Sambutan Presiden pada Peresmian Terminal Baru Bandara Kuabang di Kabupaten Halmahera Utara
Bismillahirahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom.
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju. Hadir bersama saya Pak Menteri Perhubungan dan juga Pak Menteri BUMN;
Yang saya hormati, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara, bersama Pangdam, Kapolda, beserta seluruh jajaran forkopimda, serta Ketua DPRD Maluku Utara;
Yang saya hormati, Bupati Kabupaten Halmahera Utara;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Banyak yang bertanya kepada saya, “kenapa infrastruktur menjadi fokus dalam pembangunan di negara kita Indonesia sekarang ini?” Perlu saya sampaikan bahwa infrastruktur itu bukan hanya fisiknya, tetapi banyak hal yang akan muncul dan berkembang karena dibangunnya infrastruktur.
Infrastruktur itu adalah membangun peradaban. Ini yang enggak, sering enggak kita sadari, bahwa infrastruktur itu membangun peradaban. Bayangkan misalnya, dulu belum ada jalan dari Halmahera Utara menuju ke Sofifi, kita harus jalan kaki. Sekarang setelah jalannya ada berarti bisa naik bus, bisa naik motor, bisa naik mobil. Membangun peradaban baru. Dan misalnya, sekarang ada bandara, artinya apa? kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain, dan waktunya, jamnya sudah ditentukan, kalau tidak (disiplin), berarti ditinggal oleh pesawat. Itu juga membangun kedisiplinan baru, membangun peradaban.
Yang kedua, membangun sebuah daya saing, membangun competitiveness, agar kita bisa berkompetisi dengan daerah yang lain, bisa berkompetisi dengan negara-negara lain. Ini yang harus kita tahu semuanya, bahwa membangun infrastruktur itu bukan hanya melulu fisik, tapi kita membangun sebuah kompetisi, membangun sebuah competitiveness dengan negara-negara lain.
Yang ketiga, ini juga untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Banyak yang saya dengar, “Pak, jalannya yang dibangun jangan hanya yang di Jawa saja. Airport-nya, bandar udaranya yang dibangun juga jangan di Jawa dan Sumatra saja. Kami di bagian timur memiliki hak yang sama untuk memiliki airport, memiliki jalan yang baik,” dan keinginan itu betul. Dan sekali lagi, bahwa pembangunan ini juga untuk sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Yang keempat, menyatukan, membangun persatuan dan kesatuan kita. Menyatukan antardaerah, antarkabupaten/kota, antarprovinsi, antarpulau, antarwilayah, sehingga kita bersatu. Dari Halmahera Utara bisa terbang ke Jakarta, bisa terbang ke Aceh, bisa terbang ke Kalimantan, juga bisa terbang ke Papua. Ini bisa menyatukan.
Oleh sebab itu, saya sangat menyambut baik, alhamdulillah, terminal penumpang di Bandara Kuabang ini telah siap dipergunakan untuk mendukung aktivitas masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara dan sekitarnya, dan kita harapkan nanti akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sekitar bandara ini.
Tadi Menteri Perhubungan menyampaikan, bahwa sebelum pandemi di sini ada dua flight plus satu charter, biasanya itu, sudah berjalan. Tetapi, karena pandemi, berhenti. Sekarang yang berjalan kalau ada charter. Pagi hari ini saya perintahkan kepada Pak Menteri Perhubungan dan dirjen untuk di airport Kuabang ini agar secepatnya diusahakan, paling tidak minimal seminggu dua kali flight menuju ke sini, sehingga sekali lagi nanti pada keadaan normal itu tidak…bukanya terlalu kencang, sudah ada tahapan dua kali seminggu, kemudian baru naik lagi ke keadaan normal, yaitu tiga kali sehari.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, dan dengan mengucap bismillahirahmanirrahim, saya resmikan terminal penumpang Bandara Kuabang di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.