Hindari Pemberitaan Hoax, Kemensetneg akan Usulkan Calon-Calon Pranata Humas Kementerian
Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) melakukan Sosialisasi Mekanisme Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pranata Humas melalui Penyesuaian/Inpassing, Selasa (21/11) di Gedung III Kemensetneg. Sekitar 30 peserta sosialisasi hadir untuk menerima paparan tentang “Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Humas” yang disampaikan oleh Lida Noor Meitania sebagai Kepala Seksi Fasilitasi Profesi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Kepala Biro SDM, Andri Kurniawan dalam pembukaan acara tersebut mengatakan sosialisasi ini bisa menjadi daya tarik sekaligus untuk pengembangan karir bagi Pejabat Administrator dan Pengawas serta Pelaksana di lingkungan Kemensetneg. “Ini penting untuk jenjang karir bagi PNS dengan Jabatan Fungsional Pelaksana yang merasa pengembangan karirnya belum bisa bergeser”, ujar Andri.
Dalam presentasinya, Lida menjelaskan penyesuaian jabatan ini telah diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Bukan itu saja, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) telah mengatur juga dalam UU nomor 6 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat Dan Angka Kreditnya.
Jabatan Fungsional Pranata Humas dapat diajukan bagi PNS yang selama ini bekerja dalam bidng pelayanan informasi dan kehumasan. Jabatan Fungsional Pranata Humas terbagi dua. Jabatan Fungsional Terampil dengan ketentuan pengajuan bagi pegawai dengan tingkat pendidikan Diploma III dan pangkat golongan serendah-rendahnya II/c, dan Jabatan Fungsional Keahlian yang bisa diusulkan pegawai dengan tingkat pendidikan minimal Strata Satu (S-1) dan pangkat golongan III/a.
Menurut Lida, semua pegawai bisa menjadi Pranata Humas. Namun, ada beberapa tahapan yang harus bisa dilalui, salah satunya adalah uji kompetensi. “Para peserta yang diusulkan oleh Biro SDM pada kementerian selanjutnya akan diuji dari tim Kominfo dan dinilai,” jelas Lida. Ada kredit-kredit nilai tertentu yang dianalisis oleh tim peneliti. Kredit nilai ini sangat mempengaruhi diterima atau tidaknya menjadi Pranata Humas. Bila ada kecurangan nilai dari pelamar, penilai sudah bisa mendeteksi langsung dan peserta kemungkinan bisa didiskualifikasi.
Kehumasan sangat penting untuk dimiliki oleh setiap kementerian/lembaga. Tugasnya untuk memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat. Bila tidak ada humas, informasi akan semakin simpangsiur dan berita hoax akan mudah disebar dengan cepat. Ia juga berharap humas diseluruh K/L rajin baca buku dan menulis artikel di blog pribadi. Kegiatan tersebut bisa jadi acuan untuk membuat karya juga mengikuti lomba-lomba tentang menulis atau vlog. Makin merebaknya media sosial membuat masyarakat cepat termakan berita hoax. Informasi yang tidak valid dari grup Whatsapp dengan mudahnya disebar tanpa disaring. Jika ditanya, sumber infonya pun tidak jelas. “So, seorang Pranata Humas harus saring sebelum sharing,” tutup Lida. (NCH-Humas Kemensetneg)
Kategori : |