam Istana Kepresidenan yang terdapat di lima lokasi. Sebut saja Istana Negara dan Istana Merdeka yang berada di Jakarta, ada pula Istana Bogor yang pada saat ini ditinggali oleh Presiden Joko Widodo. Terdapat pula Istana Cipanas yang dahulu dibangun oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Kurang rasanya jika kita tidak menyebut Istana Tampaksiring yang berlokasi di Bali, dan terakhir Istana Yogyakarta yang biasa disebut dengan Gedung Agung.
Rabu (11/9), Asisten Deputi Hubungan Masyarakat (Asdep Humas) berkesempatan berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta guna menglorifikasikan berbagai inovasi kemensetneg kepada para pengunjung Istana Kepresidenan Yogyakarta. Kunjungan tersebut disambut baik oleh Kepala Istana Yogyakarta, Saipullah, yang mengharapkan dengan kehadiran Majalah Inovasi Kemensetneg para pengunjung Istana Kepresidenan Yogyakarta mendapat inspirasi baru dari kerja kerja Kemensetneg dengan beragam inovasinya.
Asdep Humas diajak berkeliling untuk berbaur dengan pengunjung serta transformasi pelayanan publik, utamanya dalam memberikan kenyamanan dan nilai tambah kepada para pengunjung Istana Kepresidenan Yogyakarta yang dikenal dengan nama Gedung Agung ini.
“Setiap harinya banyak pengunjung yang mendatangi istana, baik itu pelajar ataupun masyarakat dari luar Yogya yang hadir kesini”, ujar Kepala Istana Yogyakarta.
Istana Yogyakarta kini telah menyediakan bis bagi pengunjung yang berada di sekitar Yogyakarta. “Jika ingin berkunjung melihat Istana Yogyakarta, kami menyediakan dua bis bagi siapa saja di wilayah Yogyakarta ini yang ingin berkunjung”, kata Saipullah.
Setali tiga uang dengan Saipullah, Eddy Cahyono selaku Asdep Humas mengungkapkan bahwa Kemensetneg terus bertransformasi menuju The Ultimate Showcase of Indonesia, demikian pula dengan sosok Istana Yogyakarta sebagai istana merakyat. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk menjadikan sosok istana yang merakyat. Kini, Istana Kepresidenan Yogyakarta sangat terbuka untuk kunjungan masyakarat, sangat ramah pengunjung dengan peningkatan fasilitas yang disediakan yang semakin lengkap dan beragam, sehingga cocok untuk edukasi sejarah dan memorabilia Presiden dari masa ke masa.
“Kemensetneg akan terus bertransformasi diri dalam menjadikan sosok istana yang merakyat dengan terus melakukan berbagai inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan edukasi sejarah perjalanan pengabdian dari Presiden ke Presiden. Para pengunjung juga dimanjakan dengan tambahan referensi bacaan yang berkualitas yakni Majalah Inovasi Kemensetneg yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam mempersiapkan SDM Unggul, Indonesia Maju”, ungkap Eddy.
Saat menjumpai salah satu pengunjung Istana Kepresidenan Yogyakarta, Maria dari Dinas Sosial Provinsi Yogyakarta, ia mengatakan, “fasilitas dan pelayanan yang diberikan Istana Yogyakarta sangat nyaman, demikian pula dengan kehadiran Majalah Inovasi Kemensetneg di ruang baca Istana Kepresidenan, ini sangat bermanfaat karena banyak informasi berharga yang didapat terkait dengan berbagai inovasi yang telah dikembangkan Kemensetneg”, ujarnya.
“Saya senang dapat berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta sehingga dapat mengenal lebih jauh perjalanan dan pengabdian Presiden ke Presiden, dokumentasinya juga sangat lengkap dan telah terdigitalisasi secara baik, disamping itu kami dapat majalah inovasi dari Kementerian Sekretariat Negara yang bisa memberikan referensi dan inspirasi bagi Dinas Sosial Propinsi Yogyakarta untuk melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik”, ungkap Maria. (ART, Humas Kemensetneg)