Bertempat di Wisma Kementerian Sekretariat Negara Cibulan, Biro Tata Usaha Kementerian Sekretariat Negara menyelenggarakan FGD Pengembangan Repositori Institusi, Rabu (29/11). Acara ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan tujuan dalam rangka membangun repositori Kementerian Sekretariat Negara.
Kegiatan yang dihadiri oleh beberapa unit kerja terkait, antara lain Asisten Deputi Hubungan Masyarakat, Asisten Deputi Bidang Hukum, Biro Informasi dan Teknologi, Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri, dan Sekretariat Militer Presiden tersebut menghadirkan dua orang pembicara Titiek Kismiyati, Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, Perpustakaan Nasional RI, dan Chaidir Amir, Kepala Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dalam sambutannya, Sari Harjanti, Kepala Biro Tata Usaha menyampaikan bahwa pembangunan repositori merupakan program yang telah ditetapkan dalam Grand Design Pengembangan Perpustakaan Kementerian Sekretariat Negara tahun 2013-2017. “Pada dasarnya repositori merupakan kegiatan mengumpulkan bagian yang terserak dalam satu wadah”, jelas Sari Harjanti. Lebih lanjut Titiek Kismiyati menjelaskan, “Repositori merupakan sistem penyimpanan dan akses ke karya ilmiah yang dihasilkan dari penelitian dan/atau pengembangan, survei, atau pemikiran sistematis,” jelasnya. Saat ini Repositori Perpustakaan Nasional dengan nama Indonesia Oneserach dan beralamat di onesearch.go.id memiliki mitra 799 perpustakaan dengan 5.270.554 koleksi.
“Tujuan repositori institusi adalah untuk memperoleh, melestarikan, dan menyediakan akses ke koleksi digital yang merupakan produk sebuah organisasi/institusi yang dapat digunakan oleh publik”, kata Chaidir Amir dalam penjelasannya.
Dalam FGD ini didiskusikan juga jenis-jenis karya cetak dan karya rekam apa saja dari masing-masing unit kerja yang bisa dimasukkan dalam Repositori Kemensetneg. Repositori Kemensetneg diharapkan dapat selesai sepenuhnya pada tahun 2019. (SPU – Humas Kemensetneg)
Kategori : |