Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pembukaan Musrenbangnas, Jakarta, 26 April 2012

 
bagikan berita ke :

Kamis, 26 April 2012
Di baca 797 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA PERESMIAN PEMBUKAAN

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DI HOTEL BIDAKARA, JAKARTA

TANGGAL 26 APRIL 2012

 

 


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,


Yang saya hormati, Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia,

Para Pimpinan Lembaga-lembaga Negara,

Para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

Para Anggota Dewan Pertimbangan Presiden,

Para Gubernur,

Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian,

Para Anggota DPR RI,

Para Bupati dan para Wali Kota,

Para Pimpinan Asosiasi dan Organisasi Profesi,

Para Pimpinan Perguruan Tinggi,

Saudara-saudara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang mengikuti acara ini di daerahnya masing-masing,

Hadirin sekalian yang saya muliakan,


Alhamdulillah
, hari ini kita dapat kembali menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2012 untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013. Saya ingin mengawali sambutan dan pengarahan saya ini, sebagaimana yang saya sampaikan tahun lalu, untuk pertama-pertama mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Saudara semua, utamanya para pejabat jajaran pemerintahan, termasuk para gubernur, bupati, dan walikota atas kinerja dan kerja keras yang Saudara berikan untuk rakyat, untuk bangsa, dan untuk negara tercinta.


Banyak hasil dan prestasi yang telah Saudara capai, dan semua itu tercatat
dalam sejarah pembangunan kita. Bagi yang merasa belum baik, belum optimal, dan belum sesuai dengan sasaran yang Saudara tetapkan sendiri, saya berharap untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.


Sebagaimana pula yang saya sampaikan pada Musrenbangnas Tahun 2011 yang lalu, saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para pimpinan daerah yang baru dan selamat bergabung di jajaran pemerintahan, terutama para gubernur, para bupati, dan para walikota yang Musrenbangnas tahun lalu belum hadir di tempat ini.


Saya selalu berpesan, setelah Saudara terpilih menjadi gubernur, bupati, dan walikota, saya berharap berhenti berkampanye, dan saatnya Saudara bekerja untuk membuktikan apa yang Saudara kampanyekan dalam pemilukada itu dapat dilaksanakan dengan baik. Saatnya Saudara untuk bekerja, bekerja sangat keras, karena tantangan dan permasalahan yang Saudara hadapi, yang kita hadapi juga memang tidak ringan.


Dan pengalaman menunjukkan, setelah memimpin di manapun Saudara bertugas dan memimpin itu, ternyata masalah yang dihadapi jauh lebih kompleks, jauh lebih tidak mudah dibandingkan yang dibayangkan dulu. Tetapi tidak perlu berkecil hati. Ambillah tanggung jawab itu. Laksanakan tugas itu dengan sebaik-sebaiknya.


Dengan mukadimah seperti itu, Saudara-saudara, saya ingin melanjutkan sambutan, pengarahan saya ini, khusus berkaitan dengan hajat utama kita hari ini, yaitu menyukseskan pembangunan nasional, baik tahun ini maupun tahun depan.


Saya memberi judul apa yang ingin saya sampaikan ini sebagai berikut, silakan dilihat di layar belakang, "Sukses Tahun Ini, Tahun Depan Lebih Sukses Lagi." Jadi saya ulangi, kalau tahun ini sukses, begitu, dengan rida Allah tahun depan akan lebih sukses lagi. Atau kalau saya balik dalam konotasi yang sebaliknya, maka judulnya bisa menjadi begini, "Jika Tahun Ini Tidak Sukses, Tahun Depan Bisa Tidak Sukses."

Maksud saya, jangan, "
Ah, nanti sajalah, tahun depan kita bikin baik. Sekarang biasa-biasa saja." Tidak. Kalau sekarang kita hanya sekadarnya dan kemudian tidak berhasil, tahun depan banyak kemungkinannya juga tidak berhasil. Tetapi saya selalu membiasakan melihat sesuatu dari kacamata yang positif, maka judulnya lebih baik kita pilih yang pertama tadi, "Sukses Tahun Ini, Tahun Depan Lebih Sukses Lagi."


Saudara-saudara,


Mari kita lihat, bagaimana kita meletakkan dimensi dan konteks di dalam membangun negeri ini. Kita sekarang berada di tahun 2012, yang tengah. Kita tentu bisa melakukan evaluasi dan memetik pelajaran dari apa yang telah kita lakukan di tahun 2011 yang lalu. Karena tahun lalu, tahun 2011, kita sudah tahu hasilnya: mana yang baik, mana yang belum baik. Sedangkan tahun ini, hasil akhir belum kita ketahui karena masih ongoing, masih atau sedang kita lakukan. Sedangkan kalau kita mengintip tahun depan, tahun 2013, justru kita sekarang ini sedang menyusun rencananya.


Melihat spektrum seperti ini, penting agar kita tahu apa yang telah kita lakukan di waktu yang lalu, kita berada di tahun ini, dan kemudian dengan pengalaman itulah, dengan tantangan yang kita hadapi sekarang inilah, kita ingin berbuat yang lebih baik lagi di tahun depan.


Di samping itu, kita, sebagai para pimpinan jajaran pemerintahan juga harus mengetahui konteks pada pembangunan jangka menengah. Ingat, pembangunan lima tahun yang kita laksanakan sekarang ini, 2010-2014, dari sekian banyak agenda dan prioritas, telah kita tetapkan tiga agenda utama.


Kita lihat ada triangle, ada segitiga. Di atas terbaca, lima tahun ini hingga tahun 2014, kita ingin terus meningkatkan ekonomi kita, agar dengan peningkatan ekonomi itu, kita bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di samping itu, kita juga ingin politik dan demokrasi yang berkembang di negeri ini menuju ke keadaan yang makin matang, makin berkualitas, dan makin bermartabat. Dan tidak kalah pentingnya, negeri ini memerlukan tegaknya hukum dan keadilan, keadilan bagi semua.


Marilah Saudara-saudara, di dalam menjalankan tugas secara bersama di jajaran pemerintahan ini, kita selalu ingat tiga agenda utama ini. Dengan demikian, apa yang kita lakukan menjadi utuh. Ketiga-tiganya penting. Ketiga-tiganya terkait satu sama lain, meskipun di samping ini masih ada agenda dan prioritas yang harus kita jalankan dengan baik.


Saudara-saudara,


Saya ingin melanjutkan untuk melihat apa yang telah kita capai dan kita hasilkan di tahun 2011 yang lalu. Alhamdulillah, banyak hasil yang telah kita capai. Dan sekali lagi, saya berterima kasih kepada Saudara semua, termasuk para gubernur, bupati, dan walikota. Hasil yang kita capai itu tentu dikaitkan dengan RKP 2011 dan juga sasaran-sasaran yang telah kita tetapkan dalam APBN Perubahan Tahun 2011 yang lalu. Silakan dilihat apa yang ingin kita capai dalam RKP tahun itu, demikian juga APBN dan APBD-nya. Tentu kita bersyukur karena sebagian besar sasaran itu dapat kita capai.

Tetapi, masih banyak pula yang belum sepenuhnya dapat kita capai. Bahkan, saya harus dengan jujur mengatakan ada yang jalan di tempat, baik itu di bidang politik, hukum, dan keamanan, di bidang ekonomi, maupun di bidang kesejahteraan rakyat; baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Inilah potret kita.


Saya tentu tidak ingin mengelaborasi. Tetapi kalau saya simpulkan, seperti ini: ada yang kita capai, ada yang tidak sepenuhnya dapat kita capai. Saya yakin, kalau Saudara juga melakukan hal yang sama pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, maka kesimpulannya juga seperti ini.


Saya hanya ingin mengambil contoh apa yang kita capai di tahun 2011 yang lalu, khususnya di bidang ekonomi. Mengapa ekonomi kita jadikan contoh? Karena kita tahu bahwa ekonomi dunia sekarang ini masih belum sepenuhnya pulih dari krisis. Bahkan terjadi masalah-masalah baru di banyak negara, yang saling memberikan pengaruhnya kepada ekonomi negara-negara manapun.


Kita catat waktu itu, pertumbuhan ekonomi kita mencapai 6,5%, naik dari 6,2% pada tahun sebelumnya. Saudara tahu di tingkat dunia, banyak negara yang pertumbuhannya minus atau sangat rendah. Income per capita pada tahun lalu, karena kerja keras Saudara semua, kita bisa meningkatkannya menjadi US$ 3.540, dan itu meningkat dari US$ 3.000 dolar pada tahun sebelumnya.


Angka kemiskinan, meskipun jumlahnya menurut saya masih harus terus kita kurangi secara signifikan, tetapi prosentase menunjukkan perbaikan karena menurun menjadi 12,49% dari tahun sebelumnya 13,33%. Sedangkan pengangguran juga mengalami penurunan, menjadi 6,56% dari 7,14% pada tahun sebelumnya. Ini fakta, ini realitas. Bahwa di balik itu masih banyak permasalahan bidang ekonomi yang harus kita selesaikan dan kita atasi, itu benar.


Saudara-saudara,


Setelah kita melihat tahun lalu, mari kita lihat tahun ini. Saya hanya ingin mengajak Saudara memahami misi, tantangan, dan pekerjaan rumah kita di tahun 2012 ini. Saya mengindentifikasi ada sejumlah tantangan dan pekerjaan rumah yang harus kita jalankan baik-baik, berkaitan dengan pembangunan yang kita laksanakan sekarang ini, baik di bidang ekonomi, bidang kesejahteraan rakyat, maupun di bidang politik, hukum, dan keamanan.


Di bidang ekonomi, tugas kita menjaga pertumbuhan, sekaligus menjaga keamanan APBN dan fiskal kita. Nanti saya jelaskan mengapanya. Seterusnya tentu, kita harus menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi, membangun infrastruktur di berbagai daerah, dan menjaga ketahanan pangan serta mengelola inflasi agar rakyat kita bisa membeli harga-harga pangan secara terjangkau.


Di bidang kesra, infrastruktur pendidikan perlu dilakukan peningkatan secara sungguh-sungguh. Demikian juga pelayanan kesehatan, pencapaian Millennium Development Goals. Ingat, sekarang tahun 2012. Tiga tahun lagi sudah jatuh tempo. Oleh karena itu, kalau ada sasaran yang di bawah sasaran MDGs, mari kita maraton, kerja keras untuk mencapainya. Bagi yang sudah melampaui sasaran, kita jaga. Lantas, kemiskinan dalam arti yang luas, ini juga harus kita lakukan upaya untuk terus menurunkannya.

 

Di bidang politik, hukum, dan keamanan, pemberantasan korupsi meskipun kita laksanakan secara agresif, tetapi kasus-kasus korupsi masih terjadi. Kinerja birokrasi, meskipun kita melakukan reformasi terus-menerus, tapi masih ada keluhan di sana-sini, menyangkut kinerja kita, kinerja jajaran birokrasi pemerintahan. Kekerasan horizontal masih terjadi. Ekses pemilukada yang sudah sering menjadi bagian dari benturan, konflik, dan kekerasan horizontal juga terjadi. Dan tentu saja menjelang pemilu 2014, politik kita sudah makin menghangat.  Dan kalau kita tidak pandai-pandai mengelolanya secara bersama, bukan hanya domain pemerintah, domain kita semua, maka stabilitas politik bisa terganggu. Dan terganggunya stabilitas politik bisa mengganggu apa yang kita laksanakan untuk membangun negeri ini, memajukan kehidupan masyarakat kita.

 

Saudara-saudara,


Maka pesan saya, mari kita bereskan urusan tahun 2012 ini, mari. Agar tahun 2013 negara kita bisa lebih baik lagi. Apa artinya, Saudara? Begini, kita lihat tahun 2012. Tahun 2012 yang kiri, tahun 2013 yang kanan. Kita lihat tahun ini. Meskipun ada permasalahan dan tantangan, mari kita jaga momentum, sekali lagi momentum pertumbuhan ekonomi. Banyak negara yang tidak punya momentum pertumbuhan yang baik, bahkan struggling, berjuang, tertatih-tatih untuk kembali membikin ekonominya tumbuh. Ekonomi kita tumbuh positif, tapi ada masalah tahun ini. Mari kita jaga momentumnya. Semuanya itu tentu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan diperlukan dukungan dari politik, hukum, dan keamanan kita.


Dengan asumsi kita bisa membereskan tahun 2012 ini, sebagaimana yang ada di bagian kiri itu, maka kita menuju tahun 2012. Dengan dapat dijaganya momentum pertumbuhan, kita tingkatkan lagi pertumbuhan itu, agar kesejahteraan rakyat juga bisa meningkat lebih tinggi lagi. Dan tetap diperlukan dukungan politik, hukum, keamanan.


Saudara tahu, APBN 2012, kita menetapkan target pertumbuhan tahun ini 6,7%. Tetapi kita menyadari situasi ekonomi global berubah. Ada banyak dampak terhadap perekonomian kita, dan kemudian kita mengoreksi kembali pertumbuhan, kita turunkan menjadi 6,5%. Ini juga terjadi di hampir semua negara.


Yang penting, pertumbuhan di atas 6% itulah momentum yang harus kita jaga. Kalau ini berhasil kita lakukan dan insya Allah berhasil, maka tahun depan tentu sasaran kita menjadi lebih tinggi lagi karena kita ingin menembus 7% pertumbuhan ekonomi, tentu dengan pemerataan dan keadilan yang lebih baik.


Saudara-saudara,


Apa yang saya jelaskan ini selanjutnya dalam Musrenbangnas tahun ini, nanti para menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II akan menjelaskan lebih lanjut. Saya tidak ingin menjelaskan yang serba teknis dan serba detail, apalagi angka-angka, nanti ada gilirannya sendiri. Saya hanya ingin mengajak Saudara semua memahami apa yang kita hadapi dan apa yang harus kita lakukan secara bersama.


Saudara-saudara,

 

Justru pada kesempatan ini, secara khusus saya ingin menjelaskan permasalahan dan tantangan di bidang ekonomi di tahun ini, serta yang lebih penting di bagian bawah itu, solusi, kebijakan, dan tindakan apa yang harus kita lakukan. Intinya di sini, hal khusus yang ingin saya sampaikan kepada Saudara.


Ingat kembali, kalau kita berbicara tentang pembangunan ekonomi, kita telah memiliki strategi pembangunan ekonomi. Strategi kita, pertama-tama, saya sering berkunjung ke daerah, para bupati, walikota, dan para gubernur sudah sangat menguasai dan sudah diimplementasikan di daerah dan juga sudah diukur perkembangan dari masing-masing elemen strategi pembangunan ekonomi ini.


Pertama, mari kita yakinkan kepada kita sendiri, pembangunan ekonomi yang kita lakukan, yang Saudara lakukan, harus membikin ekonomi itu tumbuh. Jadi pro pertumbuhan. Di samping tumbuh, pengangguran harus berkurang atau pro penciptaan lapangan pekerjaan. Setelah itu, berikutnya dan biasanya kelanjutan dari yang pertama dan kedua adalah pro pengurangan kemiskinan. Kemudian, ketiga hal itu: meningkatkan pertumbuhan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi kemiskinan, tidak boleh dengan cara-cara yang merusak lingkungan kita, jadi pro lingkungan.

Saya hanya ingin ingatkan kembali agar kita jangan hanya mengejar pertumbuhan semata, tapi pastikan pertumbuhan itu juga mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan, serta tidak merusak lingkungan kita.

 

Saya ingin fokus pada pertumbuhan, Saudara-saudara. Mengapa pertumbuhan ekonomi penting? Kalau ekonomi tumbuh, pengangguran berkurang, alias saudara-saudara kita yang tadinya menganggur mendapatkan pekerjaan. Ada teori ekonomi, ada hukum ekonominya.


Yang kedua, kalau dapat pekerjaan, maka yang bersangkutan akan mendapatkan penghasilan atau income. Makin banyak yang mendapatkan income, atau makin banyak yang penghasilannya meningkat, kemiskinan pasti turun. Ditambah lagi, jika ekonomi dan dunia usaha tumbuh, negara dan pemerintah, atau negara dalam hal ini pemerintah, mendapatkan penerimaan yang lebih banyak, yang penerimaan atau pendapatan negara ini kita gunakan untuk membiayai pembangunan kita dan membiayai kehidupan bernegara, bukan hanya membiayai jalannya pemerintahan umum tapi segala aktivitas dalam kehidupan bernegara kita. Itulah mengapa pertumbuhan ekonomi penting.


Sekarang agar ekonomi kita terus tumbuh, apa yang harus kita lakukan? Saya berharap kita sungguh memahami ini karena setahun penuh, tahun ini kita akan bekerja. Demikian juga para bupati, para walikota juga akan bekerja di tempatnya masing-masing, bersama-sama kita semua, untuk benar-benar melakukan apa yang saya tayangkan di layar di depan Saudara itu.


Pertama, investasi harus meningkat, investasi di berbagai sektor di seluruh Indonesia. Dan saya berharap MP3EI yang sudah direncanakan dengan baik oleh kita semua, MP3EI adalah rencana kita karena disusun bersama pemerintah nasional, pemerintah daerah, dunia usaha, dan banyak lagi stakeholders, termasuk Komite Ekonomi Nasional dan Komite Inovasi Nasional. Semua ikut bekerja waktu itu. Mari kita jalankan.


Yang kedua, ekspor harus naik. kita tahu ada banyak masalah di negara lain, yang bisa jadi mengganggu ekspor kita, tapi harus kita perjuangkan sekuat tenaga agar tetap terjaga ekspor kita ini.


Belanja pemerintah juga harus meningkat dan memang meningkat, tapi ada persoalan. Saya jelaskan nanti. Saya kasih tanda bintang sebelah kiri itu.


Agar ekonomi tumbuh, rakyat dan rumah tangga-rumah tangga kita mesti bisa mencukupi atau membeli kebutuhan sehari-harinya. Ini yang kita sebut dengan konsumsi rumah tangga.


Pembangunan infrastruktur mesti ditingkatkan secara besar-besaran tahun ini. Kalau infrastruktur dibangun di seluruh daerah, maka lapangan pekerjaan tercipta, sektor riil akan bergerak ke sana-ke mari, dan itu ekonomi bangkit.


Demikian juga dalam keadaan seperti ini, diperlukan kebijakan ekonomi khusus, baik kebijakan fiskal ataupun kebijakan moneter yang baik. Kalau itu diberlakukan, special policy, special economic policy untuk itu, dipastikan sektor riil akan makin bergerak, makin ada peluang-peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi itu.


Inilah enam hal yang mari kita pastikan, kita jalankan bersama agar ekonomi kita terus tumbuh sekalipun kita menghadapi masalah-masalah tertentu.


Saudara-saudara,


Ada tanda bintang di situ, belanja pemerintah. Maka berikutnya adalah setelah kita mengetahui belanja pemerintah itu menjadi bagian dari pertumbuhan, salah satu komponen pertumbuhan, kita kemudian bertanya berarti APBN juga amat penting, APBN dan APBD tentunya? Jawabannya "Benar, benar."


Kalau kita sudah tahu APBN itu penting, maka mari kita lihat ada apa dengan APBN kita tahun ini. Ya, harus dengan jujur kita katakan, sebelum kita adakan perubahan, ingat saya bicara APBN 2012, sebelum kita lakukan perubahan dan penyesuaian dulu, memang ada permasalahan. Asumsinya banyak berubah, dan dengan perubahan asumsi itu mengubah postur, mengubah angka-angka, dan seterusnya sehingga harus kita lakukan perubahan dan penyesuaian.


Itulah sebabnya beberapa saat yang lalu, setelah pemerintah melakukan penyusunan Rancangan Undang-Undang APBN Perubahan Tahun 2012, RUU itu kita ajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, sesuai dengan aturan dan mekanisme konstitusi kita.


Mari kita lihat apa sebenarnya RAPBN-P Tahun 2012 yang dulu pemerintah ajukan kepada DPR. RAPBN itu sendiri yang sesungguhnya dibahas secara bersama oleh pemerintah dan DPR siang dan malam, berhari-hari, kadang-kadang alot, kadang-kadang deadlock, mengalir lagi, dan seterusnya, itu memang dilandasi oleh satu kesadaran dan pemahaman bersama pemerintah dan DPR, memang diperlukan penyesuaian dan perubahan.


Apa yang dibahas dulu; antaranya asumsi pertumbuhan, harga minyak, nilai tukar rupiah, lifting minyak dan gas, lifting minyak, suku bunga, dan sebagainya. Dilihat kembali pendapatan atau penerimaannya berapa yang klop, demikian juga pembelanjaannya, defisitnya berapa, agar tidak terlalu besar, demikian juga subsidinya. Dibahas secara bersama di tim siang dan malam. Itulah.


Dan Saudara-saudara, sebenarnya ini tidak banyak diketahui oleh publik, bahkan barangkali Saudara-saudara, jajaran pemerintahan, termasuk yang di daerah, di kabupaten dan kota mungkin belum memahami. Sebenarnya ketika angka-angka anggaran APBN-P 2012 itu dibahas oleh DPR bersama pemerintah, sekali lagi, maka postur angka-angka anggaran dari APBN-P itu dilandasi pemikiran dan perhitungan untuk sebuah kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500. Di situ ketemu angka-angka semua setelah dimasukkan bahwa akan ada kenaikan BBM Rp 1.500.


Sekaligus dalam APBN-P waktu itu disiapkan dana kompensasi bagi mereka yang terdampak oleh kenaikan harga BBM itu, misalkan bantuan langsung kepada masyarakat kita, transportasi, pendidikan, kemudian beras untuk rakyat miskin, lain-lain yang di luar yang setiap tahun kita berikan, yang jumlahnya total itu bisa mencapai Rp 35 triliun. Artinya, dalam APBN-P tahun 2012, ada komponen kompensasi ini.


Oleh karena itu, by design, sebenarnya pemerintah dan DPR mengerti kemungkinan besar ada kenaikan harga BBM Rp 1.500 itu. Ini saya jelaskan secara gambling, the what and the why, apa dan mengapa dari APBN-P 2012 yang telah kita bahas, kita dalam arti pemerintah dengan DPR RI beberapa saat yang lalu.


Saudara-saudara,


Tetapi setelah berlangsung proses politik di DPR, proses politik di DPR yang terjadi adalah nah ini, mari kita pahami.

 

Yang pertama, RAPBNP yang diajukan oleh pemerintah itu dan kemudian dibahas secara bersama, yang di dalamnya ada asumsi penerimaan atau pendapatan, pembelanjaan, defisit, subsidi, itu disetujui, ketok palu. Tetapi, yang nomor dua, kenaikan harga BBM yang mestinya menjadi satu paket, dilakukan pembatasan secara ketat sehingga dengan pembatasan itu bisa tidak naik tahun ini, meskipun kalau keadaan sangat ekstrim di tingkat ekonomi global memukul perekonomian kita, dengan aturan yang ada dalam Undang-Undang yang juga dirumuskan bersama DPR, bisa saja ada kenaikan. Tetapi pengamatan kita sekarang ini, saya katakan lebih baik saya menggunakan bahasa bisa tidak naik.


Apa yang terjadi? Antara 1 dan 2 ini ada yang tidak klop. Atau dalam bahasa yang lain, hasil proses politik di DPR inilah memberikan persoalan baru dalam APBN-P 2012 karena ada mismatch, tadi itu yang 1 dengan 2.


Tetapi kita tidak boleh membiarkan begitu saja. Kita tahu ada persoalan, ada mismatch, lantas kita tidak berbuat apa-apa. Oleh karena itu, mari, Saudara-saudara, kita carikan solusinya agar meskipun keadaannya begitu, ekonomi kita terjaga, termasuk APBN dan fiskal kita juga sehat dan aman. Yang solusi ini nanti akan kita tuangkan dalam kebijakan-kebijakan serta rencana aksi, dan kemudian kita jalankan. Yang penting kita jalankan secara bersama-sama.


Saudara-saudara,


Bagi yang ingin sedikit mengetahui apa sih permasalahan riil, kok dikatakan antara yang 1 dan 2 tadi ada mismatch, ada yang tidak klop, begini. Dengan harga BBM tetap seperti yang berlaku sekarang ini, Rp 4.500 untuk premium, kemudian kita biarkan saja, maka subsidi BBM dan listrik akan melonjak tajam. Ingat Saudara, APBN kita ini, kita ingin membelanjakan 1.500 triliun lebih.


Kita menghitung pendapatan kita 1.300 triliun lebih. Ada defisit sekitar 200 triliun. Itu presentasenya 2,2%. Kalau setelah ketok palu kita biarkan, maka defisit itu bisa naik menjadi 300 triliun. Naik 100 triliun. Dan itu angkanya menembus 3,5%. Dan itu bertentangan dengan undang-undang. Tidak mungkin kita biarkan.


Kalau anggaran subsidi melonjak, saya katakan tadi defisit bisa membesar dan jika melebihi 3% akan melanggar undang-undang, bisa saja untuk menutup defisit karena kita tidak ingin kontraksi, supaya terus tumbuh ekonomi kita, pemerintah bisa mencari utang baru untuk menutup defisit, bisa saja. Tetapi itu tidak kita pilih. Kita tidak ingin membebani pemerintahan yang akan datang, membebani anak cucu dan generasi muda kita.


Jadi dengan cara menjaga, biarkan berapa pun defisitnya, kita cari utang sehingga tidak ada masalah begitu, tidak bisa. Jadi masalah utamanya, sekali lagi, jika APBN tahun 2012 kita biarkan saja, ya subsidi akan jebol dan APBN Perubahan tidak aman. Oleh karena itu, kita memerlukan solusi.


Apa Saudara-saudara solusinya? Tidak terlalu banyak opsi yang tersedia. Kita bekerja hampir satu bulan ini terus-menerus, mencari, mengolah, dan kemudian memilih opsi apa. Sekali lagi tidak terlalu banyak. Oleh karena itulah, saya menggarisbawahi dan telah menetapkan pada tingkat saya sebagai Kepala Pemerintahan menurut Undang Undang Dasar.


Ada tiga elemen solusi kita. Pertama, kita harus melakukan pengurangan secara signifikan penggunaan volume BBM.  Yang kedua, kita harus meningkatkan penerimaan atau pendapatan negara. Saya melihat masih ada yang bisa kita optimalkan. Sedangkan yang ketiga, kita semua, jajaran pemerintahan, termasuk Lembaga-lembaga Negara, juga harus melakukan penghematan dan efisiensi atas pengeluaran atau pembiayaan di wilayahnya masing-masing.

 

Tiga inilah elemen utama dari solusi yang saya maksudkan tadi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kita dan untuk mengamankan APBN dan fiskal kita. Para menteri dan para pejabat terkait akan menjelaskan lebih lengkap apa tiga elemen solusi itu hari ini dalam Musrenbangnas ini. Saya tidak perlu untuk masuk ke yang lebih rinci lagi.


Saudara-saudara,


Saya sudah mengatakan tadi dan ini harus saya sampaikan terus terang kepada rakyat Indonesia, karena saya ingin rakyat kita juga memahami situasi yang dihadapi oleh negaranya, oleh pemerintahnya. Dengan demikian, ketika kami sedang mencari solusi, mereka sebaiknya mendengarkan, mengikuti apa solusi itu, dan kemudian manakala itu kita anggap yang terbaik bagi kita semua, bagi rakyat, bagi ekonomi, tentu perlu dilaksanakan secara bersama.


Dengan atau meskipun opsinya terbatas, Saudara-saudara, tetapi saya yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini akan tetap terjaga, insya Allah tetap mencapai 6,5 persen dan APBN serta fiskal kita juga aman dan sehat manakala kita semua bisa menjalankan tiga solusi yang saya sampaikan tadi.


Para Peserta Musrenbangnas yang saya cintai dan saya banggakan,


Terhadap itu semua, sekarang saya ingin menyampaikan ajakan, harapan, dan instruksi saya kepada semua jajaran pemerintahan, termasuk para menteri dan para anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, para gubernur, para pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, bahkan jajaran BUMN sebenarnya, dan juga kepada para bupati dan walikota.


Ada tiga hal. Pertama, pahami situasi yang kita hadapi di tahun 2012 ini, termasuk permasalahan dan tantangan terhadap ekonomi nasional kita, utamanya lagi, menyangkut kesehatan dan keamanan APBN Perubahan tahun 2012. Dengan pikiran yang jernih dan logika yang kuat, mari bebaskan diri kita dari kepentingan politik kita masing-masing. Ini bukan wilayah politik, ini wilayah kebijakan, wilayah pemerintahan, wilayah pembangunan, dan wilayah untuk mengatasi semua yang kita hadapi ini. Kita berada dalam satu perahu, menjalankan amanah konstitusi dan undang-undang.


Jadi sekali lagi, semua yang hadir di ruangan ini, utamanya jajaran pemerintahan, saya meminta untuk sungguh memahami permasalahan yang kita hadapi dan apa yang harus kita lakukan secara bersama. Itu yang pertama.


Yang kedua, dalam keadaan tidak ada kenaikan harga BBM, saya ulangi, dalam keadaan tidak ada kenaikan harga BBM, volume penggunaan BBM bersubsidi harus dikurangi secara signifikan. Akan dilakukan gerakan penghematan nasional dalam waktu dekat ke depan, serta pembatasan atau pengendalian. Ini sedang kita matangkan pada tahap-tahap akhir, termasuk konversi dari BBM ke BBG, Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas.


Semua berlandaskan prinsip, tolong, Saudara ikut menyebarluaskan kepada masyarakat luas, bahwa BBM bersubsidi sesungguhnya ditujukan atau adalah untuk masyarakat yang tergolong tidak mampu. Menjadi tidak adil, menjadi tidak patut, dan keliru manakala saudara-saudara kita yang sudah mampu, kaya, bahkan sangat kaya membeli BBM bersubsidi, yang akhirnya mengurangi anggaran negara untuk membangun entah rumah sakit, entah sekolah, entah jalan, mengurangi kemiskinan dan sebagainya.


Terhadap upaya penghematan, konversi, pengendalian, apapun, pasti ada yang tidak setuju. Pasti pula nanti dalam implementasinya, ada masalah-masalah teknis barangkali di lapangan. Terhadap itu semua, saya berharap kita semua, Saudara-saudara, termasuk para gubernur, bupati, dan walikota, marilah kita aktif mengatasinya. Jangan pasif, mari kita atasi bersama-sama secara aktif.


Sedangkan yang ketiga atau yang terakhir, ajakan, harapan, dan instruksi saya, dalam keadaan kita menghadapi permasalahan ini dan kemudian diharapkan semua pihak ikut menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah, maka semua pejabat jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah termasuk BUMN dan BUMD, TNI dan Polri, harus bisa menjadi dan memberi contoh. Jangan justru lebih rewel atau lebih mengeluh dibandingkan komponen masyarakat yang lain. Tidak elok sebagai abdi negara dan abdi rakyat, kita dalam keadaan seperti ini harus bersedia berkorban untuk negara dan rakyat kita.


Itulah tiga ajakan dan instruksi saya. Kebijakan dan rencana aksi yang saya sampaikan tadi, yang dalam waktu dekat akan dijalankan pemerintah insya Allah, bulan Mei sudah siap dan nantinya akan saya jelaskan kepada rakyat Indonesia untuk mendapatkan dukungan dan kerja samanya.


Saudara-saudara,


Itulah catatan khusus yang saya persiapkan, nanti bisa dibagikan copy-nya kepada semuanya, transkripnya pun kalau sudah selesai nanti, transkrip, sambutan yang sudah ditulis dari sambutan lisan ini akan juga dibagikan, mudah-mudahan selesai dalam waktu sekian jam.


Saudara-saudara,


Akhirnya, terus terang kita ingin negara kita tahun ini, meskipun ada masalah-masalah yang saya sampaikan tadi, tetap tumbuh dan berkembang, dan tahun depan bisa berkembang lebih baik lagi.


Oleh karena itu, di samping pelaksanaannya sangat penting, juga diperlukan rencana yang baik. Rencana yang baik itu, Saudara sudah tahu, 50 persen dari keberhasilan, 50 persen dari sukses.


Kemudian, setelah kita punya RKP nanti, kita punya APBN, kita punya APBD tahun 2013, mari kita laksanakan pula dengan sebaik-sebaiknya. Dan di atas segalanya, saya mengharapkan kepemimpinan dan manajemen dari semua jajaran pemerintah, utamanya Saudara-saudara, para pimpinan daerah, untuk memastikan apa yang kita rencanakan secara bersama ini juga bisa dilaksanakan dengan baik.


Akhirnya, dengan semua hal yang telah saya sampaikan tadi, Saudara-saudara, berkaitan dengan acara Musrenbangnas tahun 2012 ini, maka dengan terlebih dahulu memohon rida Allah SWT dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Musrenbangnas tahun 2012 dengan resmi saya nyatakan dibuka. Sekian.


Wassalamu'alaikum Warahmatull
aahi Wabarakaatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI