Tingkatkan Literasi Syariah Masyarakat, Perlu Libatkan Perguruan Tinggi

 
bagikan berita ke :

Rabu, 03 November 2021
Di baca 879 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Sebagai upaya mewujudkan cita-cita menjadi produsen halal terbesar di dunia, Indonesia harus dapat memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep tersebut. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif seluruh elemen terkait, salah satunya perguruan tinggi, untuk meningkatkan literasi masyarakat di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

 

“Keterlibatan perguruan tinggi menjadi sangat penting,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro, melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (3/11/2021).

 

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, berdasarkan laporan dari Bank Indonesia yang diterima, saat ini terdapat peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah di masyarakat dari 16 persen menjadi 21 persen. Data tersebut menunjukkan masih besarnya pekerjaan rumah yang dimiliki Indonesia. Untuk itu, kehadiran halal center di lembaga-lembaga pendidikan menjadi sangat penting untuk membantu pemerintah menyukseskan pengembangan ekosistem syariah.

 

“Kehadiran UI Halal Center menjadi sangat penting untuk bisa mempercepat [pengembangan ekosistem syariah], baik di industrinya maupun di sertifikasinya, lembaga pemeriksanya, kemudian juga penyiapan auditornya,” urai Wapres.

 

Terkait dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Wapres meminta agar UI Halal Center dapat merangkul UMKM di wilayahnya untuk diberikan pendampingan dan pelatihan agar memiliki kemampuan wirausaha yang baik dan produk-produk yang berdaya saing.

 

“Disamping kita juga mendorong pengusaha-pengusaha UMKM ini, kita tumbuhkan [kemampuannya],” ungkap Wapres.

 

“Tanpa pengusaha, ini semua tentu tidak ada,” lanjutnya.

 

Menutup audiensi, Wapres berpesan agar UI halal center selain berperan aktif di pengembangan produk dan bisnis halal, untuk dapat menyiapkan auditor-auditor andal yang mengerti tentang pangan serta industri halal baik secara secara makro maupun mikro.

 

“Auditor harus mengerti. Tenaga ahli tapi mengerti titik-titik kritisnya dimana. Auditor-auditor halal punya tambahan pengetahuan, soal pangan, soal industri,” pungkas Wapres.

 

Sebelumnya Rektor UI Ari Kuncoro melaporkan program kerja yang telah dilakukan oleh UI Halal Center sejak tahun 2017. Ia berharap, kehadiran unit kerja ini dapat membawa kebaikan bagi masyarakat sekitar dan ke depan mampu membawa tren halal menjadi gaya hidup yang dijalankan oleh masyarakat sehari-hari.

 

“Bahkan ini kalau bisa dikembangkan, bisa menjadi tren seperti hidup sehat, makan sehat, makan yang tidak berlebih-lebihan, halal,” tandas Ari.

 

Sebagai informasi, UI Halal Center merupakan Unit Kerja Khusus yang berada di bawah koordinasi UI dan dibentuk sebagai bentuk dukungan Universitas Indonesia terhadap terbitnya Undang-Undang nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

 

Selain rektor UI, hadir dalam audiensi ini Wakil Rektor 4 UI Dedi Priadi dan Ketua UI Halal Center M. Luthfi Zuhdi.

 

Sementara Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. (NN/SK- BPMI, Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0