Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Pimpinan dan anggota Lembaga-lembaga Negara yang hadir;
Yang saya hormati, Ketua Umum Kadin Indonesia, Bapak Rosan P. Roeslani beserta Wakil Ketua dan seluruh Anggota;
Yang Mulia Para Duta Besar negara sahabat, perwakilan Lembaga Internasional di Jakarta;
Yang saya hormati, Gubernur, Bupati dan Wali Kota dari seluruh Indonesia
Yang saya hormati, para Rektor, Asosiasi Lembaga Keuangan;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.
Saat ini banyak negara di dunia melihat pentingnya pengembangan sektor pangan, bukan hanya untuk merespon kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi, tapi juga karena kebutuhan pangan sejalan dengan melonjaknya populasi penduduk seluruh dunia. Hampir setengah jumlah penduduk dunia berada di kawasan Asia, termasuk di tiga negara terbesar, China, India, dan Indonesia.
Situasi ini membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan, kebutuhannya sangat besar, pasarnya sangat besar dan bahkan terus tumbuh. Namun, pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif, yang meningkatkan efisiensi proses produksi, yang meningkatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, yang memperbaiki daya dukung lingkungan, dan yang menyejahterakan para petani. Dan kita harus melompat dengan cara-cara baru, dengan skala produksi yang lebih besar, dengan peran sentral korporasi petani, mengedepankan nilai tambah di tahap on-farm maupun off-farm, dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan lebih produktif, dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik pada para petani dan sector-sektor pendukungnya.
Hadirin yang saya hormati,
Saya berharap para pengusaha yang tergabung di Kadin menjadi bagian dalam cara-cara baru ini. Inisiatif Kadin berupa skema Inclusive Closed Loop perlu untuk terus dikembangkan terutama dalam mengembangkan kemitraan antarpemangku kepentingan yang saling menguntungkan dari hulu sampai hilir.
Saya mendukung berbagai inisiatif kolaboratif yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, dan juga offtaker. Beberapa inisiatif kolaborasi seperti holtikultura di Garut, dan industri minyak sawit di berbagai daerah perlu untuk terus diperbarui agar produktivitas dan nilai tambah bagi petani semakin meningkat, dan perlu untuk direplikasi, dikopi ke daerah-daerah lain.
Untuk memperkuat inisiatif kolaborasi produktif di sektor pangan ini, saya minta Kadin untuk memberikan pendampingan kepada satu juta petani swadaya. Saya mendengar di awal tahun 2020 sudah dilakukan, dan saya menunggu komitmen pendampingan dua juta petani swadaya pada tahun 2023. Saya yakin Kadin mampu mencapai target ini. Saya sangat berharap model bisnis kolaboratif yang inklusif ini bisa mendongkrak sektor pangan sebagai kekuatan ekonomi baru yang membuka lebih banyak lapangan kerja dan menjadi sumber kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Saya rasa itu yang dapat saya sampaikan, dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Jakarta Food Security Summit ke-5 Tahun 2020 secara resmi saya buka hari ini.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Om Shanti, Shanti ,Shanti Om.