Jakarta, wapresri.go.id – Ekonomi Islam yang berbasis syariah cenderung lebih memiliki kemampuan menyesuaikan dalam menghadapi berbagai krisis. Menurut laporan dari State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021, pertumbuhan ekonomi dunia pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi 5.2 persen, sedangkan ekonomi Islam global hanya mengalami kontraksi 2.5 persen. Oleh karena itu, Forum Zakat Dunia, memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi Islam dalam membantu pemulihan ekonomi global pasca pandemi, salah satunya melalui pemanfaatan pembiayaan alternatif .
“Saya memandang bahwa peran Forum Zakat Dunia untuk turut memperkuat ekonomi Islam juga sangat diperlukan, terutama dalam mendorong pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk membantu memberikan modal kerja bagi pelaku usaha yang siap melakukan pemulihan pasca pandemi Covid-19. Dengan demikian, ekonomi Islam dapat menjadi lokomotif dalam membantu pemulihan ekonomi global,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Peresmian Pembukaan The 9thWorld Zakat Forum International Conference 2020 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2020).
Dalam konferensi yang mengangkat tema “Peran Forum Zakat Dunia dalam Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19” ini Wapres juga menyampaikan, sebagai sebuah forum yang mewadahi lebih dari 33 lembaga-lembaga zakat yang ada di seluruh dunia, Forum Zakat Dunia dituntut untuk melakukan peningkatan pelayanannya. Salah satunya dengan memanfaatkan platform digital dalam pengelolaan dan pendistribusian zakat agar aksesnya mudah dan dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat dimanapun mereka berada.
“Forum ini juga perlu terus mendorong pemanfaatan teknologi digital, bukan hanya dari sisi pengumpulan zakat, infak dan sedekah. Tetapi juga dari sisi pengelolaan dan pelaporan pemanfaatannya,” tegas Wapres.
“Tata kelola yang baik akan semakin meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat yang pada gilirannya akan semakin mendorong masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak dan shadaqah-nya melalui lembaga pengelola zakat,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Wapres mendukung peran forum ini dalam mendorong pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar negara tentang pengelolaan zakat.
“Praktik-praktik yang baik dalam pengelolaan zakat saya harapkan dapat disebarluaskan sebagai sarana belajar bagi kita semua untuk terus memperbaiki upaya pengelolaan zakat,” imbau Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menyampaikan bahwa ditemukannya vaksin Covid-19 merupakan kunci dari pemulihan ekonomi. Sehingga, distribusi vaksin yang merata merupakan pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat di dunia, salah satunya Forum Zakat Dunia.
“Dunia sekarang menghadapi tantangan selanjutnya yaitu memastikan distribusi vaksin terjadi secara merata. Saya mengharapkan agar forum ini juga dapat membantu mencari solusi untuk mendorong distribusi vaksin yang setara. Jangan sampai terjadi rivalitas sehingga hanya negara-negara kuat yang mendapatkan vaksin,” ungkap Wapres.
“Dalam mengakhiri pandemi ini, sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato di depan sidang umum PBB pada September yang baru lalu bahwa kita perlu bersatu karena “no one is safe until everyone is” (tidak ada yang aman sampai semua orang aman),” tambahnya.
Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota Forum Zakat Dunia dan berharap agar hasil yang didapat dari forum ini mendapat rida dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
“Mengakhiri sambutan ini, dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, saya membuka secara resmi pelaksanaan World Zakat Forum dan Annual Meeting 2020. Sekian dan terima kasih, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala me-ridhoi semua ikhtiar yang kita lakukan,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Ketua Panitia The 9thWorld Zakat Forum International Conference 2020 M. Hasbi Zaenal, melaporkan bahwa konferensi kali ini diikuti oleh peserta dari 27 negara diantaranya Amerika Serikat, Turki, Belanda, Uganda, dan Tunisia. Ia juga menyampaikan harapannya bahwa ditengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan konferensi internasional ini dilaksanakan secara daring, acara ini dapat memberikan inspirasi kepada seluruh pengelola zakat di seluruh dunia.
“Saya berharap agar forum internasional ini dapat memberikan banyak inovasi yang menginspirasi peran forum zakat secara global,” ungkap Hasbi.
Tampak hadir secara virtual diantaranya Menteri Agama Fachrul Razi, Secretary General of World Zakat Forum Bambang Sudibyo, Minister of Islamic Affairs The Republic of Maldives Ahmed Zahir Ali, dan Minister of The Social Development The Hashemite Kingdom of Jordan Ayman Riyad Said Al Mufleh. (OYP/NN, KIP-Setwapres)
Kategori : |