Sebagai Garda Terdepan, Rumah Sakit Dituntut Terus Berinovasi dan Tingkatkan Mutu Pelayanan

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 21 Agustus 2021
Di baca 2209 kali

Jakarta, wapresri.go.id — Sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang telah berjalan satu setengah tahun ini, rumah sakit dengan segala fasilitas layanan kesehatannya, dituntut selain cepat dan tepat pelayanan medis  juga tetap menjaga mutu pelayanan.

 

“Sekalipun beban rumah sakit meningkat di masa pandemi, saya berharap rumah sakit tetap mempertahankan mutu pelayanan dan memastikan kesehatan para tenaga kesehatannya, sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dalam masa pandemi,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menyampaikan keynote speech dalam acara Seminar Ilmiah dalam Muktamar ke-V Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) melalui konferensi video pada Sabtu (21/08/2021).

 

Oleh karena itu, Wapres meminta rumah sakit dapat melahirkan inovasi-inovasi sehingga mutu pelayanan kesehatan meningkat secara professional.

 

Terkait inovasi, Wapres mengapresiasi lahirnya layanan telemedicine. Menurutnya, telemedicine merupakan salah satu inovasi dalam pelayanan kesehatan yang aman untuk semua, baik untuk tenaga kesehatan maupun pasien yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit.

 

Telemedicine adalah salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh rumah sakit antara lain dengan memanfaatkan peran teknologi informasi guna mendukung upaya untuk mengurangi kontak pasien dengan tenaga kesehatan sehingga mengurangi risiko penularan Covid-19 di rumah sakit,” urainya.

 

Dalam muktamar yang bertajuk “Mempertahankan Mutu Pelayanan Kesehatan Islami di Era Pandemi” ini, Wapres menuturkan bahwa peran MUKISI sebagai wadah perhimpunan RS Islam di Indonesia memiliki peran penting untuk mendorong peningkatan upaya pelayanan kesehatan syariah di Indonesia.

 

“Mengingat jumlah umat muslim yang sangat besar di Indonesia, [masyarakat] memerlukan hadirnya sistem pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kaidah Islam untuk membantu penyembuhan, pemeliharaan kesehatan, sekaligus mampu menjadi sarana peningkatan keimanan seorang muslim dalam menjalani pengobatan dan pelayanan kesehatan,” harapnya.

 

Ia lantas mengapresiasi 500 lebih rumah sakit Islam anggota MUKISI yang berkomitmen dalam menangani pasien Covid-19, dengan tetap berlandaskan prinsip maqashid al syariah al islamiyah (tujuan syariah Islam), yang merupakan bagian dari upaya pengembangan ilmu kedokteran, keperawatan, dan pengobatan, serta sekaligus sebagai upaya dakwah Islam melalui kesehatan.

 

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada MUKISI beserta seluruh rumah sakit syariah yang tetap berkomitmen dalam menangani pasien Covid-19, dengan tetap berlandaskan prinsip maqashid al syariah al islamiyah (tujuan syariah Islam), yang meliputi upaya penyelamatan akidah pasien dengan pendekatan ruhiyah, penguatan ruhiyah dengan bimbingan spiritual, penyelamatan jiwa pasien dengan memberi pelayanan terbaik sesuai prosedur,” pesannya.

 

Lebih lanjut, Wapres mengingatkan untuk tetap memperhatikan standar pokok dalam pelayanan pasien di rumah sakit syariah, yang mencakup asesmen spiritual, penjagaan ibadah wajib (shalat), upaya penyembuhan berbasis Al-Qu’ran (Qur’anic healing), bimbingan kerohanian, penjaminan talqin, dan pemulasaran jenazah sesuai aturan syariah.

 

“Saya berpesan agar rumah sakit syariah senantiasa mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan disertai komitmen serta profesionalisme di dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal kepada masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini dan sekaligus mempersiapkan masa endemi dalam jangka waktu yang lebih panjang,” ucap Wapres.

 

Di akhir sambutannya, Wapres berharap Muktamar V MUKISI ini dapat memberikan ide-ide atau pemikiran yang terbaik sehingga dihasilkan rekomendasi strategis dalam mengupayakan pelayanan kesehatan yang prima dan dapat menghasilkan berbagai upaya yang optimal untuk meningkatkan peran rumah sakit syariah di Indonesia, khususnya dalam penanganan Covid-19.

 

Sebelumnya, Ketua Umum MUKISI Masyhudi mengungkapkan, pendirian MUKISI merupakan upaya beberapa tokoh Indonesia untuk kepentingan dakwah Islam melalui pelayanan dan pendidikan kesehatan, sebagaimana acara hari ini yang terdiri dari muktamar dan seminar pendidikan kesehatan.

 

“Hari ini adalah hari kita meneguhkan kembali sesuai semangat para pendiri MUKISI, yaitu berdakwah melalui pelayanan dan pendidikan kesehatan. Semoga kita tergolong orang-orang ahli dakwah, yang oleh Allah, akan dijadikan manusia terbaik,” harapnya.

 

Acara ini dihadiri perwakilan rumah sakit Islam dari seluruh Indonesia, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), perwakilan Asosiasi RS Swasta, Ketua Forkami, perwakilan dari RS Pakar Al Islam Malaysia, serta perwakilan ketua konsorsium RS Islam dunia.

 

Turut hadir mendampingi Wapres dalam acara ini, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. (DMA/ASK BPMI Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           2           0           0           0