Wellness di Tempat Kerja: Langkah Maju Menuju the Future Ministry

 
bagikan berita ke :

Kamis, 13 Juni 2024
Di baca 484 kali

Setelah sukses dengan Setneg Talks 01 bertema “The Future Ministry” yang diadakan pada Maret lalu, Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKSN) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) kembali menggelar Setneg Talks 02 bertema "Wellness di Tempat Kerja: Langkah Maju Menuju the Future Ministry" yang dilaksanakan secara hybrid dari Ruang Kresna, Gedung Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden Lantai 2, Jakarta, Kamis (13/6).

Menampilkan lima pembicara, Setneg Talks 02 kali ini menghadirkan Ayu Pudianingtias, Ruslan Efendi, Galih Reksa Lingga Respati, Adi Perdana Putra dan Sofie Yupitasari yang berbagi mengenai ide dan wawasan tentang program wellness untuk meningkatkan produktivitas kinerja di Kemensetneg.

Ayu Pudianingtias, Kepala Subbagian Dukungan Administrasi, Asisten Deputi Ekonomi dan Keuangan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing, Sekretariat Wakil Presiden membahas Kolaborasi dan Optimalisasi Kinerja. “Kolaborasi yang efektif berpengaruh dalam mencapai kinerja tim yang optimal dan kolaborasi yang efektif melibatkan kerja sama, saling mendukung, dan menggunakan kemampuan individu secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama,” ujar Ayu membuka paparannya.

Ayu menerangkan program kegiatan yang diusung olehnya yaitu mengunjungi perusahaan atau institusi yang bertujuan untuk berkolaborasi di bidang tertentu, sehingga baik pejabat maupun pegawai dapat berinteraksi dengan pimpinan perusahaan atau pihak yang mewakili dalam kegiatan sharing session tersebut.

“Tujuannya pejabat atau pegawai dapat melihat secara langsung cara kerja perusahaan atau institusi tersebut serta dapat mempelajari mengenai produk atau jasa yang dihasilkan, selain itu kita berbagi ilmu tentang meraih kesuksesan di perusahaan atau institusi yang dikunjungi dan terakhir baik pejabat maupun pegawai dapat saling bersinergi dengan pihak dari perusahaan atau institusi terkait program kegiatan selanjutnya,” kata Ayu.

Pembicara berikutnya adalah Ruslan Effendi, Kepala Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan Sekretariat Presiden, menyampaikan “Manajemen Pengetahuan : Pilar Menuju Keandalan Organisasi Masa Depan”. Manajemen Pengetahuan tidak sebatas aplikasi ataupun software, namun juga upaya secara terstruktur dan sistematis yang mengaplikasikan asset pengetahuan sebagai asset intelektual organisasi sehingga mewujudkan interdisipliner. “Definisi ini sesuai amanah dari Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025,” jelas Ruslan.

 


Diikuti oleh ratusan audiens yang bergabung daring, Setneg Talks juga mengundang tiga narasumber menarik lainnya di lingkungan Kemensetneg, antara lain Pranata Komputer Ahli Pertama pada Sekretariat Kantor Staf Presiden, Galih Reksa Lingga Respati yang membahas “Cara Seru Sehat dan Bahagia di Kantor”; dan Adi Perdana Putra, Pranata Acara pada Subbagian Protokol, Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga dan Protokol, Biro Umum, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden, yang membawakan materi Let’s Do PORTAL (Sport, Entertainment, Spiritual).

Sebagai pembicara terakhir, Sofie Yupitasari, Auditor Ahli Madya, Inspektorat Kemensetneg yang membawakan materi “Supervisi dengan Hati”. Sofie mengatakan supervisor yang melakukan dengan hati akan terbuka matanya sehingga tidak buta melihat kondisi pegawai yang menjadi stafnya, serta terbuka telinganya untuk mendengar perkataan staf, dan terbuka hatinya untuk merasakan kesulitan staf.

“Agar supervisor tidak kehilangan arah, supervisor harus tahu standar baik itu program kerja, Standard Operational Procedure (SOP), jadwal kegiatan, karena kita ASN juga harus mengetahui instrument ASN seperti aturan kepegawaian, penegakan disiplin, kode etik internal, tentunya harus menciptakan komunikasi efektif dengan mengidentifikasi ide, kondisi penugasan, feedback dan berkolaborasi sehingga tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi,” ujar Sofie.

Sebelum menutup paparan, Sofie mengatakan untuk menuju The Future Ministry, emotional, Social dan intellectual wellness yang terbangun di unit kerja dapat meningkatkan kualitas hidup pegawai karena mendapatkan rasa aman dan nyaman untuk beraktivitas dan berkinerja. Dengan demikian pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan dengan baik. Dan kecanggihan perkembangan teknologi yang diterapkan pada the Future Ministry, perlu diimbangi dengan sisi humanis untuk menjaga keberlangsungan tata kelola organisasi.

Di akhir acara, Kepala PPKASN Kemensetneg, Sri Prastiwi Utami memberikan penghargaan berupa Mock Up sebagai kenang-kenangan kepada 6 narasumber dan dilanjutkan dengan foto bersama. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           1           1           0           0