Perluas Penerima Manfaat, Wapres Minta Pengelola Zakat Tingkatkan Kualitas Tata Kelola
Pengelolaan dana zakat sebagai bagian dari dana sosial syariah berpotensi mendorong percepatan pengentasan kemiskinan. Kajian BAZNAS Tahun 2021 mencatat, bahwa lembaga pengelola zakat se-Indonesia secara kolektif mampu mengentaskan kemiskikan sekitar 400 ribu jiwa.
Dengan potensi tersebut, diharapkan lembaga pengelola zakat, termasuk Rumah Zakat, terus meningkatkan penerimaan manfaat ini. Untuk itu, kualitas tata kelola perlu ditingkatkan.
“Ke depan, saya harap Rumah Zakat terus memberi dampak yang lebih luas dan signifikan, serta meningkatkan kualitas tata kelola,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika mengahadiri secara virtual Public Expose Rumah Zakat Tahun 2023 dan Peluncuran Gerakan #BergerakNyata di Jakarta, Jumat (24/02/2023).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, secara konkret, terdapat tiga langkah strategis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan memperluas jangkauan penerima manfaat.
“Pertama, tingkatkan tata kelola zakat yang transparan dan sesuai standar,” tegasnya.
Melalui transparansi, Wapres menilai, hal tersebut dapat meningkatkan akuntabilitas lembaga pengelola zakat sekaligus meningkatkan kepercayaan para pemberi zakat untuk menitipkan pengelolaan zakatnya.
“Kedua, kembangkan program zakat yang produktif. Petakan dan sinergikan program Rumah Zakat dengan program pemerintah, utamanya pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting,” imbau Wapres.
Dengan sinergi ini, tambahnya, maka lembaga pengelola zakat dapat menyasar ke daerah-daerah yang masuk dalam prioritas pemerintah. Sehingga, penyaluran zakat dapat terdistribusi secara optimal.
“Ketiga, dukung implementasi Program Transformasi Pengelolaan Zakat Nasional, seperti integrasi pelaporan zakat berbasis Sistem Informasi BAZNAS. Selain itu, perlu adanya penguatan dukungan zakat terhadap UMKM Halal,” tutur Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres berharap, agar forum ini dapat menjadi sarana literasi yang efektif bagi lembaga-lembaga pengelola zakat, serta mampu mendorong lembaga yang ada saat ini menjadi lebih profesional ke depannya.
“Semoga forum ini mampu menjadi media sosialisasi dan literasi yang efektif, serta mendorong seluruh Lembaga Pengelola Zakat untuk bertransformasi dan menjadi lebih profesional,” harap Wapres.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Gerakan #BergerakNyata untuk Indonesia secara resmi saya nyatakan diluncurkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha melaporkan kinerja Rumah Zakat selama tahun 2022 dan rencana program di tahun 2023. Ia juga menyampaikan bahwa Rumah Zakat terus menguatkan tata kelola organisasinya, baik yang sifatnya wajib maupun sukarela. Irvan berharap, ke depan Rumah Zakat dapat terus menebarkan manfaat baik untuk masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kami berharap di tahun 2023 ini kami dapat terus dibersamai dan tentunya juga dapat mewujudkan ikhtiar kita untuk menghadirkan 1.5 juta penerima manfaat yang mendapatkan kebahagiaan dan juga mentransformasikan 20 persen mustahik (penerima zakat) keluar dari garis kemiskinan,” harap Irvan.
Selain CEO Rumah Zakat, hadir dalam acara ini diantaranya Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Ketua Dewan Pengawas Syariah Rumah Zakat Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin, dan para Dewan Pakar Rumah Zakat.
Sementara Wapres didampingi oleh, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Iggi Haruman Achsien. (NN/SK-BPMI, Setwapres)
Kategori : |