SAMBUTAN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA PELUNCURAN MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA (MP3EI) 2011 - 2025
TANGGAL 27 MEI 2011
DI JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia, para pimpinan
lembaga-lembaga negara, Yang Mulia para Duta Besar dan pimpinan
organisasi-organisasi internasional, para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia
Bersatu II, pimpinan dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, pimpinan dan
anggota Komite Ekonomi Nasional, dan Komite Inovasi Nasional, para gubernur, para
bupati, dan para walikota, Saudara-saudara kami yang sekarang menyaksikan acara
ini dari Timika, Papua, Lombok Timur, dari Cilegon, dan dari Sei Mangke, para
pimpinan partai-partai politik, para pimpinan lembaga pemerintah non
kementerian, para pimpinan BUMN dan dunia usaha, para rektor dan para
mahasiswa,
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai,
Â
Alhamdulillah, hari ini Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia dapat kita luncurkan. Saudara tadi telah mendengar dan juga telah mengetahui isi dan kandungan dari MP3EI.
Proses penyusunan dan siapa saja yang menyusun MP3EI itu, termasuk rencana investasi,
yang akan dilakukan oleh pemerintah, oleh Badan-badan Usaha Milik Negara, dan
oleh swasta nasional, yang saya tahu jumlahnya hampir mencapai 3000 triliun.
Bahkan hari ini juga, Saudara-saudara, akan dimulai pelaksanaan pembangunan
proyek-proyek tertentu di 6 koridor sebanyak 17 proyek yang nanti akan
dilaporkan oleh 4 gubernur, yaitu Gubernur Papua, Gubernur Nusa Tenggara Barat,
Gubernur Banten, dan Gubernur Sumatera Utara. Semua itu membuktikan bahwa MP3EI
ini bukan kertas kosong, tetapi ada bukti dan ada implementasi yang tentu saja
akan dapat mencapai tujuan dan sasaran dari rencana ini.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Ada 3 pertanyaan kunci. Pertama, mengapa diperlukan sebuah masterplan.
Kedua, mengapa pembangunan ekonomi di negeri kita ini mesti dipercepat dan
diperluas. Sedangkan yang ketiga, mengapa pemerintah mesti proaktif dan aktif
untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi kita.
Jawabannya adalah kita memang memerlukan masterplan, agar arah,
kebijakan, dan strategi yang kita tempuh itu jelas. Ingat, yang kita bangun ini
negara, berjangka panjang, mencakup potensi ekonomi yang besar. Mustahil tanpa
rencana, tanpa masterplan, semuanya itu bisa kita lakukan.
Yang kedua, kita juga mesti mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi
Indonesia, agar ekonomi nasional kita tumbuh kuat di seluruh tanah air. Dengan
pertumbuhan yang kuat itu, Insya Allah kita bisa terus mengurangi
kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Akhirnya, kesejahteraan rakyat akan
terus meningkat.
Hakekat pembangunan sesungguhnya adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi bukanlah tujuan akhir. Itu
merupakan sarana, merupakan means and ways. Ends-nya, tujuan akhirnya
sekali lagi, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu, yang kita lakukan sekarang ini bukan hanya mempercepat dan
memperluas pembangunan ekonomi, tetapi tahun-tahun mendatang kita juga ingin
mempercepat dan memperluas upaya pengurangan kemiskinan di negeri tercinta ini.
Semua yang akan kita lakukan itu juga mustahil, dapat kita capai kalau kita
menjalankan business as usual, jika tidak ada terobosan, tidak ada
percepatan dan tidak ada perluasan pembangunan ekonomi kita.
Bangsa Indonesia mesti berterima kasih kepada para pendahulu kita, mulai dari
Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman
Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, yang dengan segala upaya ingin terus
meningkatkan pembangunan ekonomi kita dan meningkatkan kesejahteraan rakyat
kita hingga kondisi hari ini. Tugas kita ke depan adalah mempercepat dan
memperluas hasil-hasil yang telah dicapai itu menuju masa depan yang lebih
baik.
Sedangkan yang ketiga, Saudara-saudara, mengapa pemerintah harus berperan dan
proaktif, serta aktif untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi ini, termasuk menyusun masterplan yang baru saja ditayangkan di
layar belakang saya. Semua ini kita lakukan karena pengalaman menunjukkan
ekonomi suatu negara tidak boleh hanya kita serahkan kepada mekanisme pasar,
hanya mengikut hukum-hukum kapitalisme yang fundamental.
Bagaimanapun, meskipun peran pasar itu penting agar ekonomi efisien tetap saja
diperlukan peran pemerintah agar ekonomi berjalan lebih adil dan lebih
berimbang. Dalam dunia ekonomi, kita kenal dengan invisible hand, tangan
yang tidak kelihatan. Tetapi sesungguhnya juga ada visible hand, tangan
yang kelihatan. Tangan yang kelihatan ini, visible hand ini, tiada lain
adalah pemerintah.
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Setelah kita luncurkan masterplan hari ini, apa yang akan terjadi dari hari ini, tahun 2011 ini, sampai tahun 2025 atau 15 tahun mendatang, kita tidak tahu, hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang tahu. Tetapi logikanya, ada dua hal yang bisa terjadi. Pertama, Indonesia berhasil membangun ekonominya dan berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Berarti goal atau tujuan dan sasaran MP3EI ini dapat kita capai. Itu kemungkinan pertama yang bisa terjadi. Kemungkinan yang kedua, Indonesia gagal meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya alias MP3EI yang baru saja kita ketahui tidak dapat kita jalankan.
Saudara-saudara,
Hidup dan masa depan kita sesungguhnya negotiable, bisa diupayakan, bisa
diikhtiarkan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tidakkah Tuhan tidak akan
merubah nasib sebuah kaum, kecuali kaum itu yang bisa mengubah nasib dan masa
depannya. Jadi Saudara-saudara, gagal atau berhasil apa yang akan kita lakukan
ke depan terpulang kepada kita semua, terpulang kepada bangsa Indonesia, kita
semua.
Saya tentu tidak mengundang Saudara-saudara hadir di tempat ini, hari ini
menyaksikan peluncuran MP3EI untuk membikin ekonomi kita tidak berhasil dan
membikin implementasi MP3EI gagal. Sebaliknya, saya mengundang Saudara semuanya
untuk dengan keyakinan, dengan kerja keras, memastikan bahwa kita tidak gagal,
bahwa ekonomi akan berhasil, bahwa masa depan bangsa kita akan lebih baik dari
sekarang ini.
Â
Kita ingin jika kita semua berumur panjang, insya Allah 15 tahun lagi, tahun 2025 kita akan menyaksikan kisah sukses, success story, yang kita awali dari peluncuran sebuah rencana besar untuk mengubah masa depan kita semua.
Saudara-saudara, Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,
Agar kita benar-benar sukses dan agar MP3EI benar-benar dapat kita jalankan,
saya ingin mengulangi kembali kata-kata saya yang saya sampaikan pada saat retreat
atau rapat kerja di Bogor bulan Februari tahun 2011 yang lalu dalam rangkaian
penyusunan MP3EI ini. Saya ingatkan waktu itu, ada 5 penyakit, ada 5 faktor
yang membikin kita gagal, yang membikin implementasi dari MP3EI ini tidak
berhasil.
Pertama, jika pemerintah pusat, utamanya birokrasi lambat dan tidak sejalan
dengan apa yang ingin kita capai melalui masterplan ini. Yang kedua,
jika pemerintah daerah, karena ada kepentingan sendiri tidak memperlancar dan
cenderung menghambat implementasi dari MP3EI ini. Tiga, jika investor dan dunia
usaha ingkar janji dan gagal memenuhi komitmen dan rencananya. Yang keempat,
jika kita sudah tahu ada sejumlah regulasi yang menghambat, ada bottleneck
kemudian kita tidak segera memperbaikinya. Dan yang kelima, jika ada
kepentingan dan proses politik tertentu yang tidak sehat.
Oleh karena itu, Saudara-saudara, mari kita berantas penyakit-penyakit itu,
mari kita cegah hal-hal itu untuk tidak terjadi karena kalau tidak, akan
melumpuhkan semua pekerjaan besar untuk melakukan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi kita.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya beritahukan kepada Saudara semua bahwa
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia sebagai
dokumen strategis sudah secara resmi saya tanda tangani. Dan agar implementasi
dari MP3EI ini berjalan baik telah saya terbitkan Peraturan Presiden atau
Perpres untuk membentuk Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia 2011-2025 yang kita singkat dengan KP3EI. Komite ini saya pimpin dan
saya ketuai sendiri. Wakil Presiden sebagai wakil ketua. Menko Perekonomian sebagai
ketua harian beserta jajaran pemerintah dengan tugas memantau, mengawasi, dan
mendorong kelancaran implementasi dari masterplan kita.
Akhirnya Saudara-saudara, saya mengajak semua pihak. Demi anak cucu kita, demi
masa depan kita, dan demi akuntabilitas sejarah, kita jalankan, kita sukseskan
MP3EI ini. Dan akhirnya dengan memohon ridho Allah SWT dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim,
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun
2011-2025 dengan resmi saya luncurkan.
Sekian.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Â
Â
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI