Sambutan Presiden RI pada Percepatan Pembangunan Provinsi NTT, Kupang, 9 Februari 2011
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI NTT
DAN PENYERAHAN KUR
TANGGAL 9 FEBRUARI 2011
DI AULA EL TARI, KUPANG, NTT
Bismillahirahmanirrahim,
Â
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Â
Salam sejahtera untuk kita semua,
Shallom,
Â
Yang saya hormati para Menteri, Panglima TNI, Para Anggota DPR RI, para pimpinan lembaga pemerintah non kementerian, para pimpinan Badan-badan Usaha Milik Negara,
Â
Yang saya hormati, Saudara Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan para pejabat Negara yang bertugas di NTT, baik dari unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maupun TNI dan Polri, para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh adat,
Â
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Alhamdulillah, setelah tadi pagi sebagian dari kita hadir di ruangan ini, untuk memperingati Hari Pers Nasional Tahun 2011, sore ini acara kita lanjutkan dengan agenda yang tidak kalah pentingnya, yaitu upaya mempercepat pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu, sore ini, mari kita pusatkan hati dan pikiran kita, untuk bersama-sama bertekad, berupaya, dan bekerja keras, melakukan peningkatan pembangunan, utamanya pembangunan ekonomi, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat di Provinsi ini.
Â
Saudara-saudara,
Â
Saya telah menyimak laporan Gubernur NTT tadi, dan laporan serta presentasi beliau, waktu saya undang ke Jakarta, untuk menghadiri Sidang Kabinet Diperluas guna saya dengar apa yang direncanakan dan dilaksanakan untuk membangun NTT ini. Hari ini, kita berada di ruangan ini, atau, saya dan rombongan datang sejak kemarin, sampai Insya Allah tanggal 11 Februari ini, untuk merespon laporan dan presentasi Gubernur, dan untuk membantu, agar rencana yang baik itu betul-betul dapat diimplementasikan dengan hasil yang sama-sama kita kehendaki.
Â
Tadi malam, saya masih bekerja sampai pukul 1, karena saya memonitor apa yang terjadi di provinsi yang lain, khususnya di Jawa Tengah, dan resido kejadian di Banten hari Minggu yang lalu. Ketika saya sedang berkomunikasi dengan beberapa Menteri, dengan Kapolri, tadi malam, juga dengan Menlu yang sedang saya tugasi untuk pergi ke Kamboja dan Thailand, untuk mendamaikan dua sahabat kita yang terjadi tembak-menembak di perbatasan, saya menerima sms melalui handphone istri, cukup banyak, tapi ada sms yang menarik bunyinya begini "Apa betul Presiden SBY dan rombongan ditolak untuk berkunjung ke NTT, karena dikatakan dihadang oleh pengunjuk rasa? Begitu yang disiarkan beberapa TV di Jakarta." Ada lagi, masih ada sms-nya saya simpan, dari putra NTT, yang begini bunyinya "Ini, saya tidak mengerti siapa yang menolak kunjungan Presiden. Yang saya tahu Presiden justru bersama-sama Gubernur dan semua, untuk melakukan percepatan pembangunan."
Â
Saya penasaran, coba dicek. Apakah tadi, waktu kita berjalan dari Bandara El Tari sampai Kupang, kita dihadang oleh pengunjuk rasa. Dijawab, kita dihadang oleh seribuan yang menyambut rombongan ini. Ini televisi yang menyiarkan berita dan ditangkap oleh rakyat Indonesia, saya kira juga ada di ruangan ini. Itu yang masuk kepada saya tadi malam, tentang kebenaran berita itu. Saya jawab, kalau memang ada saudara-saudara kita yang berunjuk rasa, itu tidak apa-apa. Wong itu ekspresi, ingin menyampaikan pikiran-pikirannya, dan saya tidak terganggu, saya tidak pernah berhenti, tidak terhalang-halangi, untuk ingin betul bersama-sama menyukseskan pembangunan yang ada di NTT ini.
Â
Saudara-saudara,
Â
Pak Frans, Pak Gubernur, waktu presentasi di depan seluruh Menteri, termasuk Dewan Pertimbangan Presiden, termasuk pimpinan lembaga pemerintah non kementerian, itu sangat gamblang. Dijelaskan permasalahan NTT apa, A,B,C,D,E,F. Kemudian dijelaskan bagaimana rencana untuk mengatasi, 1,2,3,4. Kemudian pak Frans mengatakan "Ini pak, program kami, dengan anggaran yang ada. Hasilnya ini. Tetapi, ada yang tidak mampu kami kerjakan sendiri, yaitu yang ini-yang ini. Kiranya Pemerintah Pusat dan pihak swasta bisa ikut membantu agar semuanya bisa berhasil dengan baik." Saya tangkap semuanya. Saya dengarkan dan para Menteri juga mendengarkan. Lima hal yang digarisbawahi oleh Pak Gubernur waktu itu. Beliau ingin bertemu dengan para bupati dan walikota, semua. Yang disampaikan Pak Gubernur itu juga suara, pikiran, rencana semua pejabat pemerintahan dan yang ada di NTT, para bupati dan walikota. Itu diintegrasikan oleh Pak Frans, kemudian dipresentasikan kepada saya.
Â
Satu, ingin dilakukan pengembangan pertanian terpadu; dua, pengembangan perikanan dan kelautan; tiga, pengembangan pariwisata; empat, peningkatan infrastruktur; dan yang kelima, penanganan warga baru. Saya datang, saya akan menjelaskan apa yang pemerintah pusat telah dan akan lakukan, untuk membantu lima agenda utama tadi agar betul-betul bisa berjalan dengan baik.
Â
Saya akan jelaskan dulu dari APBN 2011. Berapa yang kita bantukan kepada NTT, dalam bentuk apa saja. Meskipun tidak akan saya uraikan semua, untuk memberikan gambaran. Setelah itu, karena pak Frans sakit, berharap ada bantuan lain, kontribusi lain, akan saya jelaskan. Di luar APBN tadi, apa saja, yang telah saya putuskan kemarin, untuk kita perbantukan. Bukan hanya itu, masih ada lagi bantuan dari BUMN, dan masih ada lagi komitmen atau keinginan swasta atau investor untuk juga bisa berinvestasi di NTT ini. Dengan demikian, kalau Saudara mendengarkan nanti, ketahui itulah yang telah, sedang, dan akan kita lakukan bersama, Kabupaten-Kota, Provinsi, dan Pusat. Sekaligus silakan Saudara mengontrol mana yang telah berjalan dengan baik, mana yang belum berjalan dengan baik untuk dilakukan perbaikan-perbaikan.
Â
Harus begitu pemerintahan itu, transparan dan kemudian kita jelaskan apa adanya. Kalau yang baik, ya jelaskan yang baik, memang ada hasilnya. Bukan kebohongan itu. Tetapi kalau ada yang belum baik, yang masih jelek, kita jelaskan juga. Begitulah yang disampaikan oleh Pak Bupati, Pak Walikota kepada Pak Gubernur. Demikian juga yang disampaikan para gubernur kepada saya. Ketika saya jelaskan kepada rakyat, itulah yang dilakukan pemerintah. Ada yang sudah dicapai, ada yang belum. Banyak yang sudah baik, tetapi juga tidak sedikit yang belum baik. Neracanya begitu, dan itulah kita membangun, kita bekerja, mempertahankan yang baik, dan bahkan meningkatkannya, memperbaiki yang belum baik.
Â
Saudara-saudara,
Â
Mari kita lihat sekarang, alokasi APBN untuk NTT tahun 2011. Tahun 2011 ini, APBN yang diarahkan untuk NTT mengalami kenaikan 15%. Tahun lalu Rp 14,1 trilliun, tahun 2011 ini Rp 16,1 trilliun. Terdiri dari apa? Saya berikan contoh, sambil dicek nanti. Saya jelaskan, pers sedang mengikuti. Kalau misalkan ada yang tidak terwujud, segera tanyakan kepada pak Gubernur, kepada para Menteri yang punya program ini, dan juga Pak Bupati dan Walikota.
Â
Pertama, infrastruktur, kita mengalokasikan Rp 1,426 trilliun untuk di bidang sumber daya, pembangunan waduk, irigasi, dan sumur bor berjumlah Rp 409,26 milliar, untuk bidang bina marga, digunakan pemeliharaan jalan dan jembatan berjumlah Rp 777,4 milliar, untuk bidang cipta karya, untuk sistem penyediaan air minum, penanganan kawasan pemukiman kumuh, infrastruktur perdesaan berjumlah Rp 223,16 milliar, dan bidang tata ruang Rp 6,25 milliar. Itu untuk infrastruktur.
Â
Untuk pengembangan pertanian, kita alokasikan dana Rp 365 milliar, untuk apa? Pengelolaan sekolah lapangan terpadu, pengembangan unit layanan diseminasi buatan, mencetak sawah, dan membangun lumbung, perluasan pertanaman kakao, jambu mete, dan kopi arabika, dan bantuan benih tanaman pangan. Itu pertanian.
Â
Pengembangan peternakan, target populasi sapi potong tahun 2011, targetnya 658.316 ekor, target produksi daging sapi tahun 2011, 7.241 ton, di pusat pembibitan sapi Timor di Besipae, pusat pembibitan sapi Ongole di Kabarus Sumba Timur, dan pusat pembibitan babi di Boawae, Nagekeo.
Â
Berikutnya lagi, pengembangan lahan garam. Kita ingin mengembangkan 15.424 hektar. Teluk Kupang, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Ende. Ini akan kita dorong investasi swasta. Sehingga, Insya Allah, pada saatnya nanti, NTT akan menjadi pusat industri garam nasional. Mari kita sukseskan. Kira-kira dua yang menjadi pusat industri garam, satu NTT, yang kedua Madura.
Â
Berikutnya lagi adalah pengembangan perikanan dan kelautan. Kita alokasikan Rp 252 milliar, untuk apa? Pengadaan kapal tangkap di atas 30 GT dan 60 GT, peningkatan produksi perikanan budidaya, peningkatan produk perikanan, pengembangan rumput laut di Flores dan Kupang.
Â
Untuk program pembangunan perumahan, kita alokasikan Rp 71,457 milliar, untuk apa? Fasilitasi, simulasi pembangunan, dan peningkatan kualitas pemukiman untuk 1200 unit, fasilitasi pembangunan PSU, Prasarana Sarana dan Utilitas, kawasan perumahan dan pemukiman 4.250 unit, fasilitasi pembangunan rumah khusus 40 unit, pembangunan rusunawa, Rumah Susun Sederhana Sewa, 1 unit, termasuk untuk warga baru di perbatasan. Itu perumahan.
Â
Anggaran untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal, kita anggarkan Rp 61,647 milliar untuk 20 Kabupaten. Delapan, anggaran Kementerian Sosial Rp 61 milliar. Untuk apa? Bidang perlindungan dan jaminan sosial, bidang rehabilitasi sosial, bidang pemberdayaan sosial. Program kesehatan 2011 kita alokasikan Rp 255,2 milliar, yaitu termasuk di dalamnya bantuan obat-obatan Rp 1,3 milliar.
Â
Kemudian program pendidikan 2011, di sini, adalah Rp 802,7 milliar, hampir 1 trilliun. Dan transfer daerah Rp 1,255 triliiun. Itu yang sudah dalam APBN, belum semua, karena jumlahnya Rp 16,1 trilliun.
Â
Sekarang karena presentasi Pak Gubernur dan merangkum keinginan Bupati, Walikota, bagus, kami menambahkan untuk tahun 2011 ini, tolong gunakan dengan sebaik-baiknya nanti, yaitu Kementerian Diknas itu ada 100 unit piano, organ, gitar, dan alat cetak Rp 1,5 milliar, Kementerian Pertahanan 100 ekor sapi, 286 ton benih jagung komposit, senilai Rp 2,8 milliar. Kementerian Sosial menambahkan Program Keserasian Sosial, Rp 15 milliar. Kementerian Kehutanan menambahkan lagi Rp 60 milliar untuk 500 kebun bibit rakyat, setara Rp 30 milliar, persemaian permanen Rp 4,6 milliar, bantuan pemeliharaan 27,6 juta batang pohon, berjumlah Rp 25,4 miliiar. Kemudian Kementerian Kelautan dan Perikanan on top dari tadi, menambahkan lagi Rp 33,211 miliiar bantuan bibit, budidaya, dan pengolahan cluster rumput laut, bantuan kapal di atas 30 GT, dan speed boat fiber glass, dan pembangunan Balai Pendidikan dan Latihan.
Â
Berikutnya lagi ada Kredit Usaha Rakyat. Pernah dengar KUR? Pernah dengar? Ada seorang tokoh, bertemu dengan saya. Begini kurang lebih, "Pak SBY, apa itu KUR?" Saya datang ke NTT, saya bertemu dengan teman-teman Saudara-saudara, "tahu enggak KUR?" Dijawab oleh mereka, "Iya pak, Kur itu memanggil ayam "kur kur kur..." Saya bertanya, "Kalau betul begitu, berarti Pak Gubernur NTT, para Bupati, Walikota, tidak menjelaskan kepada rakyatnya. Tetapi, kalau dijelaskan kepada rakyat dan rakyat tahu bahwa KUR itu bukan itu, berarti tidak benar yang disampaikan kepada saya itu.
Untuk KUR. KUR penting, membantu usaha mikro, usaha kecil, biar bergerak, ada penghidupan, ada pekerjaan. Itu tahun 2011 ini, kita inginkan bisa mencapai Rp 223,9 milliar. Bisa pinjaman Rp 5 juta, Rp 10 juta, dan sebagainya.
Â
Saudara tahu BUMN? BUMN itu punya program namanya CSR, Corporate Social Responsibility, menyisihkan dana BUMN, membantu masyarakat sekitar, membantu komunitas di daerah, dengan tujuan membantu. Nah, di sini sudah tercatat BUMN-BUMN yang sebagian besar hadir di sini, itu akan membantu penghijauan Rp 5,6 milliar, bantuan ternak sapi senilai Rp 750 juta, hibah pendidikan dan alat sekolah Rp 550 juta, program kemitraan PT Jasa Raharja Rp 500 juta, program kemitraan PT Gas Negara Rp 500 juta. Itu namanya paket CSR. Mudah-mudahan BUMN lain juga ikut membantu NTT dengan CSR yang dimilikinya. Di samping itu, juga ada bantuan percepatan daerah tertinggal. Ini tidak termasuk yang tadi, on top dari tadi. Di sini tercatat untuk 9 kabupaten, dengan nilai Rp 32,9 milliar.
Â
Belum selesai cerita saya. BUMN-BUMN juga akan investasi, ini bukan CSR, investasi. Mungkin sudah dengar juga, tapi tidak ada salahnya saya jelaskan, supaya byar pet itu betul-betul tidak ada, supaya lebih banyak lagi kebutuhan listrik itu bisa dipenuhi untuk industri, untuk rumah tanggga, untuk komersial, maka akan ada pembangunan pembangkit, power plant, dengan total kapasitas 57 Mega Watt oleh PT PLN di Atambua dan Kupang senilai Rp 765 milliar.
Â
Juga optimalisasi pelabuhan Kupang, dengan penambahan peralatan peti kemas oleh PT Pelindo III senilai Rp 50 milliar. Optimalisasi dan pengembangan kapasitas bandara oleh PT Angkasa Pura I senilai Rp 58 miliiar, dan yang Pak Gubernur sampaikan tadi, renovasi dan penambahan peralatan pabrik Semen Kupang senilai Rp 328,5 milliar. Silakan diikuti, silakan dikontrol, silakan dicek. Kalau ada yang meleset, ada yang lambat, langsung saja disampaikan kepada pihak-pihak yang melaporkan kepada saya. Untuk semuanya itu, yang semuanya sekali lagi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan di NTT ini.
Â
Khusus warga baru, Saudara-saudara, pemerintah memikirkan. Saya pernah hampir lima tahun bertugas di Timor Timur. Ada warga baru, Saudara-saudara kita. Kita ingin menuntaskan penyelesaian warga baru, tetapi bersama-sama dengan penduduk lokalnya. Jangan dipisah-pisahkan. Kalau ada warga baru berada di Kecamatan X, di Desa Z, kalau ingin meningkatkan taraf hidupnya, sekaligus dengan penduduk lokal yang ada di situ. Sudah kita rapatkan, dan sudah kita putuskan. Tahun-tahun, baik sekarang, tahun depan, kita ingin menuntaskan pembuatan rumah dan pemukiman, dan sekaligus membantu untuk mendapatkan mata pencaharian bagi mereka, sekali lagi warga baru dan penduduk lokalnya.
Â
Saya akan berjuang ke DPR RI, agar mendapatkan alokasi anggaran yang cukup. Dengan demikian, selesai sudah, tuntas sudah, upaya untuk membantu pemukiman dan mata pencaharian bagi warga baru dan saudara-saudaranya, penduduk lokal yang ada di tempat itu.
Â
Saudara-saudara,
Â
Dengan cerita saya tadi, maka mestinya kita bisa lebih optimis. Pak Frans, Saudara-saudara, kita bisa melakukan percepatan. Benar, NTT punya potensi yang besar. Kita sendiri yang bisa mengubahnya, potensi itu menjadi hasil yang nyata dalam pembangunan yang bisa dirasakan oleh rakyat kita. Oleh karena itu, pesan dan harapan saya sebagai berikut, tolong dipahami betul dan para bupati, walikota, semua, sampai pak Gubernur, tolong dijalankan. Karena kalau empat instruksi saya ini dijalankan, Insya Allah akan lebih berhasil lagi pembangunan di sini.
Â
Begini, untuk membangun provinsi, dengan karakteristik dan ragam permasalahan seperti ini, termasuk potensi sumber daya yang besar, itu diperlukan dua sumber pembangunan, dua sumber pembiayaan. Yang pertama adalah investasi swasta. Pemerintah sendiri tidak mungkin. Memang APBN kita makin besar. Kalau 5-6 tahun yang lalu masih di bawah Rp 500 trilliun, Alhamdulillah, sekarang ini sudah di atas Rp 1.200 trilliun. Tetapi itu harus kami bagi ke 33 provinsi. Oleh karena itu, untuk mempercepat pembangunan di NTT, di samping dana APBN yang kita tingkatkan, kita harus mengundang swasta. Dengan demikian biaya swasta, plus biaya APBN itu akan cukup untuk menggerakkan ekonomi dan kemudian kesejahteraan NTT. Pertama. pahami, padukan, mari kita padukan.
Â
Yang kedua, kalau kita tahu, Bapak Ibu tahu, para bupati, walikota semua tahu, ingin mengajak investor, baik dalam maupun luar negeri berinvestasi di NTT. Dengan investasi, ekonomi bergerak, lapangan pekerjaan makin banyak, orang yang tadinya nganggur bekerja, karena bekerja dapat income, karena dapat income akhirnya bisa membeli barang kebutuhan sehari-hari, dan akhirnya kemiskinan berkurang.
Â
Kalau semua tahu pentingnya investasi dan dunia usaha, tolong kebijakan dan regulasinya yang kondusif bagi investasi. Berlaku juga bagi pemerintah pusat. Jangan Bapak-Ibu ingin investasi tetapi regulasinya, kebijakannya mempersulit mereka melakukan investasi. Siapa yang mau datang ke NTT? Lebih baik, barangkali, ke NTB, ke Bali, ke Maluku, ke Sulawesi, dan sebagainya. Ingat, kalau kita ingin ada investasi, permudah semua urusan. Jangan dipersulit. Kalau dipersulit, memilih provinsi, kabupaten, kota yang lebih mudah investasinya. Tentu sesuai dengan aturan, Undang-undang, dan ketentuan yang berlaku. Itu yang kedua.
Â
Yang ketiga, mengingat selalu ada keterbatasan anggaran. Karena ternyata membangun negara, membangun 237 juta rakyat Indonesia, membangun tanah air seluas ini, delapan juta km2, biayanya sangat besar. Oleh karena itu, dengan keterbatasan anggaran itu, mari kita padukan, kita integrasikan; satu: APBN, kedua: APBD Provinsi, ketiga: APBD Kabupaten dan Kota. Jangan sendiri-sendiri. Artinya apa? APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Kota itu kalau dilaksanakan akhirnya saling bersinergi. Kalau saling bersinergi, hasilnya pasti lebih baik. Dan kalau tidak bisa dianggarkan setahun, ya tahun berikutnya lagi. Bikin tahapan yang baik, tapi jangan putus. Begini, Saudara punya rencana selama tiga tahun. Tahun ini misalkan Rp 10 milliar mampunya, tahun depan Rp 10 milliar, tahun depan 10 milliar, baru jadi itu proyek. Bagaimana mau baik, misalkan baru setahun, tahun depan diubah? Ini belum jadi apa-apa, bikinkan lagi. Belum tentu jadi pula. Diperlukan konsistensi. Kalau ada multi years budgeting, pastikan betul ada continuous dari pembangunan termasuk anggarannya. Itu yang ketiga, prioritas dan tahapan.
Â
Sedangkan yang keempat, atau yang terakhir, Saudara-saudara, khusus dalam pembangunan pertanian dan industri di NTT ini, tolong dihitung yang namanya demand. Dalam ilmu ekonomi itu ada supply, ada demand. Kita memproduksi komoditas pertanian, memproduksi produk industri, harus dihitung siapa yang membeli, siapa yang mengkonsumsi. Agar provinsi ini tumbuh dengan baik, kalau menghitung demand, jangan hanya demand yang ada di provinsi itu, juga demand di provinsi-provinsi yang lain. Dengan demikian, perdagangan antar pulau juga makin hidup. Jadi, jangan khawatir kalau misalkan di NTT dengan penduduk empat sekian juta ini berlebihan. Tidak apa-apa. Di samping diperlukan di NTT, mungkin diperlukan di tempat yang lain.
Â
Yang kelima, pahami ada namanya logistic connectivity. Konektivitas logistik dari NTT ke NTB, ke Bali, ke Surabaya, ke Jakarta, dari Darwin ke Kupang, dan seterusnya. Yang namanya konektivitas logistik harus dibangun dengan baik. Jangan ada yang miss di situ. Saya pernah dengar, katanya mengangkut sapi dari Darwin ke Surabaya itu lebih murah daripada mengangkut sapi dari NTT dan NTB ke Surabaya. Padahal jaraknya lebih dekat. Berarti ada yang tidak efisien transportasi laut kita. Ini namanya konektivitas logistik. Ditata sekaligus, melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sinkronisasi antar provinsi. Begitu caranya supaya semuanya beruntung.
Â
Ingat, membangun industri pertanian, seraplah tenaga kerja. Pak Frans melaporkan pengangguran masih ada, kemiskinan masih relatif tinggi. Kalau orang menganggur, punya penghasilan tidak? Tidak. Kalau tidak punya penghasilan, mau dengan apa membeli keperluan sehari-hari? Tidak ada. Ya miskin dia. Oleh karena itu, mari kita ciptakan lapangan pekerjaan, dengan pertanian, industri, dan jasa. Kemudian arahkan semuanya juga untuk meningkatkan APBD kita. Kalau empat instruksi saya itu dijalankan, saya yakin apa yang ingin kita capai akan kita capai. Gunakan dengan baik paket APBN dan paket non APBN tadi. Kemudian, kembangkan good governance, cegah penyimpangan dan korupsi. Kemudian pimpin semuanya, pembangunan itu, agar berjalan dengan baik. Saya minta kontrol dari masyarakat NTT agar semuanya juga berjalan dengan baik.
Â
Itulah Saudara-saudara, yang ingin saya sampaikan. Dan ada tiga poin yang disampaikan Pak Frans tadi; Sail Komodo 2013. Memang sail, entah pulau-entah apa namanya itu, banyak sekali manfaatnya. Sail Banda itu sukses, Sail Bunaken sukses. Akan ada Sail Belitong, dan ada Sail Komodo. Pada prinsipnya saya mendukung, dan mari kita rencanakan dengan baik.
Â
Yang kedua, pencemaran wilayah lautan di NTT, utamanya di yang paling dekat Pulau Rote saya kira. Saya sudah menginstruksikan Menteri Kelautan dan Perikanan terus bekerja. Pertama-tama, perusahaan yang melakukan pencemaran itu, masih belum bersedia mengakui bahwa ada pencemaran. Sekarang sudah mengakui. Kalau ada pencemaran. Oleh karena itu, saya minta terus dikejar, untuk dihitung dan kemudian kompensasi diberikan nanti kepada yang dirugikan, yaitu komunitas nelayan dan daerah di mana pencemaran itu terjadi. Saya tidak bisa mengatakan berapa. Tetapi akan terus berjuang bersama-sama daerah agar itu mendapatkan ganti rugi yang pantas.
Â
Yang terakhir, ini ide saya. Kalau cocok, barangkali bagus kalau NTT suatu saat bikin kompetisi olah raga, sepak bola misalnya. Undanglah pemain-pemain dari Timor Leste, undanglah pemain-pemain dari Australia, undanglah pemain-pemain dari Indonesia, segitiga di Kupang. Ini akan bagus sekali, karena bola bisa menyatukan. Baik, silakan dipikirkan nanti. Itu bagus kalau bisa segitiga itu. Tidak usah tim-tim yang utamanya, mungkin yang juniornya, tetapi juga enak ditonton begitu. Karena sepakbola itu mempersatukan kita, membangkitkan semangat, dan semuanya baik. Ini salah satu gagasan. Saya ingin makin berkembang Kupang, makin berkembang NTT, dan menjadi kebanggaan kita semua.
Â
Itulah, Saudara-saudara, selamat berjuang. Kita sukseskan bersama-sama. Tuhan beserta kita.
Â
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shallom.
Â
Â
Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI