VIDEO CONFERENCE
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DENGAN MASYARAKAT BANDA
PADA TANGGAL 2 AGUSTUS 2010
Â
Â
Â
Â
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Â
Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh,
Â
Salam sejahtera untuk kita semua,
Â
Yang saya cintai, ayah kita, Bung Des Alwi, Saudara Bupati Maluku Tengah, Pak Rektor, Ibu Camat Banda, para Pemuka Agama, para tokoh Masyarakat, para Raja, Saudara-saudara yang saya cintai dan saya banggakan,
Â
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa bertatap muka melalui video conference ini. Sebelum saya mendengar pandangan dan harapan Saudara-saudara sekalian, pertama-tama, saya beserta Ibu Negara ingin menyampaikan permohonan maaf, kali ini belum bisa datang langsung ke Banda. Saya berencana Insya Allah awal tahun depan, saya beserta Ibu Negara dan para Menteri akan berkunjung ke Banda, dan Insya Allah bermalam di situ.
Â
Mengapa kali ini belum bisa? Saya hanya bisa satu malam di Ambon, besok satu malam di Ternate, kemudian harus kembali ke Jakarta karena ada Rapat Kerja dengan para Gubernur se-Indonesia, kemudian ke Jawa Barat mengunjungi daerah pasca bencana, dan kemudian mengikuti acara-acara kenegaraan dalam rangka Peringatan 17 Agustus, yang jatuh pada bulan Ramadhan tahun 2010 ini.
Â
Justru saya ingin nanti pada saatnya, setelah semua yang diharapkan oleh Saudara-saudara sebagian bisa diwujudkan, antara lain pom bensin, cold storage, kemudian tempat penampungan ikan, dan lain-lain, yang saya pastikan bisa diwujudkan, saya akan datang untuk melihat langsung, bahwa semua itu telah dapat dibangun dan dipersembahkan untuk Saudara-saudara, masyarakat Banda yang kami cintai.
Â
Hari ini ada sepuluh menteri bersama saya, termasuk Panglima TNI, termasuk Kapolri, dan tentunya Pak Gubernur. Kami sangat serius untuk memajukan dan membangun Banda. Dan kami sungguh ingin, dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa segera berkunjung ke Banda, tempat yang sangat bersejarah, tempat yang indah, dan menjadi kebanggaan kita semua, kebanggaan Bangsa Indonesia.
Â
Itulah pengantar saya. Sekarang saya persilakan, Saudara-saudara yang ingin menyampaikan harapan ataupun permintaan kepada saya selaku Kepala Negara, para Menteri juga ada di sini, dan juga kepada Pak Gubernur, saya persilakan.
Â
Â
( Dilanjutkan dengan penyampaian pandangan dan harapan dari Tokoh Masyarakat Banda, Des Alwi, dan Rektor Sekolah Tinggi Perikanan )
Â
Â
Tanggapan Presiden RI atas pandangan dan harapan Masyarakat Banda
Â
Terima kasih Pak Gubernur,
Â
Bapak Ibu sekalian,
Â
Saya bersama para Menteri dan Pak Gubernur sudah mendengar semua apa yang disampaikan tadi.
Â
Satu hal, sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya harus memikirkan kemajuan masyarakat dan daerah di seluruh Indonesia. Saya harus adil. Justru karena itulah, menurut saya, banyak yang harus kita lakukan untuk Banda menuju ke keadilan, karena masih banyak yang tertinggal dan harus kita percepat di waktu yang akan datang.
Â
Dengan pengantar seperti itu, mari kita lihat satu persatu. Banda terkenal dengan warisan sejarahnya. Tadi ayah kita, Bung Des Alwi, sudah menjelaskan. Oleh karena itu, saya setuju bahwa Banda yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya, untuk dibangun lebih maju lagi. Dengan demikian akan dapat dipelihara, diperbaiki, dan dibangun kawasan di Banda ini, untuk juga kepentingan pariwisata, atau yang disebut dengan wisata sejarah.
Â
Di sini hadir Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Pak Jero Wacik, sudah saya instruksikan tadi, untuk segera mempersiapkan penataan kembali, pembangunan kembali warisan sejarah yang ada di Banda. Sekaligus, karena Pak Wacik juga Menteri Pariwisata, ada daya tarik wisata alam di Banda ini, maka Menbudpar telah saya instruksikan untuk memajukan Banda dari segi kebudayaan, utamanya warisan sejarah, dan yang kedua dari wisata alam. Dengan demikian ini juga akan memberikan kontribusi pembangunan ekonomi di daerah.
Â
Yang kedua, menyangkut transportasi, Menteri Perhubungan ada di sini, Pak Freddy Numberi. Tadi sudah saya instruksikan untuk benar-benar permintaan agar Kapal Pelni itu betul-betul satu kali seminggu bisa datang di Banda. Untuk angkutan udara, saya meminta dikaji dengan cepat. Saya tidak boleh berjanji bahwa seminggu akan ada empat kali penerbangan. Pemimpin tidak boleh mudah berjanji. Tetapi saya meminta kepada Menteri Perhubungan, berapa yang bisa dipenuhi penerbangan ke Banda ini, sejalan dengan pengembangan wisata, termasuk wisata sejarah yang akan datang. Kalau memang bisa mencapai empat kali dalam seminggu itu bagus. Tetapi tolong dikaji dan dipersiapkan dengan baik, agar frekuensi penerbangan ke Banda bisa lebih cepat lagi. Untuk kepentingan kapal cepat, silakan nanti Pak Gubernur dan Menteri Perhubungan mengkajinya, untuk kemungkinan pemenuhan di waktu yang akan datang.
Â
Yang ketiga, untuk kepentingan Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Hatta-Syahrir, tadi Pak Rektor, Pak Hamadi, sudah menyampaikan. Insya Allah Bapak, dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa bangun itu laboratorium kultivasi. Menteri Kelautan dan Perikanan bersama saya, tadi sudah melapor kepada saya sore tadi, dan akan segera dimulai pembangunan laboratorium kultivasi itu, sekaligus saya titipkan agar ada tempat penampungan ikan, cold storage, tentu ada fasilitas es yang bisa mendinginkan ikan, agar tidak cepat basi dan kemudian bisa diperdagangkan pada hari-hari berikutnya. Pendek kata, untuk fasilitas kelautan dan perikanan, Menteri Kelautan dan Perikanan telah merancang untuk bisa membangunnya dalam waktu dekat mendatang.
Â
Kemudian di samping itu, masih ada yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Menteri Kesehatan ada di sini, Ibu Endang, dan saya meminta agar dibangun Rumah Sakit Tipe D, dengan demikian bisa memberikan perawatan dan pengobatan di wilayah itu. Jadi untuk rumah sehat atau rumah sakit tipe D, sudah dalam program Kementerian Kesehatan untuk dibangun di kesempatan yang akan datang.
Â
Apa lagi yang belum? Bensin? Ya, pom bensin ini prioritas. Saya begitu berkunjung ke Banda, saya harapkan pom bensin sudah ada, cold storage sudah ada. Dan yang bisa dipercepat pembangunannya saya harapkan ketika saya datang nanti, bersama Bung Des Alwi, yang diperlukan itu sudah ada. Dengan demikian, saya benar-benar ingin memberikan cindera mata dan kewajiban saya kepada masyarakat Banda.
Â
Saya kira saya tidak boleh terlalu banyak berjanji. Itu saja kalau bisa kita penuhi Insya Allah akan baik, dan nanti setelah saya datang ke sana, mari kita bicarakan lebih jauh bagaimana membangun Banda menjadi kawasan ekonomi khusus dalam arti perikanannya makin maju, ekonomi kelautannya makin maju, kemudian transportasinya juga makin maju, wisata alamnya juga makin maju. Kalau semuanya makin maju, meskipun tidak dalam artian economic zone, sama saja bahwa ekonomi Banda telah jauh lebih maju.
Â
Saya kira itu, Saudara-saudara. Sampaikan salam saya, semua keluarga yang ada di situ. Insya Allah kita bertemu nanti dengan harapan apa yang kita bahas malam hari ini, sebagian telah dapat dibangun dan diwujudkan. Selamat malam, sampai ketemu lagi.
Â
Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.