Wapres Sebut Teknologi Transversal Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Global Masa Depan
Jakarta, wapresri.go.id - Teknologi transversal yang merujuk pada teknologi yang dapat diterapkan secara lintas sektor diyakini memiliki potensi untuk mengubah atau meningkatkan berbagai aspek kehidupan manusia tanpa terbatas pada satu bidang khusus. Teknologi transversal seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), blockchain, dan komputasi awan terbukti memiliki dampak luas dan dapat digunakan dalam berbagai sektor, khususnya ekonomi dan bisnis.
Oleh sebab itulah, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa teknologi transversal menjadi penggerak utama pertumbuhan global di masa depan. Sehingga, tanpa adanya inisiatif strategis untuk mempercepat implementasi teknologi transversal, menurutnya Indonesia diperkirakan tidak akan optimal dalam pencapaian target PDB pada 2045.
“Ke depan, penerapan teknologi dan digitalisasi menjadi sebuah prasyarat bagi seluruh sektor potensial agar sukses menapaki langkah menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Wapres saat meresmikan Pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-10 Tahun 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (26/10/2023).
Termasuk, sambung Wapres, sektor potensial yang diyakini akan mampu menerbangkan perekonomian Indonesia yakni ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga, ia melihat peran vital dari teknologi dan digitalisasi, khususnya teknologi transversal yang akan memungkinkan gerakan ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih lincah, adaptif, dan transformatif.
Untuk itu, pada perhelatan ISEF kali ini, Wapres menyampaikan pesan khusus kepada seluruh pegiat ekonomi dan keuangan syariah untuk terus mengakselerasi adopsi teknologi dan digitalisasi.
“Tingkatkan dan perluas pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama akselerasi pengembangan ekonomi syariah, yang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal,” pintanya.
Sebagai contoh, Wapres mengapresiasi pengembangan platform aplikasi “Satu Wakaf Indonesia” yang diluncurkan pada acara ini.
“Ini adalah salah satu wujud digitalisasi di sektor dana sosial syariah yang akan meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan wakaf,” sebutnya.
Terakhir, Wapres mengingatkan bahwa pemerintah telah menetapkan visi Indonesia Emas 2045 sebagai tujuan kolektif untuk mewujudkan Indonesia yang makmur dan bertumbuh secara inklusif dan berkelanjutan. Adapun Indonesia sendiri, menurutnya memiliki banyak aset dan potensi untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi, meskipun di sisi lain berbagai tantangan juga mesti dihadapi.
“Tugas kita bersama adalah mengoptimalkan segala potensi dan peluang untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut,” pungkasnya. (RN-BPMI Setwapres)