Deteksi Dini Kanker, DWP Kemensetneg Selenggarakan IVA Test dan Sadanis Test

 
bagikan berita ke :

Selasa, 28 November 2017
Di baca 1628 kali

Menurut WHO, tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat. Untuk itu, dalam rangka HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang ke 18, DWP Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan mengadakan pemeriksaan USG, IVA test, dan Sadanis test.

Serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh DWP Kemensetneg tersebut dilakukan untuk pemeriksaan deteksi dini 2 penyakit kanker dengan penderita tertinggi di Indonesia, yaitu kanker payudara dan kanker serviks. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, bertempat di Aula Serbaguna Gedung Tiga Kemensetneg. Tahun ini, DWP Kemensetneg tidak hanya menyelenggarakan kegiatan deteksi leher rahim menggunakan metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) saja, namun melengkapi kegiatan deteksi diri dengan menggunakan USG dan Sadanis test yaitu kegiatan untuk mendeteksi kanker payudara. Acara ini bertujuan mengajak para wanita khususnya wanita yang bekerja di Kemensetneg untuk melakukan pemeriksaan diri sejak dini, mengingat di antara semua jenis penyakit kanker, penyakit kanker serviks dan kanker payudara merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia.


“Kami dari Kemenkes sangat mengapresiasi tinggi untuk hal-hal yang dilakukan Ibu Negara, Dharma Wanita, PKK ataupun kelompok yang peduli dengan kesehatan wanita. Kami sangat terbuka sekali pada yang membutuhkan bantuan untuk melakukan kegiatan seperti ini, silakan menghubungi kami atau menghubungi Dinas Kesehatan Provinsi setempat,” ujar dr. Lili Sulistyowati, M.M., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes pada sambutannya.

Dr. Lili berharap dengan adanya kegiatan seperti ini bisa mencegah dan mengedukasi wanita Indonesia untuk lebih memperhatikan kesehatannya dengan cara mendeteksi kemungkinan kanker payudara sedini mungkin yang bisa dilakukan sendiri di rumah minimal satu tahun sekali.

WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Kanker serviks sendiri merupakan tumor ganas yang terletak pada saluran leher rahim. Sementara kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, merupakan penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks. (LAE,BAR - Humas Kemensetneg)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
22           2           0           0           0