Sambutan Presiden pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2020
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, pimpinan DPR RI yang hadir;
Yang saya hormati, jajaran Komisaris dan Dewan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI);
Yang saya hormati, Ketua dan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan), para pelaku pasar modal, hadirin, undangan yang berbahagia.
Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat Tahun Baru 2020 dengan harapan semoga kita bisa bekerja lebih baik dan mencatat lebih banyak prestasi yang membanggakan negara kita. Dan kita patut bersyukur karena di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global di tahun 2019, ekonomi kita bisa relatif stabil. Kinerja pasar modal kita di tahun 2019 juga menggembirakan. Aktivitas pencatatan saham mencapai 55 pencatatan perusahaan baru, ini prestasi penting karena merupakan yang tertinggi di Asia dan tertinggi ke-7 di dunia. Penggalangan dana jangka panjang melalui BEI juga mencapai Rp877 triliun, ini juga jumlah tertinggi yang pernah dicapai. Jumlah investor juga meningkat dan penghargaan juga banyak diraih dari dunia internasional.
Kepercayaan yang begitu besar dari berbagai pihak harus kita jaga karena dalam kesempatan ini saya berpesan dan mendukung agar otoritas bursa: OJK-BEI, segera membersihkan bursa dari praktik-praktik jual-beli saham yang tidak benar. Jangan kalah dengan yang jahat-jahat, sudah hati-hati. Harus bersih, berintegritas, berani, ini sangat penting karena bursa yang bersih dan berintegritas akan membawa kita ke depan lebih baik dan lebih maju. Mungkin awal-awal ada guncangan sedikit-sedikit tapi jangka menengah, jangka panjang, pasti akan lebih baik. Jangan sampai ada lagi dari 100 digoreng-goreng jadi 1.000 digoreng-goreng jadi 4.000, ini menyangkut kepercayaan yang akan kita bangun. Praktik goreng-gorengan saham yang menimbulkan korban dan kerugian tidak boleh ada lagi. Berikan perlindungan kepada investor. Manipulasi pasar dan transaksi keuangan yang menjurus kepada fraud, pada kriminal, harus ditindak dengan tegas, sudah.
Ciptakan sistem transaksi yang benar-benar transparan, benar-benar terpercaya, benar-benar valid. Ini sekali lagi, penting untuk meraih kepercayaan investor, baik (dari) dalam maupun luar negeri. Ini penting sekali, sudah. Kita harus membangun sebuah ekosistem yang baik, sebuah atmosfer yang baik. Tahun 2020 saya harapkan dapat menjadi momentum bagi OJK, bagi BEI, untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator yang sering memanipulasi. Manipulator itu berarti sering memanipulasi, yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Yang 100 tadi dipoles-poles jadi 4.000, hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini.
Saat ini negara kita sedang menjadi perhatian, banyak yang mengamati, banyak yang tertarik untuk berinvestasi, tadi disampaikan oleh Bapak Ketua OJK. Dari surveinya Bloomberg, bonds dan stock kita nomor satu di antara negara-negara emerging market yang lain. Ini patut disyukuri, tapi kepercayaan seperti itu jangan hilang gara-gara tadi, ada manipulator yang hanya mengambil untung untuk dirinya sendiri. Kita patut bersyukur karena Indonesia tercatat dan diakui dunia sebagai “The Most Preferred Emerging Market” di tahun 2020, mengalahkan Cina, mengalahkan India, mengalahkan Brazil, dan negara-negara (lain) yang pertumbuhannya diakui dunia. Karena itu saya tekankan, semua pihak kita semuanya harus menjaga kepercayaan ini, trust harus kita perjuangkan, kita kembalikan kepada pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, jadilah yang terpercaya, jangan sekali pun mencederai kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada pasar modal kita.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Akhirnya, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan “Perdagangan Hari Pertama Bursa Efek Indonesia di Tahun 2020” dibuka.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.