Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi melalui Kolaborasi Persatuan Insinyur Indonesia
Badung, wapresri.go.id – Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia maju dan sejahtera. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dari para pihak terkait dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi kemajuan bangsa.
“Inisiasi kolaborasi berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan, terutama untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada acara Peresmian Pembukaan Kongres dan Penyerahan Penghargaan “Outstanding Lifetime Achievement Award” Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Tahun 2021, yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (17/12/21).
Wapres menambahkan adanya inovasi dan rekayasa teknologi merupakan kontribusi dari para insinyur yang sangat membantu dalam mempercepat pembangunan.
“Insinyur memainkan peranan penting dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi yang akan mempercepat pembangunan,” ujar Wapres.
Menurut Wapres, jumlah insinyur profesional Indonesia masih tertinggal dibandingkan beberapa negara seperti Vietnam 9.000 insinyur dan Korea Selatan 25.000 insinyur per satu juga penduduk. Untuk itu, diperlukan sertifikasi profesi sebagai upaya percepatan penambahan jumlah insinyur profesional.
“Kita mendorong percepatan penambahan jumlah insinyur profesional agara sejajar dengan negara-negara maju, antara lain melalui sertifikasi profesi,” tuturnya.
Lebih jauh, Wapres menyampaikan beberapa upaya yang dapat dilakukan PII untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia maju dan sejahtera, yaitu dalam memberikan rekomendasi kebijakan serta pengembangan kompetensi.
“Agar PII dapat merumuskan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi, serta mengembangkan kompetensi anggota PII untuk berkontribusi dalam berbagai bidang,” ungkap Wapres.
Wapres juga menyinggung terkait Presidensi Indonesia pada G20 yang telah dimulai sejak awal Desember 2021, Wapres menekankan agar Indonesia harus berkontribusi penuh dan fokus pada ajang tersebut.
“Indonesia harus berkontribusi nyata dengan memfokuskan agenda pada tiga hal, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan,” tegas Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres berharap presidensi Indonesia pada penyelenggaraan G20 dapat didukung oleh gagasan baru hasil dari Kongres PII ke-22 yang mendukung visi pembangunan nasional.
“Saya berharap Kongres PII ke-22 dapat merumuskan gagasan-gagasan baru untuk mewujudkan visi pembangunan nasional sekaligus menyukseskan presidensi Indonesia di G20,” harap Wapres.
“Agar ke depan PII menjadi wadah komunikasi dan sinergi para insinyur Indonesia yang lebih efektif dan menghasilkan karya yang lebih besar lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PII Heru Dewanto, menyampaikan komitmen PII dalam mendukung pemerintah, khususnya dalam pengutan Presidensi Indonesia pada ajang G20.
“PII akan melakukan segala daya penguatan insinyur profesional Indonesia hingga mencapai modus insinyur, di mana jumlah dan kompetensi insinyur melampaui kebutuhannya. Dengan segala potensi serta sumberdaya, Insinyur Indonesia akan memastikan kerja bersama kepemimpinan Indonesia di G20,” ujar Heru.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut diberikan pula penghargaan tertinggi Outstanding Lifetime Achievement kepada tiga tokoh insiyur Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Ir. Djuanda Kartawidjaja, serta Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie atas segala pencapaian dan jasanya dalam membangun infrastruktur dan peradaban bangsa.
Hadir mendampingi Wapres, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jhon Wempi Wetipo, Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi, serta Tim Ahli Wapres M. Noor Marzuki. (DAS/RJP – BPMI Setwapres)
Kategori : |