SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
RAPAT TERBATAS BIDANG EKONOMI
DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA
TANGGAL 27 DESEMBER 2010
Â
Â
Bismillahirrahmaanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Â
Salam sejahtera untuk kita semua,
Â
Saudara Wakil Presiden,
Saudara Gubernur Bank Indonesia,
Â
Peserta Rapat Kabinet Terbatas yang saya hormati,
Alhamdulilah
, hari ini kita bisa kembali menyelenggarakan Rapat Kabinet
Terbatas dengan agenda tunggal, mendengarkan presentasi dari Gubernur Bank
Indonesia, menyangkut pergerakan perekonomian dan arah
kebijakan Bank Indonesia.
Â
Sebagaimana kita ketahui bersama, akhir tahun seperti ini, baik untuk kita melakukan evaluasi dan refleksi atas apa yang kita lakukan bersama, sekaligus melihat ke depan untuk membuat perkiraan, proyeksi, dan sekaligus menetapkan agenda utama sebagai kelanjutan dari tugas yang kita jalankan.
Di bidang perekonomian, kita juga memahami, ada
potensi, peluang, dan sekaligus momentum yang baik, yang tidak boleh kita
sia-siakan untuk percepatan dan perluasan perekonomian nasional kita. Meskipun
situasi perekonomian global belum pulih benar dari krisis yang terjadi tahun
2008 dan tahun 2009, setidak-tidaknya di kawasan Eropa dan juga di Amerika
Serikat dan beberapa negara yang lain, tetapi terbuka
peluang yang cukup besar bagi Asia, termasuk Indonesia, untuk tumbuh lebih baik
di tahun-tahun mendatang.
Oleh karena itu, kita tidak boleh sekali lagi, menyia-nyiakan peluang dan
momentum sejarah seperti ini. Kita juga mengetahui bahwa ada dua kebijakan
ekonomi yang sangat penting, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Dua-duanya harus terpaut satu sama lain, agar economic policy yang kita
jalankan itu menghasilkan capaian terbaik.
Â
Ekonomi tidak hanya kita lihat dari sisi pertumbuhan semata, tetapi juga dari sejauh mana kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, menjaga inflasi, serta fundamental perekonomian yang lain, agar makro-ekonomi kita stabil dan kondusif bagi peningkatan pertumbuhan itu sendiri.
Pengalaman juga menunjukkan bahwa kebijakan makro ekonomi yang prudent
dan tepat itu menjadi penyangga, sekaligus pendorong bagi pergerakan
perekonomian kita, termasuk sektor riil dan sektor keuangan. Oleh karena itu,
tepatlah kalau hari ini, kita akan mendengarkan presentasi dari Gubernur Bank
Indonesia yang juga didampingi oleh para deputi gubernur untuk sebuah
sinkronisasi dan sinergi dengan kebijakan fiskal nantinya, dan
kebijakan-kebijakan perekonomian yang lain.
Saya berharap kita terus menjaga optimisme kita, namun juga disertai kesediaan
untuk bekerja lebih keras, agar hasil yang kita capai di tahun depan dan insya
Allah di tahun-tahun mendatang juga lebih baik.
Saudara-saudara,
Â
Itulah pengantar saya. Setelah ini saya berikan kesempatan kepada Gubernur Bank Indonesia, Dr. Darmin Nasution untuk menyampaikan presentasinya.